Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » 13 Pengaruh Narkoba Terhadap Kesehatan Jiwa

13 Pengaruh Narkoba Terhadap Kesehatan Jiwa

by Arby Suharyanto

Narkoba adalah salah satu penyumbang kematian terbesar di dunia. Sudah banyak korban yang mati sia-sia akibat kecanduan narkoba. Maka dari itu, penting bagi kita untuk lebih mengetahui dampak atau pengaruh yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba. Dengan begitu, setidaknya kamu bisa mencegah dan membantu mereka yang berpotensi masuk ke jurang mematikan bernama narkoba.

Narkoba merupakan akronim dari narkotika dan obat-obatan berbahaya. Istilah bahaya narkoba yang banyak digunakan di Indonesia sebenarnya mengacu kepada penyalahgunaan obat-obat berbahaya. Karena pada dasarnya ada beberapa jenis narkoba merupakan obat yang digunakan oleh dunia kedokteran sebagai obat bius, penghilang rasa sakit, dan mengobati berbagai penyakit berbahaya.

Tetapi, penyalahgunaan terjadi ketika orang mengkonsumsi jenis obat narkoba tanpa resep dokter dan atau menggunakannya di luar dosis yang dianjurkan. Akibatnya, orang yang mengkonsumsi tersebut menjadi kecanduan.

Jenis-Jenis Narkoba

Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat secara sintetis maupun semi sintetis. Zat ini digunakan untuk menghilangkan kesadaran sebagian atau keseluruhan, mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri, dan menghilangkan rasa.

Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan. Contoh narkoba jenis ini adalah ganja. Akibat menghisap ganja sangat banyak bagi tubuh dan lingkungan sosial.  Efek ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan ekonomis.

Psikotropika, yaitu zat atau obat alami atau sintetis di luar narkotika yang dapat menimbulkan efek psikoatif pada pemakainya. Psikoaktif yang dimaksud berarti mempengaruhi kerja syaraf pusat untuk merubah perilaku secara mental. Dengan pemakaian yang berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan ketergantungan / kecanduan. Contoh zat psikotropika adalah heroin

Zat adiktif, yaitu bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika yang menyebabkan ketergantungan secara fisik dan psikologis. Orang yang tidak menggunakan ini apabila sudah merasa ketergantungan akan gelisah, tidak bisa berpikir, dan seterusnya.

Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa negara menerapkan aturan yang sangat ketat dan mahal bagi penjualan alkohol dan rokok. Sudah umum diketahui bahwa penyalahgunaan obat-obatan tersebut dapat berdampak buruk bagi tubuh dan juga kesehatan jiwa seseorang. Dengan penggunaan narkoba tubuh menjadi rusak jiwa dan mental pun akan mengalami kerusakan. Berikut beberapa pengaruh narkoba terhadap kesehatan jiwa.

1. Penyebab Gangguan Sistem Saraf Pusat

Tidak butuh waktu lama bagi senyawa kimia yang dibawa oleh aliran darah ke otak dan organ lainnya. Jika jatuh ke dalam otak, THC obat atau senyawa kimia melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Hal ini menyebabkan pengguna untuk merasa lebih tenang, lebih nyaman atau yang biasa disebut ‘tinggi’ atau ‘terbang’.

Pada fase ini, pengguna tidak dapat berpikir jernih karena gangguan dari informasi proses pencernaan. Selain itu, pengguna juga akan sulit untuk membangun atau mengingat sesuatu ketika sedang ‘tinggi’. (Baca juga mengenai gejala psikologi penggunaan zat adiktif)

2. Perubahan Fungsi Otak

Pengguna yang sudah kecanduan narkoba akan mengalami perubahan fungsi otak yang cukup berbahaya. Bahaya narkoba akan membuat beberapa bagian dari otak manusia akan rusak sehingga kinerjanya tidak lagi optimal. Sebuah eksperimen yang pernah dilakukan adalah percobaan pada ekstasi obat hewan.

