Belakangan ini sifat dan sikap manusia semakin beragam, salah satunya adalah playing victim. Dilansir dari situs SehatQ, playing victim merupakan suatu perbuatan di mana individu melepaskan tanggung jawab atas kesalahan yang ia perbuat pada orang lain dengan kepentingan tertentu.
Terdapat 12 cara untuk menghadapi orang yang playing victim, yaitu sebagai berikut:
1. Pahami karakter orangnya
Sebelum kita menghadapi orang yang playing victim, pastikan terlebih dahulu bahwa ia memang seperti itu dan bukan hanya sekadar sedang melindungi diri di saat itu. Contoh sikap orang yang suka playing victim, seperti denial, manipulatif, tidak bertanggung jawab, sering berbohong, serta ciri-ciri lainnya yang dapat ditunjukkan dengan perilaku.
2. Ketahui penyebab
Orang yang playing victim tidak langsung menjadi seperti itu begitu saja. Ia pasti pernah melewati suatu peristiwa atau berada dalam kondisi yang menyebabkan dirinya memiliki victim mentality. Misalnya, pengalaman tidak menyenangkan sehingga merasa tidak berdaya, pernah menjadi korban playing victim juga, ada rasa putus asa, rendah diri, takut tidak diperhatikan, dan sebagainya.
3. Dengarkan saja omongannya
Saat kita dalam kondisi di mana mau tidak mau harus mendengarkan omongan orang yang playing victim, cukup dengarkan saja. Kadang kala orang yang playing victim sama seperti orang pada umumnya yang menghadapi masalah sehingga butuh orang lain untuk mendengarkannya. Selama masih dalam batas yang wajar, biarkan saja ia menceritakan apa pun yang ingin diceritakan dan respons secukupnya.
4. Jangan terlalu dekat dan beri batasan
Biasanya ketika harus bertemu apalagi berkomunikasi dengan orang yang suka playing victim membuat kita merasa kesal karena melihat perilaku dan ucapannya untuk memanipulasi keadaan demi mendapat perhatian atau dukungan dari orang lain.
Maka dari itu, jagalah jarak antara kamu dengan orang yang playing victim tadi sebab semakin sering intensitas komunikasi dengan mereka, maka kemungkinan kamu juga harus mendengarkan bualannya atau bahkan suatu saat kamu yang menjadi korban playing victim dari orang tersebut.
5. Tidak perlu ditanggapi berlebih
Pada dasarnya, orang yang playing victim suka mendapat perhatian, atensi, simpati, dan validasi dari orang lain terhadap situasi yang ia buat. Oleh karena itu, agar dia berhenti membuat drama, abaikan saja seluruh usahanya serta tidak usah terlalu memberinya simpati. Cukup menyimak saja agar kamu juga tidak terpancing emosinya.
6. Jika perlu, jawablah dengan fakta
Seperti kita ketahui, orang yang playing victim sering kali menyampaikan hal-hal yang tidak benar. Oleh sebab itu, kita bisa menanggapinya dengan menunjukkan fakta-fakta yang lebih akurat dan masuk akal.
Dengan demikian, ia akan berhenti mengarang berbagai cerita untuk meyakinkan orang lain dan mungkin dapat menyadari bahwa ia tidak bisa terus menjadi orang yang playing victim, terlebih ketika orang lain sudah mengetahui kebenarannya.
7. Katakan langsung mengenai sifatnya
Sebenarnya kita tidak memiliki tanggung jawab untuk mengubah sifat orang yang suka playing victim untuk bertobat. Namun, jika kita merasa mampu untuk memberi peringatan, sampaikanlah dengan cara yang baik dan dapat diterima.
Pastikan kamu menyampaikan pada situasi, kondisi, lokasi, dan waktu yang tepat. Jangan sampai membuatnya merasa malu atau tersinggung. Bantulah ia untuk sadar bahwa apa yang ia lakukan keliru dan sebaiknya diperbaiki.
8. Jangan habiskan energi untuk berdebat
Sulit memang untuk menghadapi orang yang sudah terbiasa playing victim tanpa pernah diingatkan oleh orang lain sehingga ia tidak sadar. Ketika kamu sudah berusaha menyampaikan bahwa apa yang ia katakan atau lakukan itu tidak benar dan ia masih keras kepala, tinggalkan saja.
Menghabiskan energi untuk menghadapinya akan sangat merugikan kita sebab hanya akan membuat emosi dan kita juga tidak tahu sampai kapan perdebatan itu akan berlangsung. Terlebih menghadapinya dengan perdebatan belum tentu mengubah orang tersebut.
9. Sampaikan saran jika diminta
Ketika orang yang playing victim sudah menyadari bahwa sifatnya itu tidak baik dan harus diperbaiki, jangan tinggalkan dia. Apabila ia meminta saranmu terkait hal apa yang dapat ia lakukan, berikan saran-saran positif.
Misalnya, belajar menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya, berempati dengan orang lain, meminta maaf pada orang yang pernah ia lukai. Kemudian minta ia untuk mengakui kesalahan dan bertanggung jawab dan sadari bahwa setiap orang memiliki kondisi yang berbeda.
10. Tidak mengikuti dramanya
Orang yang playing victim senang mengarang cerita yang dibuat serealistis mungkin dan kadang hingga berlebihan. Hal tersebut dapat memancing orang yang mendengarnya untuk ikut bersimpati atau memberi dukungan, padahal cerita itu tidak benar.
Apabila seseorang sudah terlihat ciri-ciri sedang playing victim, jangan ikuti alur drama yang ia buat. Cukup respons sekenannya dan tunjukkan kamu tidak antusias mendengarnya agar ia berhenti bercerita.
11. Berhenti memberi toleransi
Pada taraf tertentu, ketika tindakan playing victim yang dilakukan seseorang sudah berbahaya dan dapat menimbulkan dampak negatif yang besar, jangan beri toleransi lagi. Bersikap tegaslah dan beri peringatan bahwa tidak seharusnya ia seperti itu. Di sisi lain, jangan lagi ikuti alur cerita yang ia buat karena jika kita terus mengikutinya, ia akan merasa benar dan enggan berhenti.
12. Jangan terlalu dipikirkan
Masalah yang muncul karena bertemu dengan orang yang playing victim memang sering kali membuat kita merasa ada beban pikiran dan mungkin juga menimbulkan rasa emosi sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
Apabila demikian, artinya kamu sudah harus berusaha untuk menerimanya dan jangan lagi terlalu dipikirkan sebab akan membawa semakin banyak dampak negatif kepadamu. Hal yang terpenting adalah kamu sudah berusaha menghadapinya dan kalau tidak berhasil itu bukan tanggung jawabmu lagi.
Demikianlah 12 cara menghadapi orang yang playing victim dan dapat kamu terapkan ketika sewaktu-waktu bertemu dengan orang yang seperti itu. Orang yang playing victim biasanya tidak bertanggung jawab dan justru menyalahkan orang lain.
Untuk menghadapinya, kamu bisa pahami dulu karakter orangnya, ketahui penyebab, dengarkan saja omongannya, jangan terlalu dekat dan beri batasan, tidak perlu ditanggapi, jawab dengan fakta jika perlu, katakan langsung mengenai sifatnya, jangan habiskan energi untuk berdebat, sampaikan saran jika diminta, tidak usah mengikuti dramanya, serta jangan ditoleransi.
Hal yang terpenting adalah jangan sampai adanya orang yang playing victim membuat pikiranmu dipenuhi olehnya. Apabila kamu sudah berusaha menghadapinya, tetapi ia tetap bermasalah, biarkan saja dan fokuslah pada hidupmu.