Salah satu dasar pengetahuan psikologi yang erat hubungan dengan psikologi politik ialah dasar pengetahuan manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan. Kegunaan psikologi, khususnya psikologi sosial dalam analisis manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan, jelas dapat seseorang ketahui apabila seseorang sadar bahwa analisis sosial, politik secara diisi dan diperkuat analisis yang bersifat dasar.
Psikologi sosial mengamati kegiatan seseorang dari segi luar (lingkungan sosial, fisik, kejadian kejadian, tindakan tindakan masyarakat) maupun dari segi interaksi (kesehatan fisik dan emosi). Psikologi merupakan dasar pengetahuan yang mempunyai peran penting dalam bidang politik, berikut 12 Manfaat Mempelajari Psikologi Sosial dalam Pemerintahan.
1. Mengetahui Dasar Dari Sifat Politik
Psikologi adalah dasar pengetahuan sifat, dimana inti inti dan kejadian nyata pikiran seseorang dipelajari. Setiap tindak tanduk dan kegiatan anggota masyarakat dipengaruhi oleh psikis individu. Sedangkan dasar pengetahuan manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan mempelajari aspek tingkah laku anggota masyarakat umum. (Baca juga mengenai perbedaan bakat dan minat dalam psikologi)
2. Untuk Analisis Pemerintahan
Karena dasar dasar politik lebih luas dari pada dasar hukum dan meliputi banyak hal yang berbeda di luar hukum dan masuk dalam yang lazim dinamakan “kebijaksanaan”, bagi para politik, sangat penting apabila mereka dapat menyelami tindakan jiwa dari rakyat pada umumnya, dan golongan tertentu pada khususnya, bahkan juga dari oknum tertentu.
Kerap terdengar suara dalam anggota masyarakat bahwa perilaku tertentu pemerintah dinyatakan “psikologis” kurang baik. Biasanya, suara seperti ini tidak dijelaskan lebih lanjut, dan individu individu dianggap dapat menangkap apa yang dimaksudkan. (Baca juga mengenai perbedaan simpati dan empati dalam psikologi)
3. Menerangkan Perilaku dan Reaksi
Selain memberi berbagai phal baru dalam penelitian mengenai kepemimpinan, psikologi sosial dapat pula menerangkan perilaku dan reaksi kelompok terhadap keadaan yang dianggapnya baru, asing, ataupun berlawanan dengan konsentrasi anggota masyarakat mengenai gejala sosial tertentu.
Psikologi sosial juga bisa menjelaskan bagaimana perilaku (attitude) dan harapan (expectation) anggota masyarakat dapat melahirkan perilaku serta tingkah laku yang berpegangan teguh pada tuntutan sosial (conformity). (Baca juga mengenai perbedaan perasaan dan emosi dalam psikologi)
4. Perilaku pada Politik Umum
Salah satu dasar psikologi sosial yang digunakan untuk menjelaskan perilaku untuk memilih pada politik umum adalah berupa identifikasi partai. Dasar ini merujuk pada persepsi individu atau partai partai yang ada atau keterikatan emosional individu terhadap partai tertentu.
Untuk memahami perilaku, bisa digunakan beberapa cara. Namun selama ini, penjelasan teoritis tentang voting behavior didasarkan pada du model atau cara, yaitu cara sosial . (Baca juga mengenai perbedaan sikap dan perilaku dalam psikologi)
5. Mengembangkan Dasar Sosial dalam Pemerintahan
Dalam hal cara psikologis, seperti namanya, cara ini menggunakan dan mengembangkan dasar psikologi terutama dasar perilaku dan sosialisasi untuk menjelaskan alternatif karena pengaruh pengaruh psikologis yang berkembang dalam individunya sebagai produk dari proses sosialisasi.
Mereka menjelaskan bahwa perilaku individu sebagai dalam mempengaruhi individu. Maka sampai saat itu pula, dasar pengetahuan manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan berhubungan sangat dekat dengan Psikologi. (Baca juga mengenai perbedaan takut dan cemas dalam psikologi)
6. Menentukan Hasil
Jika manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan bisa diketahui dengan sepantasnya, maka akarnya terdapat dalam psikologi dalam pelaksanaan untuk menemukan hasil yang jelas. Para psikolog politik sampai saat itu juga mencoba
untuk mempelajari manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan dalam istilah dasar pengetahuan psikologi. Para psikolog terkemuka yang melaksanakan hal diatas adalah: Bagehot, Graham Wallas, MacDougall, Durkheim, Leo Bon, Harold Lassevell, dan George Catlin.
7. Dasar Berfikir Seseorang
Teori psikologi Barker: penggunaan psikologis menunjukkan teka teki dari kegiatan seseorang dimana telah menjadi kebiasaan sekarang. Jika gagasan nenek moyang seseorang bersifat dasar pengetahuan hayat atau biologis, maka seseorang berpikir secara dasar pengetahuan jiwa.
Para psikolog yang berpikir secara dasar pengetahuan jiwa menyatakan bahwa masyarakat dan lembaga politik lainnya merupakan produksi dari pada pemikiran seseorang. Jadi lembaga politik dan sistem di berbagai masyarakat akan sukses dengan iringan keselarasan psikis anggota masyarakat di dalam masyarakat.
8. Penggambaran Psikis
‘’Manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan yang stabil akan menjadi sangat terkenal.’’ Teori Garner: musti tergambar dan ditekan dari ideal psikis serta moral sentimen dari mereka, dimana merupakan tombak dalam kekuasaan, singkatnya, semua itu harus terdapat dalam keselarasan dengan psikis konstitusi dari masyarakat.
Psikologi mengajarkan seseorang tentang sifat dasar seseorang dan ini tidaklah sama di segala sudut masyarakat, setiap kelompok memiliki psikis individu. Setiap kelompok memiliki kegeniusan dan keistimewaan terhadap kehidupan. Beberapa kelompok mempunyai kesadaran yang tinggi untuk membangun politik yang baik, dimana sebagian anggota masyarakat sebaliknya.
9. Sebagai Jalan untuk Keberhasilan
Alasan inilah yang menjawab kenapa tipe keistimewaan dari lembaga politik yakni manfaat mempelajari psikologi sosial dalam pemerintahan bisa berjalan sukses di beberapa masyarakat dan gagal pula terjadi di sebagian masyarakat. setiap masalah yang terjadi di anggota masyarakat pada umumnya disebabkan adanya ketidak seimbangan
perhatian atau pembianaan terhadap kedua aspek yang ada di dalam individu seseorang, yakni aspek jasmani (raga) dan aspek rohani (jiwa). Keseimbangan kedua aspek tersebut sangat berpengaruh terhadap setiap perilaku individu ketika menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam berintraksi dengan anggota masyarakatnya.
10. Menjadi Dorongan Sosial
Adler berpendapat bahwa seseorang pertama tama dimotivasi oleh dorongan- dorongan sosial. Teori Adler seseorang pada dasarnya adalah makhluk sosial. mereka menghubungkan individunya dengan individu lain, ikut dalam kegiatan- kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial diatas kepentingan individu dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan orientasi sosial.
11. Memenuhi Kebutuhan Sosial
Untuk memenuhi kebutuhan sosial seseorang rela terjun dalam berbagai kegiatan kegiatan sosial seperti organisasi sosial dan mengahabiskan hampir seluruh hidupnya di sana. Mereka merasa puas dengan melakukan aktivitas sosial seperti membantu korban bencana, korban perang, kelaparan dan lain sebagainya.
12. Menentukan Cara Seseorang Berperan dalam Politik dan Pemerintahan
Itulah kebutuhan sosial dalam pemerintahan yang dimaksud oleh Adler. Kebutuhan kebutuhan sosial ini merupakan bawaan sejak lahir, psikologi individu individu sejak masa kanak kanak akan sangat menentukan cara individu berperan dalam lingkungan sosialnya secara khusus pada politik dan pemerintahan.
Demikian yang dapat disampaikan penulis, sampai jumpa di artikel berikutnya ya sobat, terima kasih.