Sering kali kita melihat seseorang yang mengalami gangguan jiwa atau mental. Bagi mereka yang mengalami tentunya sangat mempengaruhi kehidupannya. Hal tersebut akan menjadikannya sulit untuk menempatkan diri mereka di tengah masyarakat.
Bukan karena hal mitos, tetapi penyakit mental , disebut juga gangguan mental , penyakit jiwa , atau gangguan jiwa , adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi mental. Penyakit mental adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera).
Penyakit mental ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya). Penyakit mental dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun status sosial-ekonomi. Penyakit mental bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi. (Baca juga mengenai gejala gangguan jiwa berat pada orang dewasa).
Karakteristik atau pola perilaku seseorang dapat terbentuk berdasarkan lingkungan sekitar bahkan kebudayaan di wilayah tertentu. Tipe gangguan jiwa juga dapat terbentuk dari perubahan perilaku yang disebabkan oleh akulturasi budaya. Ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi di wilayah tertentu juga sangat berpotensi untuk memicu datangnya gejala gangguan jiwa pada seseorang. Berikut pengaruh lingkungan sosial terhadap gangguan jiwa.
1. Kestabilan Keluarga
Keluarga adalah salah satu faktor terpenting dalam kehidupan seseorang. Dalam keluargalah ia membentuk sebuah sikap atau perilaku dan juga mental seseorang. Dengan keluarga yang harmonis yang mendukung psikologi seseorang maka mental atau jiwa seseorang akan terbentuk dengan baik. (Baca juga mengenai gangguan jiwa fungsional).
Sebaliknya, jika keluarga tidak harmonis, stabil dan tidak bisa menjadi tempat berlindung maka hal tersebut akan menyebabkan gangguan mental pada seseorang terutama pada anak-anak. Adanya permasalahan rumah tangga yang disaksikan anak tentu juga berdampak buruk bagi alam bawah sadarnya. (Baca juga mengenai macam macam terapi modalitas jiwa untuk gangguan jiwa).
Hal ini akan menentukan seperti apa tingkah laku anak dikemudian hari. Selain itu, permasalahan rumah tangga yang menyebabkan rasa bingung, cemas dan perasaan tidak aman pada anak secara tidak langsung akan berdampak pada terganggunya kejiwaan anak. (Baca juga mengenai macam gangguan jiwa karena cinta).
2. Pola Mengasuh Anak
Bagaimana orang tua mengasuh, mendidik dan membesarkan seorang anak sangat mempengaruhi kejiwaannya. Jika orang tua memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap perkembangan sekarang anak maka kesehatan tubuh dan jiwa pun akan terjaga. Tetapi jika orang tua acuh dan tidak memberikan perhatian secara maksimal maka anak pun akan terhambat perkembangan jiwanya. (Baca juga mengenai gangguan jiwa akibat sosial media).
3. Tingkat Ekonomi
Faktor ekonomi adalah salah satu faktor penting yang sangat di perhatikan oleh orang dewasa. Ekonomi yang tidak stabil atau dalam tingkat rendah maupun yang stabil dan berada di tingkat atas akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Jika seseorang mengalami ekonomi yang sulit ia akan terus berpikir bagaimana menjalani kehidupannya atau bagaimana cara untuk menaikkan status ekonomi. Sebaliknya jika ia sedang berada diatas ia dapat lupa segalanya.
4. Perumahan : Perkotaan Lawan Pedesaan
Jika seseorang yang datang dari sebuah desa ke kota ia akan merasa berbeda dan terkadang sulit untuk menempatkan diri di perkotaan maka hal itu akan membuatnya sulit dalam kehidupannya di kota. Karena di kota beban kehidupan lebih besar dan sulit. Jika seseorang tidak dapat mengatasinya maka jiwa dan mental akan terpengaruh.
