Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 15 Jenis dan Kandungan Makanan Yang Memicu Alzheimer Di Usia Tua

15 Jenis dan Kandungan Makanan Yang Memicu Alzheimer Di Usia Tua

by Devita Retno

Alzheimer adalah penyakit yang sifatnya progresif atau berkembang dengan perlahan – lahan dan ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan perubahan perilaku di keseharian seseorang. Seiring waktu, jaringan otak akan rusak karena penyakit ini. Gejala penyakit alzheimer telah menjadi masalah kesehatan yang besar seiring dengan peningkatan perkembangan penyakit ini pada orang dewasa. Beberapa aspek dalam penyakit alzheimer bahkan masih belum dimengerti oleh para dokter termasuk penyebab penyakit alzheimer yang jelas.

Hanya satu hal yang disepakati oleh semua dokter, yaitu bahwa alzheimer adalah penyakit yang berhubungan dengan kondisi otak. Sel otak yang bertugas menyimpan dan memproses informasi akan mulai melemah dan mati. Protein abnormal kemudian dihasilkan, menimbulkan plak yang menumpuk di sekitar dan dalam sel yang dapat mengganggu komunikasi. Komunitas medis meyakini bahwa setengah dari penyakit alzheimer memiliki kaitan dengan menu makanan dan pilihan gaya hidup, lingkungan, genetik. Beberapa penyebab utama yang berhubungan dengan alzheimer termasuk depresi, merokok, obesitas, hipertensi dan diabetes.

Hindari Jenis Makanan Ini

Otak manusia adalah bagian yang sangat penting bahkan paling penting dalam tubuh kita. Itu sebabnya sangat penting untuk menjaga kinerja otak dalam tingkat optimal dengan diet yang sehat. Beberapa jenis makanan memiliki dampak negatif pada otak dan mempengaruhi memori dan suasana hati serta meningkatkan resiko demensia dan juga gangguan mental organik. Makanan yang memicu alzheimer, salah satu bentuk demensia antara lain:

1. Minuman Manis

Minuman yang mengandung gula seperti soda, minuman berenergi, dan jus buah merupakan makanan yang memicu alzheimer. Asupan tinggi minuman manis tidak hanya melebarkan garis pinggang dan menaikkan resiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, tetapi juga mempunyai efek negatif pada otak. Konsumsi berlebihan minuman bergula meningkatkan resiko diabetes tipe 2 yang juga akan meningkatkan resiko penyakit alzheimer. Kandungan gula tinggi pada darah akan tetap meningkatkan resiko demensia, walaupun pada orang tanpa penyakit diabetes.

2. Makanan Mengandung Karbohidrat

Karbohidrat dalam makanan yang diproses seperti gula dan gandum yang telah diolah seperti tepung putih juga dapat menjadi makanan yang memicu alzheimer. Jenis karbohidrat ini pada umumnya memiliki indeks glikemik (IG) tinggi. Ini artinya tubuh akan mencernanya dengan cepat, menyebabkan kenaikan mendadak pada gula darah dan level insulin. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, jenis makanan ini seringkali juga mengandung asupan glikemik tinggi, yang mengacu pada seberapa banyak makanan menaikkan tingkat gula darah seseorang berdasarkan porsi makanannya. Penelitian menunjukkan bahwa sekali makan dengan asupan glikemik tinggi dapat mempengaruhi memori pada anak – anak dan orang dewasa. Efek ini bisa terjadi karena peradangan di area hippocampus, bagian otak yang mempengaruhi beberapa aspek memori, termasuk yang memberi tanda pada rasa lapar dan kenyang.

3. Makanan Tinggi Lemak Trans

Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang bisa mempunyai efek merugikan pada kesehatan otak. Lemak trans juga terdapat pada daging dan susu, namun yang lebih mengkhawatirkan adalah kandungan lemak trans pada margarine, cemilan, cake instan, kue dalam kemasan, bahan pengembang dan bahan pembeku. Penelitian menunjukkan jika orang banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak trans, maka mereka cenderung akan memiliki resiko tinggi terkena penyakit alzheimer, memori yang berkurang, volume otak yang menurun dan penurunan kognitif. Beberapa penelitian tidak menemukan kaitan antara lemak trans dan kesehatan otak, tetapi asupan lemak trans tetap harus dihindari karena menimbulkan banyak efek negatif pada kesehatan termasuk penyakit jantung dan peradangan.

4. Makanan Olahan

Makanan yang diolah dan dimasukkan dalam kemasan cenderung mengandung tinggi gula, lemak tambahan dan garam. Jenis makanan yang memicu alzheimer ini termasuk keripik, mi instan, popcorn microwave, saus kemasan dan makanan siap saji. Biasanya makanan ini tinggi akan kalori dan rendah akan nutrisi. Salah satu cara makanan olahan dapat membawa pengaruh negatif untuk otak adalah karena mengurangi produks dari molekul bernama brain derived neurotrophic factor (BDNF) yang ditemukan di beberapa bagian otak termasuk hippocampus yang penting untuk memori jangka panjang, proses belajar dan pertumbuhan neuron baru.

5. Aspartam

Aspartam adalah pemanis buatan digunakan dalam banyak produk bebas gula yang sering digunakan orang ketika sedang berusaha menurunkan berat badan dan orang yang menghindari gula. Pemanis yang digunakan secara luas ini telah dihubungkan dengan banyak masalah perilaku dan kognitif dalam beberapa penelitian. Aspartam terbuat dari fenylalanine, methanol dan asam aspartat. Fenylalanine bisa menembus pelindung darah dan bisa mengganggu produksi neurotransmitter. Aspartam juga merupakan pemicu stres kimia dan dapat meningkatkan kerapuhan otak pada stress oksidatif. Jika berlebihan, beberapa peneliti menemukan bahwa faktor – faktor ini dapat menyebabkan efek negatif pada proses belajar dan emosi.

7. Makanan Mengandung Merkuri

Merkuri adalah bahan logam berat yang bersifat kontaminasi dan beracun serta dapat tersimpan dalam waktu lama pada jaringan tubuh binatang. Ikan predator yang memiliki masa hidup lama khususnya dicurigai menyimpan penumpukan merkuri di dalam tubuhnya dan bisa membawa sekitar lebih dari 1 juta kali dari konsentrasi air di sekelilingnya. Ikan yang sering dikonsumsi manusia akan meneruskan kandungan merkuri tersebut pada tubuh manusia. Setelah merkuri masuk ke tubuh manusia akan menyebar ke seluruh tubuh, terkonsentrasi di otak, ginjal dan hati, juga pada plasenta dan janin pada wanita hamil. Efeknya akan mengganggu pusat saraf utama, neurotransmitter, menstimulasi neurotoksin sehingga merusak otak.

8. Makanan Berwarna Putih

Makanan yang memicu alzheimer antara lain adalah makanan berwarna putih yang juga menjadi makanan yang memicu demensia. Makanan yang berwarna putih termasuk roti putih, tepung putih, nasi putih, pasta, gula, pemanis buatan dan penyedap rasa (MSG). Makanan – makanan ini dapat menjadi sumber dari kenaikan drastis tekanan darah yang menyebabkan peradangan, meningkatkan resiko diabetes dan juga akan meningkatkan resiko alzheimer.

9. Makanan Kemasan

Makanan dalam kemasan yang sudah diolah lebih mungkin mengandung tingkat lemak tidak sehat, perasa makanan sintetis, garam dan gula. Bahan – bahan ini dapat merusak fungsi otak yang benar dan menghasilkan resiko alzheimer lebih tinggi. Makanan seperti sosis, daging beku, kentang beku, makanan kalengan adalah beberapa contohnya.