Akibatnya, zat-zat berbahaya dalam ekstasi yang menghancurkan sel-sel yang ada di otak. Jika itu terjadi pada manusia, ini akan mengakibatkan perubahan dalam proses patologis biologis. Ini akan membuat Anda segera tidak peduli tentang orang lain di sekitar Anda, karena setiap kali dia akan berpikir tentang narkoba. (Baca juga mengenai gangguan perilaku pada anak)

3. Menimbulkan Beberapa Penyakit Mental

penggunaan obat jangka panjang telah dikaitkan dengan berbagai penyakit mental. Ada juga yang menghubungkan penggunaan narkoba dengan skizofrenia penyakit mental. Disebutkan bahwa beberapa obat yang diyakini bertanggung jawab untuk munculnya gejala skizofrenia, termasuk ganja dan kokain. (Baca juga mengenai contoh fenomena dalam psikologi sosial)

4. Pengguna Akan Sering Merasa Takut Berlebihan, Sensitif

Konsekuensi lain dari rasa yang timbul karena bahaya obat ini juga bisa membuat pengguna jadi tidak percaya pernyataan atau saran dari orang lain. (Baca juga mengenai gejala psikis setelah mengkonsumsi kokain)

5. Kerja Menjadi Lamban dan Ceroboh Serta Tegang dan Gelisah

Meskipun pada awalnya, pengguna narkoba merasakan peningkatan energi dan kreativitas, pengguna narkoba yang sudah kecanduan akan rusak otaknya sedikit demi sedikit. Akibatnya daya kerja dan kreativitas berkurang, ingatan juga menurun. Pada pengguna yang masih terus bekerja, pekerjaannya menjadi lamban dan sering salah (ceroboh). (Baca juga mengenai pengaruh gaya hidup terhadap remaja)

6. Hilang Percaya Diri

Pengguna narkoba yang berkelanjutan akan menyebabkan turunnya rasa percaya diri. Mereka akan merasa terbebani dan dihinggapi oleh rasa takut, berdosa yang membuatnya menjadi lebih tertutup sehingga kepercayaan diri menjadi hilang.

7. Menjadi Paranoid

Merupakan lanjutan dari akibat narkoba yang menimbukan halusinasi. Halusinasi, terutama yang menakutkan membuat pengguna sering berteriak histeris dan takut pada siapapun dan apapun.

8. Sulit Berkonsentrasi, Mudah tersinggung, dan Tertekan

Pecandu narkoba, yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana mendapatkan narkoba kembali. , sehingga mereka akan sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan tertentu. Apalagi kalau kebutuhan tubuh akan narkoba meningkat, perasaan tertekan semakin terasa. Ditambah dengan daya halusinasi mereka menjadi cepat tersinggung.

9. Munculnya Gangguan Mental

Bahaya narkoba seperti ganja juga dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan dan meningkatkan keinginan untuk bunuh diri pada remaja.

10. Merasa Tidak Aman

Pengguna narkoba yang berhalusinasi semakin membawa kepada situasi yang sulit. Halusinasi mengakibatkan paranoid. Paranoid mengakibatkan perasaan tidak aman terhadap situasi sekelilingnya. Selanjutnya, tindakan mereka dapat menjadi tidak terkendali dan brutal, karena menganggap semua yang di sekelilingnya adalah musuh. Akibat paling buruk dari perasaan tidak aman adalah bunuh diri

11. Menjadikan Diri Menjadi Seorang Kriminal

Hal tersebut dapat terjadi seiring dengan semakin tinggi tuntutan pada pecandu narkoba untuk selalu mendapatkannya. Remaja akan menggunakan segala cara untuk bisa membeli narkoba dan napza.

12. Menjadi Apatis

Pelajar menjadi apatis terhadap lingkungannya karena fokus pada narkoba. Bahkan, mereka tidak lagi memperhatikan keadaan dirinya.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa penyalahgunaan narkoba/narkotika selain merugikan kesehatan tubuh juga kesehatan jiwa seseorang. Jiwa dan mental akan mengalami perubahan secara berkelanjutan akibatnya akan rusak. Dengan jiwa dan mental yang rusak manusia akan mengalami masa-masa yang sulit dan berdampak pada keberlangsungan kehidupannya.

Dan yang paling fatal adalah bunuh diri. Selain itu, dengan penggunaan narkoba yang salah bisa mendapatkan hukuman pidana. Untuk itu bagi seluruh masyarakat khususnya generasi muda jauhi narkoba dan bangun generasi emas tanpa narkoba. Sampai jumpa dan salam hangat dari penulis.

You may also like