5. Masalah Kelompok Minoritas
Pada umumnya, seseorang yang berasal dari golongan minoritas akan mendapat perlakuan yang kurang baik dari lingkungan sekitar dimana ia tinggal. Selain itu, seseorang yang berasal dari golongan minoritas akan cenderung bersifat acuh apabila melakukan tindakan yang membuat lingkungan sekitarnya dirugikan. Biasanya mereka tidak diberikan fasilitas kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan yang tidak memadai yang diterima oleh kaum minoritas.
6. Pengaruh Rasial dan Keagamaan
Agama menjadi salah satu faktor yang penting dalam pembentukan jiwa dan mental seseorang. Agama yang baik tentunya akan menjadikan jiwa menjadi tenang. Sebaliknya jika agama tersebut tidak baik atau seseorang yang terlalu fanatik atau menyimpang dari aturan dan hukum agama maka jiwa dan mental pun akan tergganggu.
7. Nilai-Nilai
Nilai-nilai atau norma-norma dalam masyarakat yang mengatur bagaimana berprilaku dalam bermasyarakat. Jika nilai-nilai tersebut terlalu sulit atau menekan bagi masyarakat maka masyarakat akan merasa tertekan. Setidaknya dapat mempengaruhi kepribadian melalui aturan atau norma dan kebiasaan yang berlaku sesuai wilayah masing-masing.
8. Merasa Dikucilkan Oleh Lingkungan
Munculnya rasa dikucilkan serta penolakan-penolakan dari lingkungan sekitar akan berdampak pada krisis kepercayaan diri yang berujung pada sikap memberontak.
9. Musibah atau Masalah
Musibah yang terjadi seperti kecelakaan, kematian atau perceraian menjadi salah satu yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa. Karena rasa sakit kehilangan yang dalam membuat seseorang tak terkendali.
10. Perasaan Tidak Berguna, Rendah Diri, Terus-Terusan Merasa Marah, Cemas
Perasaan yang selalu merasa bahwa diri tidak baik akan mempengaruhi emosional dan jiwa seseorang. Ia akan merasa frustasi yang berlebihan dan dapat menggangu mentalnya.
11. Pindah Kerja atau Pindah Sekolah
Lingkungan yang baru juga akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Dengan beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya maka ia dapat menempatkan dirinya. Tetapi jika seseorang tidak mampu untuk beradaptasi dengan lingkungan baru maka mentalnya pun akan terganggu.
12. Ekspektasi (Harapan) yang Terlalu Tinggi dari Lingkungan Sekitar
Penilaian dari masyarakat juga akan mempengaruhi kejiwaan seseorang. Jika seseorang menerima penilaian buruk tentang dirinya maka kita akan merasa buruk dan menggangu kejiwaannya. Misalnya, masyarakat sekitar menganggap kecantikan diukur dari kelangsingan sehingga memicu timbulnya kelainan/gangguan pola makan pada orang-orang)
13. Kesepian
Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial maka akan sulit bagi seseorang untuk menjalani hidup sendiri. Jika seseorang merasa kesepian dan menanggapi bahwa tidak ada yang peduli padanya maka ia akan merasa frustasi dan mengakibatkan jiwanya terganggu.
Karakteristik atau pola perilaku seseorang dapat terbentuk berdasarkan lingkungan sekitar. Ketidakmampuan seseorang untuk beradaptasi d iwilayah tertentu juga sangat berpotensi untuk memicu datangnya gejala gangguan jiwa pada seseorang.
Gangguan jiwa merupakan kelainan serius yang memengaruhi cara seseorang berpikir, mengendalikan emosi, serta caranya berperilaku. Kelainan ini dapat sangat menghambat kemampuan seseorang untuk memahami atau memperlakukan orang lain secara normal. Pengidap gangguan mental juga seringkali tidak mampu menghadapi tantangan hidup sehari-hari, bahkan yang sederhana sekalipun.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat untuk anda. Terima kasih, salam hangat.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…