10. Makanan Mengandung Diasetil Atau Nitrat

Diasetil adalah perasa makanan yang ditambahkan pada beragam jenis makanan seperti mentega, keju, susu, tepung, kue, biskuit, permen dan popcorn. Sedangkan nitrat biasanya digunakan untuk memproses dan mengawetkan daging dengan mencegah pertumbuhan bakteri. Kedua bahan kimia ini dapat mempengaruhi metabolisme dan merusak fungsi otak. Ketahui bagaimana cara mengatasi gangguan kognitif, gangguan kognitif dalam psikologi abnormal, juga memori dalam psikologi.

11. Alumunium

Tubuh manusia tidak dibuat untuk bisa mencerna alumunium, yang saat ini sering digunakan sebagai tambahan perasa makanan dalam keju dan bahan pembuat kue, tetapi juga banyak digunakan pada banyak alat masak dan botol minuman. Belum diketahui seberapa banyak alumunium yang aman untuk dikonsumsi tetapi sudah diketahui bahwa logam berat dapat merusak jaringan otak dan banyak dari pasien alzheimer memiliki tingkat alumunium tinggi dalam otaknya.

12. Makanan Mengandung Monosodium Glutamat/MSG

MSG adalah pengawet dan penambah rasa yang digunakan di hampir setiap makanan olahan yang ditemukan di supermarket saat ini. Sangat mirip dengan diasetil, bahan kimia ini juga meningkatkan resiko untuk mengembangkan demensia dan alzheimer. MSG adalah eksitotoksin yaitu zat yang menyebabkan sel – sel otak terbakar tanpa dapat dikontrol. Tidak saja memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti parkinson tetapi juga akan beresiko alzheimer dan bentuk demensia lainnya.

13. Gorengan Dan Makanan Cepat Saji

Makanan yang digoreng dan cepat saji termasuk pada makanan yang memicu alzheimer karena mengandung banyak lemak jenuh yang meningkatkan resiko darah tinggi dan penyakit jantung. Pada akhirnya kedua penyakit ini akan meningkatkan juga resiko akan penyakit alzheimer. Terlalu banyak makanan jenis ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, serangan jantung atau stroke. 

14. Makanan Mengandung Banyak Garam

Mengonsumsi terlalu banyak garam adalah salah satu penyebab tekanan darah tinggi, sehingga meningkatkan resiko alzheimer. Orang dewasa tidak boleh mengonsumsi lebih dari 6 gram garam dalam sehari, namun kebanyakan dari kita mengonsumsinya lebih dari itu. Menguranginya bisa menjadi sulit karena kebanyakan dari garam yang kita konsumsi terkandung dalam makanan kemasan dan olahan. Periksa label produk, jika kurang dari 0,3 garam per 100gram adalah makanan rendah garam, sedangkan lebih dari 1,5g per 100g termasuk tinggi garam.

15. Makanan Mengandung Glikotoksin

Glikotoksin atau AGE (Advanced Glycation End Products) merupakan protein yang dihasilkan dari ekspos terhadap gula. Makanan yang dimasak pada suhu tinggi termasuk gorengan dan daging dapat memproduksi AGE. Peningkatan AGE dapat menyebabkan penumpukan plak amiloid, yaitu potongan protein yang merupakan ciri – ciri demensia dan terkonsentrasi pada otak. Maka tidak hanya bisa menyebabkan hipertensi dan diabetes, zat ini juga merupakan kandungan dalam makanan yang memicu alzheimer.

Makanan yang kita masukkan ke tubuh tidak saja akan menentukan kesehatan fisik kita namun juga kesehatan saraf. Untuk menghindari makanan yang memicu alzheimer, tidak ada cara selain membatasi konsumsi makanan tersebut dan memperbanyak konsumsi makanan sehat. Konsumsi sayuran, buah, kacang – kacangan, melatih otak dengan berbagai permainan, menjaga level stress dan berolah raga secara teratur akan mempermudah Anda untuk mengurangi resiko penyakit alzheimer. Makanan segar bisa memberi asupan vitamin dan mineral esensial bagi tubuh Anda yang dapat merangsang kesehatan otak lebih baik.

You may also like