Belajar berhubungan dengan faktor sosial dan perilaku individu yang berhubungan dengan komunikasi dan motivasi, psikologi memberikan kontribusi untuk meningkatkan proses belajar di kelas dengan cara memberikan wawasan kunci untuk menciptakan pembelajaran yang efektif sehingga tercapai proses belajar yang nyaman dan materi dapat masuk dengan mudah.

Cara tersebut tentunya dilakukan berdasarkan prinsip prinsip tertentu yang selengkapnya penulis uraikan dalam artikel berikut, 10 prinsip belajar menurut psikologi. Yuk kita simak bersama.

1.  Persepsi Tentang Kecerdasan

Prinsip belajar menurut psikologi yang pertama ialah persepsi atau pandangan mengenai kecerdasan itu sendiri dimana pandangan tersebut akan mempengaruhi kemampuan kognitif, pengetahuan, dan keterampilan jangka panjang yang tergantung pada praktik pembelajaran. Kecerdasan ialah kemampuan untuk menerima dan menerapkan materi. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam dunia teologi).

Persepsi tentang kecerdasan memiliki makna pandangan siswa itu sendiri terhadap pentingnya kecerdasan yang dimiliki, dalam proses pembelajaran prinsip ini harus ditekankan sebab jika siswa merasa bahwa kecerdasan itu tidak penting, maka mereka juga akan berkurang semangat dan jiwa tantangannya untuk mencapai prestasi dalam belajar. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam ergonomi).

2. Umpan Balik

Yaitu proses tanya jawan atau proses diskusi untuk meningkatkan kreatifitas siswa agar dapat dipupuk secara terus menerus. Prinsip umpan balik tentunya harus dilakukan dalam pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan pengetahuan siswa serta sejauh mana siswa dapat mengembangkan materi dalam proses belajar tersebut. (Baca juga mengenai peran metode kualitatif dalam analisis psikologi).

3. Prinsip Motivasi

Prinsip belajar menurut psikologi selanjutnya ialah prinsp motivasi atau prinsip dorongan dari dalam dan dari luar, prinsip motivasi harus ditanamkan pada diri seswa sebab motivasi membuat siswa mampu bertahan dalam menghadapi tugas tugas yang diberikan dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi kesulitan sehingga ia memiliki prestasi yang terbaik yang bisa ia capai. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam strategi pemasaran produk).

4. Harapan Guru

Yakni prinsip tentang keinginan guru atau target yang guru inginkan dalam proses pembelajaran atau dalam hasil dari belajar itu yang berupa kemampuan, pemahaman, kreatifitas, atau prestasi, prinsip ini dilakukan dan diterapkan dengan cara guru harus mampu menetapkan  tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam proses belajar. (Baca juga mengenai peran psikologi dalam seni visual).

5. Hubungan Interpersonal

Yaitu prinsip belajar menurut psikologi yang berhubungan dengan hubungan baik antar sesama, baik itu siswa dengan siswa lain, siswa dengan lingkungan, dan siswa dengan guru. Belajar tentu membutuhkan kenyamanan dan hal tersebut akan didapatkan jika semuanya merasa nyaman dengan apa yang ada di lingkungan sekitarnya.

Jika ada seorang siswa yang tidak mendapat kebaikan dari teman temannya misalnya, maka ia akan selalu malas berangkat belajar setiap harinya dan tidak memiliki motivasi untuk berkembang, resiko lan ialah ia akan merasa stres dengan lingkungan terlebih jika ia memiliki hubungan yang tidak baik dengan guru, tentu ia akan sulit mengikuti proses belajar.

6. Komunikasi

Ialah bentuk hubungan secara langsung baik itu melalui kata kata atau tingkah laku, komunikasi akan menentukan keberhasilan materi belajar itu disampaikan. Misalnya ialah guru yang tidak bisa menerapkan komunikasi sebaik mungkin dengan siswanya tentu siswanya akan sulit memahami apa yang dimaksud dan disampaikan oleh gurunya.

7. Kesejahteraan Emosional

Yakni berhubungan dengan ketentraman hati dalam proses belajar, prinsip ini dilakukan dengan tujuan memberikan rasa nyaman dan rasa senang selama proses belajar baik itu sebelum, selama, dan sesudah. Kesejahteraan emosional akan mempengaruhi semangat dan mempengaruhi mood ketika belajar sehingga emosi harus disituasikan untuk selalu tenang dan stabil.

Cara tersebut dapat dilakukan misalnya dengan berdoa atau dengan menenangkan diri terlebih dahulu dan sekali waktu memberikan waktu untuk bercerita sehingga apa yang menjadi kesulitan dan apa yang menjadi beban tersampaikan, guru harus bisa memahami prinsip ini jika ini mencapai keberhasilan dalam pembelajaran siswanya.

8. Memelihara Hubungan Positif

Jelas bahwa hubungan positif merupakan prinsip belajar menurut psikologi yang penting untuk mampu dijalankan semua pihak terutama guru yang harus bisa dianut dan ditiru. Guru yang mengajarkan tentang hubungan yang buruk akan selamanya diingat oleh siswa walaupun proses belajar telah selesai.

Sebab itu guru yang baik artinya ialah guru yang sabar dan mengerti, yang tidak asal memarahi tanpa mengetahui latar belakang terlebih dahulu, guru yang demikian artinya tidak memiliki prinsip memelihara hubungan positif dan tidak patut untuk ditiru, wajar jika siswanya pun tidak akan menjadi cerdas dan tidak akan mau mengikuti apa yang diperintahkan.

9. Memberi Dukungan

Prinsip dukungan adalah sesuatu yang dibutuhkan dalam proses belajar, prinsip ini harus mampu dilakukan oleh guru, misalnya ialah dalam kondisi siswa yang tidak mengikuti perintah, guru harus mencari tahu terlebih dahulu apa permasalahannya baru memberikan solusi, tidak dengan serta merta memberi kemarahan tanpa mengetahui sebabnya.

Dukungan juga harus diterima oleh siswa yang memiliki bakat atau minat terhadap materi tertentu untuk terus dikembangkan dan terus diberi fasilitas untuk mencapai prestasi yang terbaik. Sesuatu yang baik namun tidak mendapat dukungan maka akan menjadi percuma, apa yang dimiliki akan terbuang sia sia dan tidak membuahkan hasil baik yang diinginkan.

10. Proses Penilaian

Prinsip belajar menurut psikologi yang terakhir ialah proses penilaian, yakni bagaimana guru dapat memberi nilai dengan teliti dan adil sesuai dengan keadaan, pernah ada seseorang yang memiliki pengalaman pribadi memiliki kemampuan dan hasil ujian yang bagus namun karena ada masalah dengan gurunya ia menjadi memiliki nilai yang lebih rendah tidak seperti yang dicapainya.

Tentunya hal ini akan menurunkan semangat siswa tersebut dan membuatnya mengingatnya sepanjang masa bahwa apa yang lakukan dan ia usahakan ternyata tidak dihargai dan tidak mendapat apresiasi. Sebab itu setiap guru harus mampu adil dan menciptakan proses belajar yang nyaman sehingga mampu memberi kebahagiaan, motivasi, dan prestasi yang terbaik untuk siswanya.

Tentunya semua guru harus memahami prinsip yang telah dijelaskan di atas di setiap proses pembelajarannya untuk mampu menghasilkan prestasi belajar yang efektif.

Demikian artikel kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menjadi wawasan yang bermanfaat, jangan lupa selalu perbarui ilmu anda dengan membaca artikel artikel mengenai dunia psikologi di website kami. Terima kasih. Salam hangat.

Share
Published by
Arby Suharyanto

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago