Psikologi Agama

9 Penyebab Orang Gila Dalam Islam

Dalam psikologi, orang gila dapat mengalami masalah kesehatan jiwa dan salah satu klasifikasi gangguan jiwa berat, ada yang disebabkan oleh faktor saraf, ada pula yang disebabkan oleh faktor psikologis (neurosis, psikosis, psikosomatis dan depresi menurut islam).

Orang yang mengalami gangguan kejiwaan atau orang gila juga bisa terjadi dalam Islam dan ini disebabkan oleh faktor akhlak yang rendah (yang umum terjadi pada faktor-faktor lainnya yaitu: riya, dengki, syirik, nifaq, keserakahan, kesombongan, berenang dan al-wahn dan lain-lain. Dalam agama islam jarang disebut penyakit jiwa atau gangguan mental namun lebih sering disebut (fi qulubihim maradh). Penyakit hati (fi qulubihim maradh) disebutkan sebelas kali dalam Al-Qur’an.

Dalam bahasa Arab, maradh (penyakit) diartikan antara lain sebagai “segala sesuatu yang menyebabkan seseorang melampaui batas keseimbangan/pikirannya, sehingga mengakibatkan gangguan fisik, mental bahkan ketidaksempurnaan dalam perbuatannya. . adalah akibat dari gerak yang berlebihan dan sebaliknya akibat dari kekurangan.”

Penyebab rasa sakit karena hati itu sendiri yang memanifestasikan dirinya dalam tipu daya, tetapi jika rasa sakit itu berasal dari kurangnya (kurang olahraga), maka rasa sakit itu adalah bentuk kebodohan. Tidak mengetahui pikiran yang menyebabkan keraguan dan kebimbangan.

Penyakit mental lain yang disebabkan oleh hati yang berlebihan dapat berupa kesombongan, kemarahan, dendam, fanatisme, keserakahan, dan kesengsaraan. Pada saat yang sama, penyakit yang disebabkan oleh kekurangan dapat bermanifestasi sebagai pesimisme, rendah diri, marah, gangguan kecemasan, takut, dan lain-lain.

Adapun untuk memberikan penjelasan terkait penyebab orang gila dalam Islam sebagai berikut:

1. Nafsu

Karena nafsu dikatakan sebagai penyebab penyakit mental/spiritual adalah karena nafsu menimbulkan sifat dan sikap yang jahat dalam jiwa manusia dan mendorongnya untuk berbuat jahat. Nafsu selalu menggerogoti jiwa manusia sebelum manusia itu merasa puas akan segala hal yang membuatnya senang. Namun, sebaliknya ketika nafsu tersebut tidak tersampaikan akan membuat seseorang menjadi gila.

2. Setan

Alasan setan dikatakan sebagai penyebab orang gila dalam Islam adalah karena dia, seperti nafsu, menghasut orang untuk melakukan kejahatan dan menghiasinya dengan kejahatan. Setan sendiri bersumpah kepada Allah SWT bahwa dia akan melakukan ini kepada manusia.

3. Dampak lingkungan

Sifat Islam itu baik, jadi jika kelak anak menjadi buruk, itu karena pengaruh (lingkungan) orang tuanya. Pakar pendidikan juga memperhatikan betapa besar dampak lingkungan terhadap anak. Dari sudut pandang ini, adanya gangguan jiwa/mental pada seseorang disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang buruk.

Sehingga, seseorang memiliki sifat dan sikap yang buruk, dan lingkungan yang dimaksud di sini adalah lingkungan (pergaulan) dan pergaulan itu sendiri pada orang tersebut, bukan lingkungan dari internal. Dengan semakin majunya perkembangan zaman sekarang lingkungan dapat memanjakan sedangkan lingkungan spiritual dan agama semakin tidak terpelihara.

Oleh karena itu, tidak heran jika manusia saat ini memiliki penyakit mental/psikis yang cukup serius akibat berbagai krisis yang menimpanya.

4. Rohani yang tidak dipelihara

Al-Qur’an mengatakan bahwa makanan spiritual adalah: “Mauiza Allah“. Rohani yang tidak dipelihara dapat menyebabkan seseorang menjadi gila seperti, stress kronis, depresi berat, dan lain sebagainya akibat rohani yang jauh dari agama. Islam mengajarkan bahwa untuk menjaga rohani agar tetap terpelihara dengan baik adalah dengan selalu mengingat kebesaran Allah, selalu bersabar, memperbanyak membaca dan mentadaburi Al-Qur’an.

Serta yang paling penting adalah selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Karena kebanyakan orang yang rohaninya tidak terpelihara karena ia merasa bahwa hidupnya selalu kekurangan. Padahal Allah SWT selalu memberikan limpahan nikmat dan kebaikan dari jalan manapun yang tidak pernah kita sangka.

5. Pesimis

Pesimis dikatakan menjadi salah satu penyebab penyakit gangguan mental karena dapat membawa seseorang kearah yang tidak baik. Orang yang pesimis selalu merasa dirinya kurang, tidak percaya diri akan kemampuan dirinya, selalu merasa kurang dan selalu melihat sesuatu yang belum terjadi dengan penuh kegelisahan dan ketakutan.

