Psikologi Forensik

9 Konsep Dasar Psikologi Forensik Paling Lengkap

Jika berbicara mengenai psikologi, tentunya kita semua sudah paham akan cakupan serta aspeknya dalam kehidupn kita secara keseluruhan ya sobat, karena seperti yang sudah kita ketahui bersama, aspek psikologi ini memang memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan kita. Setuju ya sobat

Oke sobat semua, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai konsep dasar psikoligi forensik. Apakah sobat semua sebelumnya sudah pernah mendengar psikologi forensik ini sobat, jika belum ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini, karena penulis akan mengulasnya secara lengkap buat anda. Yuk sobat, mari kita simak ulasan berikut ini denagn seksama.

Adapun yang dimaksud dengan psikologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang  mempelajari tentang perubahan atau perkembangan kejiwaaan, mental, sikap serta perilaku seseorang serta hubungannya dengan lingkungan sosialnya.

Sedangkan psikologi forensik adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari subjek dari segi kognitif, efektif dan perilaku alam kaitannya dengan proses hukum. Dengan kata lain,  psikologi forensik merupakan sebuah titik temu antara bidang psikologi dan bidang penegakan hukum. Seorang psikologi forensik seyoginya memiliki pengertian mendasar akan psinsip – prinsip hukum tertentu, khususnya yang berkaitan dengan kesaksian sebagai saksi ahli di pengadilan.

Seorang psikolog forensik ini jga harus mampu memformulasikan temuan –  temuan yang bersifat psikologis kedalam  bahasa hukum yang dapat dipahami di persidangan. Hal ini tentunya sangatlah penting ya sobat, karena pada saat dipersidangan, pertanyaan – pertanyaan kepadanya sebagai saksi ahli dipersidangan biasanya diajukan dalam bahasa hukum dan bukan bahasa psikologi, meskipun materi atau pembahasannya tidak terlepas dari psikologi secara umum.

Nah sobat semua, berikut ini adalah beberapa konsep dasar psikologi forensik tersebut. Yuk masi kita langsung simak saja sobat. Check It Out !

1. Membutuhkan Data Otentik

Konsep yang pertama dalam psikologi forensik adalah membutuhkan data yang otentik. Sebenanrnya data otentik dalam hal ini maksudnya adalah data yang memang benar –  benar dari klien yang sedang di amati. Tidak jauh berbeda dari psikologi yang lainnya, bisanya data otentik dalam psikologi forensik ini adalah data yag akurat yang memperhatikan kondidi fisik, kondisi mental dan kondisi mood seseorang. (Baca juga mengenai konsep dasar psikologi gender)

2. Forensik Dasarnya Untuk Membantu Sebuah Kasus

Konsep yang kedua dalam psikologi forensik adalah pada dasarnya membantu sebuah kasus. Pada dasarnya psikologi forensik ini adalah sebuah ilmu yang didalamnya untuk membantu pihak A atau pihak B untuk mendapatkan solusi yang terbaik untuk kepentingan bersama, dan bukan untuk menyalahkan pihak atau klien si A ataupun si B. Pada umumnya forensik ini akan memapatrkan bukti dan rangkaian kejadian di depan jaksa pada saat persidangan. (Baca juga mengenai konsep berfikir dalam psikologi)

 3. Tidak Bisa Menyalahkan Pelaku Secara Sepihak

Konsep yang ketiga dalam psikologi forensik adalah seornag forensik tidak bisa menyalahkan pelaku secara sepihak. Hal ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan point yang kedua. Karena meskipun mengungkap sebuah bukti, psikologi forensik ini tidak memiliki hak untuk menyalahkan pelaku secara sepihak saja, karena memnag bukan ranah atau keleluasannya untuk menyatakan yang bersalah si A atau si B. (Baca juga mengenai konsep etika dalam penyelidikan psikologi)

4. Membutuhkan Observasi Yang Mendalam

Konsep yang keempat dalam psikologi forensik adalah dibutuhkannya observasi yang mendalam. Observasi yang mendalam seyogianya dibutuhkan untuk menilai seornag manusia, setuju ya sobat.  Hal ini  tentunya sangat berpengaruh apda saat penilaian karakter seseorang layaknya pada psikologi pendidikan yang melibatkan banyak karakter didalamnya. Untuk itu, pengamatan atau observasi ini merupakan suatu keharusan dalam psikologi forensik. (Baca juga mengenai konsep psikologi pendidikan dalam tarbiyah)

5. Yang Menjadi Subjek Dan Objeknya Sudah Pasti

Konsep yang kelima dalam psikologi forensik adalah bahwasanya yang menjadi subjek dan objeknya sudah pasti. Dikatakan sudah pasti karena pada umumnya sebelum memegang sebah kasus atau klien, terlebih dahulu seorang ahli psikologi forensik sudah mendapat rujukan atau rekomendasi dari seorang dokter ataupun dari lembaga hukum atas subjek dan objek yang akan di telitinya. (Baca juga mengenai konsep holistik dalam psikologi)

6. Mendukung Bukti Atau Kejadian Yang Ada

Konsep yang keenam dalam psikologi forensik adalah bahwasanya psikologi forensik haruslah mendukung bukti atau kejadian yang ada. Pada psikolog forensik, harus mendukung bukti dari sebuah kejadian walaupun jarang sekali menjadi bukti tunggal. Namun biasanya menjadi bukti pendukung ataupun bukti utama.

7. Psikologi Forensik Harus Dilakukan Oleh Seorang Psikolog

Konsep yang ketujuh dalam psikologi forensik adalah bahwasanya psikologi forensik itu haruslah dilakukan oleh seorang psikolog. Maksudnya harus dilakukan oleh seorang psikolog karena setiap kasus atau sesuatu yang ditangani tersebut mempunyai cara yang detail yang tidak semua orang bisa mengetahui prosesnya secara berurutan. Selain itu, seorang psikolog forensik ini tentunya sudah akan lebih paham teori maupun praktenya dilapangan.

8. Psikologi Forensik Dilakukan Dengan Cara Berurutan

Konsep yang kedelapan dalam psikologi forensik adalah bahwasanya setiap prosesnya dilakukan secara berurutan. Seperti yang sudah penulis jelaskan diatas, psikologi forensik ini menguatamakan adanya tahapan atau proses yang dilakukan secara berurutan, dan tidak boleh dilakukan secara sembarangan dalam melakukan pekerjaan tersebut, terlebih lagi jika kasus yang ditangani adalah mengenai kasus yang menyangkut jiwa seseorang dalam sebuah kasus tertentu.

9. Psikologi Forensik Digunakan Khususnya Dalam Hukum Dan Permasalah Hukum

Konsep yang kesembilan dalam psikologi forensik adalah bahwasanya psikologi forensik tersebut pada umumnya  digunakan dalam hal hukum atau permasalahan yang ada hubungannya dengan hukum. Hal tersebut dikarenakan forensik tersebut berhubungan denagn masalah kriminalitas.

Psikologi forensik ini tidak jauh berbeda dengan psikologi yang lainnya yang bisa memberikan solusi terhadap masalah yang dihadai oleh seseorang terlebih ke hal yang berbau hukum. Nah sobat semua, setelah membaca ulasan di atas tentunya sobat semua mengerti dan paham ya sobat bahwasanya psikologi forensik ini memiliki peran yang sukup penitng dalam aspek kehidupan kita.

Sekian informasi mengenai konsep dasar psikologi forensik yang bisa penulis share pada artikel kali ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semua yang membacanya. Semoga bisa menjadi refrensi dan tambahan informasi ya sobat. Sampai jumpa, salam hangat.

Share
Published by
Arby Suharyanto

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago