Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Klinis » 3 Karakteristik Skala Sebagai Alat Ukur Psikologi

3 Karakteristik Skala Sebagai Alat Ukur Psikologi

by Derina Asta

Untuk mendapatkan adanya objektivitas yang tinggi, terdapat sebuah penelitian yang memang berhubungan dengan pengumpulan data dan juga prosedur yang dirasa jauh lebih akurat dan dipandang lebih objektif. Khususnya etika dalam pengukuran psikologi pendekatan kuantitatif yang digunakan, salah satunya berhubungan dengan data pengukuran yang selain akan jauh lebih valid dan juga lebih reliable. Perlu kita ketahui juga, sebagai salah satu jenis alat ukur untuk skala psikologi ini bisa kita bedakan dari arah dan juga bentuk instrument dalam pengumpulan data yang lebih objektif.

Dalam karakteristik sebagai skala alat ukur juga memberikan bentuk instrument dalam pengumpulan data yang berbeda dari yang lainnya salah satunya dalam bentuk angket (questionaire) daftar isian dan juga adanya sebuah inventori lainnya. meskipun di dalamnya terdapat hal- hal yang membuat kita lebih seringkali berbicara mengenai skala pengukuran, sebenarnya hal tersebut juga bisa kita samakan dengan sebuah istilah maupun tes dalam pengembangan instrument alat ukur dan juga banyaknya tes yang digunakan. Baik dalam penyebutan istilah tes dan juga skala yang dipakai untuk hal- hal yang bersifat kognitif. Bahkan dalam sebuah buku juga seringkali disebutkan bahwa skala psikologi memang lebih mengarah pada sebuah alat ukur atau atribut yang dipakai, misalnya dengan penyajian format tulis.

Beberapa Karakterteristik Skala Sebagai Alat Ukur Psikologi Diantaranya:

• Penggunaan stimulus ataupun item di dalam skala psikologi umumnya bisa berupa sebuah pernyataan yang memang sebenarnya secara langsung tidak bisa kita ungkapkan dalam atribut yang bisa diukur selain dalam sebuah pengukuran indikator perilaku dan juga atribut seseorang yang bersangkutan. Sebenarnya subjek di dalamnya juga akan jauh lebih paham mengenai hal- hal yang berkaitan dengan isi yang telah digunakan dan juga diberikan. Sehingga dengan kata lain jawaban atas hal- hal yang bersifat objektif ini lebih pada proyeksi diri dan juga gambaran tipikal sebuah reaksi.

• Dalam atribut psikologi kita akan mengenal secara langsung sebuah pernyataan melalui sebuah indikator. Dari adanya indikator – indikator tersebut juga akan berkaitan dengan sebuah perilaku dan juga banyaknya item- item, sehingga secara psikologi juga akan ada banyak indikasi mengenai hal- hal yang berkaitan dengan pengukuran atribut dan juga sebuah kesimpulan yang berkaitan dengan diagnosis respon.

• Adanya sebuah respon subjek yang diberikan dan biasanya tidak dilakukan klarifikasi mengenai jawaban benar atau salah. Sehingga jawaban yang ada sebenarnya bisa diterima dengan baik, meskipun secara jujur dan dilakukan juga secara sungguh- sungguh. Adanya skor yang digunakan juga sebenarnya hanyalah sebuah kuantitas yang bisa mewakili sebuah indikasi atribut yang tengah diukur. Ketahui pula langkah-langkah dalam pengembangan alat ukur psikologi secara seksama.

Beberapa karakteristik yang telah diberikan tersebut juga dapat menjadi sebuah performansi tipikal, yaitu dimana dalam manifestasinya juga menjadi sebuah karakter tipikal tersendiri yaitu sebuah manifestasi yang hadir dengan karakter seseorang. Bahkan karakter tersebut juga biasanya cenderung kepada sebuah respon yang dimunculkan secara sadar maupun tidak sadar dalam hal yang berkaitan dengan sebuah situasi. Untuk pemakaiannya sendiri sebagai sebuah alat psikodiagnosis ini dan adanya sebuah penelitian dalam skala performansi tipikal yang digunakan sebagai minat dan juga pengungkapan aspek efektif. Salah satunya dengan hal- hal yang berkaitan erat dengan variable dan juga aspek efektif lainnya.

Dalam istilah psikologis, pengukuran merupakan sebuah proses kuantitatif yang diharapkan agar bisa menghasilkan sebuah data yang jauh lebih sistematis. Sebagai alat ukur juga biasanya sudah mencapai dan juga mendapatkan pengukuran atribut dengan adanya sebuah bidang fisik misalnya luas bidang yang datar, berat badan seseorang dan juga adanya kecepatan sebuah kendaraan, suhu udara dan juga semacamnya yang umumnya bisa diterima secara universal.

Untuk sisi yang lainnya dalam pengukuran bidang non fisik di dalam bidang psikologi juga akan berhubungan dan juga berkaitan dengan adanya perkembangan yang memang tidak memiliki kesempurnaan. Misalnya macam- macam skala pengukuran dalam psikologi dalam sebuah tes sederhana yang dilakukan atau sebuah tes standar (standar measure) dan juga sebuah perencanaan yang sudah distandarkan (standardized measure) sebuah kualitas optimal yang diberikan dalam sebuah pengukuran psikologi (psikometri) bahkan dalam hal ini juga didalamnya menyingkap adanya keterkaitan dengan banyaknya perubahan atau tes yang sudah dilakukan. Dengan pengukuran tersebut kita bisa melihat adanya usaha yang dilakukan untuk bisa mendapatkan sebuah keberhasilan dalam mengembangkan alat ukur psikologi yang akan jauh berkualitas.

Beberapa Penyebab Atribut Pengukuran Spikolohos yang Bisa Dilakukan Lebih Validitas:

1. Sebuah atribut psikologis yang memiliki sifat latent atau tidak terlihat. Sehingga apa yang kita dapatkan tersebut ternyata hanya bisa dilakukan pengukuran secara konstrak dan tidak bisa dilakukan pengukuran secara langsung. Pengukuran yang dilakukan juga haruslah digunakan dan dipakai melalui indikator perilaku yang belum bisa mewakili adanya domain, hal ini juga dikarenakan dalam konstrak psikologis tidak bisa dibuat buat atau dilakukan akurasi yang jauh lebih tinggi.

2. Item di dalam psikologi tersebut memiliki dasar indikator perilaku yang memiliki jumlah terbatas. Dalam keterbatasan tersebut juga bisa membuat hasil dari pengukuran menjadi tidak lebih komperensif, sedangkan dari adanya sebuah indikator perilaku yang terbatas tersebut juga bisa lebih memiliki pengertian yang tumpang tindih.

3. Adanya respon yang diberlakukan dan memiliki pengaruh cukup besar terhadap variable- variable yang sebenarnya sangat tidak relevan. Salah satunya dengan sebuah kondisi dan juga situasi yang tidak memiliki prosedur yang tepat dan hal lainnya.

4. Pengukuran dalam atribut psikologi di dalam manusia memiliki stabilitas yang memang tidak tinggi, bahkan datanya juga yang jalannya selalu berubah- rubah dan waktu dan sebuah kondisi.

5. Adanya kehadiran interpretasi pada sebuah alat ukur yang digunakan secara normatif. Misalnya dalam pengukuran yang di dalamnya berkaitan dengan pengukuran psikologi dan juga memiliki sumber yang malah eror serta norma- norma pengukuran dalam psikologi dan psikometri.

Pengukuran juga memiliki keterbatasan yang umumnya bisa kita ukur dengan baik. dalam hal yang satu ini juga membuat adanya prosedur yang diberikan dalam skala psikologi menjadi jauh lebih rumit. Dan juga perlu dilakukan perencanaan yang lebih banyak dan rumit lagi. Sehingga secara metodologis harus dilakukan langkah yang bisa ditekan sendiri jauh lebih banyak didalamnya. Ketahui pula macam-macam riset dalam psikologi pendidikan yang sangat bermanfaat dalam membantu pengembangan pendidikan. Semoga bermanfaat.

You may also like