Psikologi Forensik

13 Teknik Investigasi dalam Psikologi Forensik

Beberapa macam teknik investigasi dalam psikologi forensik digunakan dalam proses pengungkapan kasus dalam rangka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Suatu kasus bisa dipecahkan apabila proses investigasi ini berhasil dilakukan dengan baik. Investigasi merupakan proses pencarian fakta untuk mengetahui kebenaran dari suatu hal. Investigasi ini juga bisa membuka hal-hal yang sebelumnya mungkin belum diketahui. Dengan adanya proses investigasi ini, tentu sebuah kasus bisa diselesaikan dengan harapan kebenaran dan keadilan bisa ditegakkan.

Proses investigasi rupanya juga bisa melibatkan unsur psikologi. Psikologi forensik merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang digunakan untuk membantu penyelidikan dalam proses hukum. Bila kita mengkaitkannya dengan proses investigasi, maka ada beberapa teknik yang bisa kita ketahui. Berikut adalah beberapa macam investigasi dengan tekniknya yang sering digunakan. Ringkasan ini bisa menambah wawasan kita mengenai proses dalam investigasi. Kira-kira apa saja?

  1. Pendekatan Langsung (Direct Approach)

Teknik dalam investigasi yang pertama yaitu dengan menggunakan pendekatan langsung. Ini sebenarnya bisa dipelajari juga dalam jenis pendekatan dalam psikologi hukum. Yang dimaksud dengan pendekatan langsung adalah, yang melakukan investigasi bisa langsung mengajukan pertanyaan pada poin yang ingin dijawab pertanyaannya. Pendekatan ini efektif dilakukan terutama bila pelaku dalam suatu kasus sudah jelas dan terbukti. Contohnya yaitu dengan bertanya, ”Mengapa Anda melakukan pencurian?”.

  1. Pendekatan Tidak Langsung (Indirect Approach)

Bila sebuah kasus belum diketahui secara pasti pelakunya, maka bisa menggunakan teknik pendekatan tidak langsung dalam investigasi. Pendekatan yang tidak langsung dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang masih ada kaitannya dengan kasus. Sebagai contoh, kita bisa mengajukan pertanyaan seperti, “Apakah Anda tahu siapa saja yang ikut melakukan kegiatan tersebut?”. (Baca juga: Penerapan psikologi sosial dalam hukum)

  1. Pendekatan Emosional (Emotional Approach)

Pendekatan secara emosional dilakukan untuk melibatkan perasaan individu yang sedang diinvestigasi. Harapannya, ia bisa mengatakan jawaban sesuai dengan permintaan. Ini biasanya digunakan terutama untuk menekankan pertanyaan supaya bisa memberikan jawaban yang sesuai. Pertanyaan yang bisa digunakan misalnya, “Keluarga dari perampokan ini sekarang mengalami banyak trauma dan kerugian. Kira-kira adakah orang lain yang Anda ketahui terlibat dalam kasus tersebut?”

  1. Dalih

Kita mungkin pernah mendengar istilah teknik investigasi polisi baik atau polisi jahat. Teknik ini disebut sebagai teknik dalih. Ini digunakan terutama apabila teknik-teknik investigasi lainnya sudah tidak bisa digunakan. Harapannya, pelaku bisa mengakui perbuatannya dengan sebenar-benarnya sehingga pengungkapan kasus bisa dilakukan. Teknik ini sebenarnya juga mirip dengan teknik interogasi dalam psikologi forensik.

  1. Perencanaan

Dalam proses investigasi, diperlukan juga suatu proses perencanaan yang matang. Melalui proses perencanaan ini, seorang investigator harus mampu menguasai kasus yang telah terjadi terlebih dahulu. Bahkan, pola-pola dalam kasus juga perlu diketahui untuk memperkirakan apa saja kemungkinan yang bisa terjadi. Latar belakang dari orang yang akan dihadapi mungkin juga perlu dipelajari sebagai bagian dalam perencanaan investigasi.

  1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menghadapi orang yang akan dimintai keterangan. Teknik pengumpulan data ini menggunakan beberapa cara yang sudah dilakukan sebelumnya. Teknik dalam pengumpulan data merupakan hal yang cukup krusial karena data sekecil apa pun yang disampaikan oleh seorang individu bisa menjadi landasan pengungkapan kasus yang benar.

  1. Pengolahan Data

Data yang ada diolah sedemikian rupa untuk mengetahui pola dari kasus yang ada. Pencocokan antara data yang ada dengan kasus merupakan teknik investigasi dalam psikologi forensik. Ini digunakan terutama sebelum mengambil sebuah kesimpulan dalam kasus tertentu. Tahap ini akan menentukan apakah kasus tersebut benar atau tidak. (Baca juga: Cara kerja psikologi forensik)

  1. Evaluasi

Teknik evaluasi dilakukan dalam investigasi untuk memperhatikan lagi keakuratan data yang sudah dikumpulkan, termasuk apabila sudah ada hipotesis dan kesimpulan yang dibuat. Evaluasi benar-benar diperlukan untuk memastikan bahwa semua data sudah benar dan sesuai sehingga pembuatan pernyataan kesimpulan bisa dipertanggungjawabkan.

  1. Memperhatikan Kaidah Pertanyaan Lengkap

Teknik investigasi selanjutnya yang perlu diperhatikan yaitu memperhatikan kaidah pertanyaan lengkap. Pertanyaan lengkap ini yaitu pertanyaan yang mencakup 5W + 1H (what, when, where, who, why, how). Dengan menggunaan pertanyaan lengkap ini maka kita bisa mendapatkan data yang lengkap.

  1. Tidak Terburu-buru

Investigasi juga tidak boleh terburu-buru. Penggunaan teknik ini akan sangat berguna terutama dalam memperhatikan kehati-hatian pada saat proses pengumpulan data. Kita bisa mengamati gerak-gerik dari orang yang sedang dimintai keterangan pula untuk memastikan jawaban yang disampaikan memang tepat dan benar.

  1. Menggunakan Rasional

Rasional digunakan supaya kita tidak terbawa pengaruh pada jawaban yang diungkapkan oleh orang yang sedang diinvestigasi. Ini untuk menjaga keobjektifan data yang sedang kita dalami. Tanpa adanya rasional, kita mungkin bisa melakukan judgement sehingga data cenderung menjadi lebih subjektif.

  1. Persepsi yang Luas

Persepsi yang luas mengandung makna bahwa kita harus bisa mengambil sikap dengan banyak sudut pandang. Seseorang yang dinyatakan bersalah, tidak serta merta membuat kita berfikir bahwa dia memang sudah bersalah. Kita harus memiliki persepsi lebih terutama untuk menjaga sikap netral.

  1. Konsisten

Konsisten dalam mengajukan pertanyaan akan membuat data yang diambil akurat. Jangan sampai dalam bertanya kita mengajukan pertanyaan yang tidak berkaitan atau bahkan kontradiktif dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. (Baca juga: Peran psikologi forensik dalam penyidikan tindak pidana)

Jadi, itulah beberapa macam teknik investigasi yang bisa kita pelajari. Kita bisa mencari tahu lebih banyak lagi dengan mempelajari bagaimana investigasi yang tepat dengan pendekatan psikologi. Semoga informasi tentang teknik investigasi dalam psikologi forensik berguna dan selamat meneruskan membaca.

Share
Published by
Barzam

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago