Proses pembentukan konsep dalam psikologi kognitif memberikan gambaran umum kepada kita tentang bagaimana suatu hal-hal tertentu bisa dibentuk menjadi sebuah konsep yang utuh. Supaya kita lebih memahami mengenai bahasan ini, ada baiknya kita mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan konsep. Konsep adalah semua sifat yang dihubungkan menggunakan aturan-aturan tertentu. Konsep juga bisa diartikan sebagai kejadian dengan sifat yang sama dengan objek atau kejadian lain. Pengertian ini dikemukakan oleh Hulse, Egeth dan Deese (1981). Melalui pengertian tersebut, maka kita bisa memahami bahwa yang dimaksud sebagai pembentukan konsep adalah proses dalam mengelompokkan atau mengklasifikasikan setiap objek, kejadian atau sifat yang sama menjadi suatu kerangka yang utuh.
Baca juga:
Dalam psikologi kognitif, pembentukan konsep dikenal sebagai sebuah langkah untuk menciptakan pemahaman mengenai suatu kerangka kejadian tertentu. Psikologi kognitif memang banyak membahas mengenai bagaimana seseorang mampu memahami sesuatu melalui proses berpikir. Setidaknya ada dua hal yang paling terkenal ketika kita membahas mengenai pembentukan konsep ini yaitu teori asosiasi dan pengujian hipotesis. Berikut adalah beberapa hal lain yang digunakan dalam proses pembentukan konsep:
Dalam membentuk sebuah konsep, biasanya akan muncul berbagai macam argumen baik dari kita sendiri maupun orang lain. Logika akan berusaha membangun konsep melalui berbagai macam argumen yang memang masuk akal dan saling terkait. Sebuah konsep bisa tercipta dengan adanya proses logika ini.
Pengambilan keputusan sebenarnya hampir mirip dengan kegiatan menyimpulkan sesuatu. Mulanya ada banyak data yang dikumpulkan kemudian akan dikaji mana yang memang saling terhubung. Pengamatan dari setiap peristiwa tersebut dicatat kemudian akan diputuskan atau disimpulkan mengenai konsep apa yang bisa muncul dari hal tersebut.
Hipotesis merupakan dugaan sementara. Pengujian hipotesis sendiri merupakan langkah paling awal dalam menentukan sebuah keputusan tertentu. Seseorang mungkin akan membuat sebuah hipotesis mengenai konsep tertentu. Lalu ia akan melakukan uji hipotesis untuk membuktikan apakah konsep tersebut memang benar atau tidak. Dari situlah kemudian akan terbentuk sebuah konsep yang baru.
Seperti yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya, asosiasi merupakan salah satu teori yang paling terkenal ketika kita membahas mengenai pembentukan konsep dalam psikologi kognitif. Asosiasi memungkinkan seseorang untuk menghubungkan karakteristik suatu objek dengan objek yang lainnya sehingga nantinya akan muncul benang merah yang menggambarkan konsep yang ada. (Baca juga: Teori pengenalan pola dalam psikologi kognitif)
Kemampuan dalam memecahkan masalah, ternyata juga bisa secara tidak sengaja menimbulkan konsep yang baru. Dengan adanya suatu permasalahan, diperlukan cara-cara tertentu yang mungkin juga berbeda dengan cara sebelumnya. Cara-cara baru tersebutlah yang kemudian akan menjadi sebuah konsep.
Kreativitas sebenarnya masih ada hubungannya dengan pemecahan masalah. Ketika seseorang akan berusaha memecahkan permasalahan dengan cara yang baru, tentu diperlukan ide dan kreativitas di sana. Inilah kemudian pembentukan konsep yang baru juga bisa muncul dengan adanya kreativitas seseorang. Kreativitas akan memberikan inovasi baru, yang kadang bisa diterima atau tidak diterima. Namun setidaknya, ini bisa membantu untuk menciptakan konsep baru. (Baca juga: Konsep representasi internal dalam psikologi kognitif)
Penalaran sebenarnya hampir mirip seperti logika. Hanya saja, penalaran yang dimaksud di sini adalah reasoning terhadap suatu kejadian tertentu. Ada dua pendekatan dalam penalaran yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan kegiatan untuk reasoning dari hal yang khusus ke umum. Sementara untuk penalaran deduktif adalah sebaliknya. Proses penalaran ini menjadi penting karena tanpa adanya penalaran, seseorang mungkin tidak bisa membentuk konsep dengan baik dan bisa diterima oleh banyak orang.
Terakhir, konsep bisa terbentuk dengan adanya pemrosesan informasi. Segala macam temuan baru akan dicatat kemudian ditelaah dan dikaitkan dengan temuan sebelumnya sehingga ini akan membentuk konsep baru yang bisa saja lebih bermakna. Pemrosesan informasi akan dilakukan sehingga konsep tersebut akan semakin matang. Penggabungan beberapa informasi yang sama mungkin akan membantu untuk terciptanya konsep yang baik.
Jadi, itulah beberapa macam proses dari pembentukan konsep. Kita bisa melihat bahwa sebenarnya konsep bisa muncul jika memang dicari dan dipelajari. Sebuah konsep akan membantu juga dalam banyak hal, terutama ketika kita ingin membuat cara baru dalam menyelesaikan permasalahan. Konsep juga memberikan gambaran yang utuh mengenai hal yang akan kita amati sehingga ini bisa menjadi panduan dalam melakukan sesuatu. Semoga informasi mengenai pembentukan konsep dalam psikologi kognitif ini bermanfaat dan nantikan posting menarik selanjutnya.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…