Orang cenderung mengalami rasa sakit atau ketidakbahagiaan menjadi sensitif. Saat ini, pesimis bisa muncul akibat gangguan emosional dan perasaan yang kuat.Sikap pesimis yang ada dalam diri seseorang akam memberi kesan pada proses berpikir orang.

6. Kecemburuan

Naluri seperti keserakahan atau kesombongan bisa menjadi akar kesengsaraan dalam hidup. Iri hati adalah naluri yang menuntun seseorang menyeleweng dari jalan yang lurus dan menangkap kesadaran untuk mencegah seseorang mencapai harapan yang realistis.

Imam al-Ghazali juga mengatakan dalam bukunya Ihyaulumuddin bahwa iri hati itu “kebahagiaan hilang karena iri hati”. Orang iri tidak senang melihat orang lain dalam bayang-bayang kebahagiaan. Dia merasakan banyak tekanan pada dirinya sendiri, yang berasal dari sikap pesimistis terhadap niat baik orang lain.

Orang yang iri mengincar harta orang lain. Ia menggunakan segala cara untuk merampas kebahagiaan orang. Kedua. Dia menjadi korban dari keinginan dasarnya tanpa menyadarinya. Orang yang cemburu mengungkapkan niat jahat mereka dengan menyebarkan tuduhan dan kebohongan tentang orang yang mereka iri.

Dan ketika kita merasa bahwa nafsunya tidak terpuaskan dengan tindakan tersebut, ia bahkan menggerogoti kebebasan orang yang ia iri, atau bahkan merampas haknya untuk hidup hanya untuk memenuhi keinginannya yang tak ada habisnya. Orang iri tidak hanya tidak pantas menyandang gelar takwa, dia juga lebih rendah dari hewan.

Karena orang yang tidak peduli dengan rasa sakit orang lain tidak bisa menjadi perwujudan kemanusiaan yang sebenarnya. Alasan mengapa jiwa orang ini terbakar dalam api kecemasan dan kesedihan sudah jelas. Ketika kepedulian Allah terhadap orang lain terus bertumbuh, bertentangan dengan harapannya, dia masih menderita kesedihan dan rasa sakit yang menggelapkan hatinya. Kecemburuan itu seperti badai kehancuran yang menumbangkan pohon moral yang tidak bisa dihentikan oleh rasa iri.

7. Kemarahan

Kemarahan adalah konflik jiwa terhadap sesuatu yang tidak disukainya. Kemarahan memiliki bekas luka tertentu di beberapa bagian anggota manusia (elemen). Tanda-tanda kemarahan pada saat lahir adalah:

  • Perubahan warna
  • Getaran kuat pada persendian tubuh
  • Pelepasan aktivitas tanpa pengulangan
  • Kebingungan gerakan sampai kata-kata yang tidak terkontrol bahkan menyebabkan mulut berbusa
  • Mata memerah, dan
  • Bentuk tubuh berubah (karena ini adalah bentuk orang yang sangat pemarah yang begitu menakutkan.

Tanda lainnya dalam bahasa adalah fasih memaki dan cabul. Bekas luka di anggota badan adalah pemukulan, robekan pakaian, pembunuhan dan penyiksaan. Bekas luka di hati yaitu: dendam, dengki, penyembunyian kejahatan, mengutuk dengan kejahatan, sulit ketika yang ditegur senang, berusaha membuka rahasia, menghancurkan tabir yang menutupi celaan, ejekan dan kekejian lainnya.

Penyebab marah menurut psikologi itu sendiri karena jiwa dan pikiran yang tidak sehat atau bermasalah. Sehingga menyebabkan seseorang merasa tidak tenang dan meluap-luap emosinya.

8. Keraguan/kekhawatiran

Keraguan berarti tidak memiliki keberanian (untuk dapat) mengambil keputusan. Itu berasal dari rasa takut. Orang yang ragu tidak berhasil dalam hidup dan sering mengalami penyesalan. Pepatah lama mengatakan: orang yang ragu pertama menyesali keuntungannya dan kemudian menyesali kurangnya keuntungannya.

9. Sifat balas dendam

Menurut Imam Ghazali, dendam adalah hati yang masih berat, marah dan kecemburuan terhadap orang yang tidak disukainya. Dendam menurut Barmawie Umarie adalah kecemburuan yang berujung pada permusuhan, kebencian, putusnya persahabatan, sehingga ia tidak lagi segan-segan membeberkan rahasia orang.

Imam al-Ghazali lalu menjelaskan. Balas dendam adalah buah dari kemarahan dan balas dendam mengarah pada delapan hal: iri hati, kebahagiaan (ketika orang yang marah menghadapi bahaya/bencana, memutuskan ikatan, mencoba mempermalukannya, mengungkapkan rahasianya, mengejek dan menghina, melukai tubuhnya dan menyangkal hak-haknya.

Balas dendam adalah salah satu alasan orang menjadi gila karena kebanyakan orang yang menyimpan dendam tidak pernah mengungkapkan kemarahannya atau tidak pernah puas dengan balas dendamnya sampai mereka melihat orang yang mereka benci menderita.

Share
Published by
Titi Rahmah

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago