Masih membahas seputar psikologi nih sobat. Penulis tentunya masih setia memberikan ulasan yang tentunya menarik buat sobat semua yang selalu penulis rindukan. Oke sobat semua, seperti yang sudah kita ketahui bersama, psikologi merupakan sebuah cabang ilmu ekonomi yang di dalamnya membahas mengenai perubahan kejiwaan, mental, sikap, perilaku seorang individu serta hubungan atau interaksi sosialnya dengan lingkungan sekitarnya.
Adapun psikologi ini tentunya membahas mengenai sesuatu ayng bersifat abstrak namun memiliki makna yang nyata dalam kehidupan kita. Dikatakan sebagai sesuatu yang bersifat abstrak karena memang seperti yang sudah kita ketahui bersama, kejiwaan, mental atau sikap dan perilaku tersebut memang memiliki wujud yang abstrak namun bisa kita rasakan dalam kehidupan kita. Setuju ya sobat.
Oke sobat semua, adapun yang akan menjadi tema atau topik pembahasan dalam artikel kali ini yaitu mengenai teori keluarga dalam psikologi sosial. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat dan di dalam satu atap ataupun berbeda atap yang satu dengan yang lainnya saling memiliki ketergantungan. Sobat semua juga tentunya memiliki keluarga yang juga memiliki ketergantugan satu dengan yang lainnya ya sobat.
Sedangkan yang dimaksud dengan psikologi sosial tersebut merupakan sebuah cabang dari ilmu sikologi yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dan kelompok pada lingkungannya yang dipengaruhi oleh perilaku manusia itu sendiri.
Dalam kehidupan bersosial, tentunya kita sebagai insan sosial memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya, atau dengan kata lain sesama manusia tersebut saling membuuthkan dan tidak terlepas dari orang atau lingkungan sekitarnya.
Namun pada kenyataanya tidak menutup kemungkinan pada saat menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial tersebut tidak jarang diantara kita yang memiliki hubungan kurang bagus dengan manusia yang lainnya. Hal ini secara umum bersifat normal ya sobat, karena memang kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk bisa menyukai prbadi kita begitupun dengan sebaliknya, langkah yang sebaiknya kita lakukan adalah dengan berusaha menetralisir keadaan tersebut.
Nah sobat semua, karena memang kita adalah sebagai makhluk sosial yang sudah seyogianya membutuhkan satu dengan yang lainnya, maka ada baiknya kita menganggap lingkungan sosial tersebut sebagai bagian dari keluarga kita, agar keadaan semakin dekat dan tidak banyak masalah. Untuk bisa melakukan hal tersebut tentunya tidak mudah ya sobta dibutuhkan peran serta kerja sama yang baik diantara sesama individu.
Berikut ini adalah teori keluarga dalam psikologi yang bisa anda jadikan sebagai refrensi. Yuk sobat mari kita simak ulasan berikut ini dengan seksama. Check It Out !
1. Adanya Rasa Kepekaan Secara Emosional Terhadap Sesama Mahluk Sosial
Teori keluarga yang pertama adalah adanya rasa kepekaan secara emosional terhadap sesama mahluk sosial. Emosi dan reaksi emosional dapat dipengaruhi oleh lingkungan. Bagiamana lingkungan tersebut bersikap kepada kita biasanya kita akan mengikutinya. (Baca juga mengenai teori atribusi dalam psikologi komunikasi)
Contohnya saja apabila ada keluarga di lingkungan temat tinsggal kita yang mengalami musibah, maka sebagai makluk sosial yang menerapkan teori keluarga tersebut, kita hendaknya ikut merasakan apa yang mereka rasakan dengan menunjukkan sikap yang prihatin dan rasa kepekaan kita secara emosional terhadap keluarga yang mengalami musibah tersebut.
2. Adanya Minat
Teori keluarga yang kedua adalah adanya minat. Minat atau daya tarik individu terhadap hubungan atau dunia sosialnya juga berpengaruh terhadap hubungan antar individu dan kelompok berkaitan dengan proses interaksi dan pemberian respon. (Baca juga mengenai teori sistem dalam psikologi keluarga)
Adapun minat itu sendiri muncul dari dalam diri individu dan mungkin bisa saja dipengaruhi oleh subjek – subjek dari luar seperti keluarga, budaya dan lingkungan tempat mereka berada. Oleh karena itu, adanya minat ini merupakan salah satu faktor penting dalam teori keluarga dalam psikologi sosial tersebut.
3. Adanya Kemauan
Teori keluarga yang ketiga adalah adanya kemauan. Adapun motivasi sebagai konsep dasar yang timbul dari dalam diri sendiri dan juga bisa didapatkan dari lingkungan ataupun orang terdekat kita. Motivasi ini merupakan kegiatan yang mampu mendorong kemauan untuk mencapai sesuatu. (Baca juga mengenai teori perkembangan persepsi gibson)
Kemauan untuk mencapai sesuatu yang dimaksud dalam hal ini adalah erat kaitannya dengan kegiatan sosial yang akan kita lakukan bersama orang disekitar lingkungan kita, yang nantinya hasil dari kegiatan yang tercipta adalah untuk kepentingan bersama.
4. Harus Adanya Kecerdasan Dalam Menanggapi Permasalahan Sosial
Teori keluarga yang keempat adalah harus adanya kecerdasan dalam menanggapi permasalahan sosial. Kecerdasan merupakanm modal dasar yang harus dimiliki setiap individu untuk melewati setiam waktu da setia persolan dalam hidupnya. (Baca juga mengenai teori religiusitas dalam psikologi)
Salah satu persoalan yang dimaksud adalah persoalan yang ada kaitannya dengan permasalah sosial. Karena seperti yang sudah kita ketahui bersama, jika berbicara sosial sudah pasti cakupannya lebih luas dari sekedar keluarga ya sobat.
Untuk itulah kecerdasan dalam menganggapi permasalahan sosial ini sangat dibutuhkan di dalamnya. Potensi kecerdasan yang karakternya bersifat kognitif akan lebih mudah untuk diukur. Sedangkan kecerdasan yang sifatnya efektif lebih sulit diukur dan dievaluasi dengan aspek kecerdasan.
5. Adanya Kesadaran
Teori keluarga yang kelima adalah adanya kesadaran. Yang tidak kalah penting peranan dari teori keluarga dalam psikologi sosial adalah adanya kesadaran. Tanpa adanya kesadaran ini, mungkin akan sangat sulit bagi seorang individu dan lingkungannya untuk saling peka dan peduli terhadap satu dengan yang lainnya. (Baca juga mengenai teori intelegensi dalam psikologi)
Kesadaran ini juga perlu ketika kita ingin melakukan sesuatu tindakan, dalam hal pengambilan keputusan, maupun dalam hal interaksi dengan lingkungan sosial. Pada umumnya kesadaran pada individu ini ditentukan oleh pribadi indvidu itu sendiri setelah melihat apa yang terjadi pada lingkungan sosialnya sebagai respon psikologi yang positif.
Oke sobat semua yang selalu penulis rindukan, sekian informasi yang bisa penulis share buat sobat semua mengenai teori keluarga dalam psikologi sosial. Terima kasih bagi sobat semua yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini ya sobat semoga bermanfaat dan bisa menjadi refrensi buat sobat semua. Sampai ketemu sobat, salam psikologi selalu.