Kesehatan manusia atau individu adalah sehat fisik, mental, dan sosial. Mengenali orang yang sehat secara fisik dan sosial lebih mudah daripada mengenali sehat secara mental. Demikian pula lebih mudah mendiagnosa individu yang sakit secara fisik maupun sosial daripada sakit secara mental. Namun yang pasti antara ketiga aspek tersebut saling berkaitan.
Apabila salah satunya mengalami gangguan, maka yang lainpun ikut terganggu, lalu bagaimanakah 12 Karakteristik Aktualisasi Diri dilihat dari sudut pandang psikologi? yuk sobat simak selengkapnya dalam ulasan berikut.
1. Tidak menghakimi diri sendiri
Individu individu yang menderita gangguan aktualisasi diri, terlebih mereka yang mengalami depresi dan kecemasan, biasanya merasa semestinya mereka bisa menyembuhkan diri sendiri dengan mudah, sebab itu mereka sering menghakimi diri sendiri karena menderita gangguan aktualisasi diri tersebut. (Baca juga mengenai cara meningkatkan sifat adil)
2. Tidak memiliki emosi negatif
Menghadapi emosi negatif bukanlah hal yang mudah, tetapi hal ini merupakan bagian dari kehidupan sehari hari. Kemampuan mengendalikan emosi dan mengatasi penderitaan yang di rasakan sangat bisa dilakukan oleh orang yang sehat secara mental namun tidak bagi orang yang memiliki gangguan aktualisasi diri. (Baca juga mengenai cara meningkatkan semangat kerja)
3. Memiliki kesadaran atas respon
Tidak mampu menyadari respon emosional yang diberikan saat menghadapi apa yang sedang terjadi adalah ciri orang yang memiliki gangguan aktualisasi diri. Orang yang sehat secara mental mampu memikirkan dahulu reaksi yang akan diberikan atas situasi yang sulit sehingga sadar akan semua hal yang telah dilakuakan. (Baca juga mengenai cara meningkatkan harga diri)
4. Tidak mengalami susah tidur
Tidur dapat meningkatkan umur hingga 11 tahun. Jumlah tidur yang diperlukan setiap individu berbeda beda, tetapi kebanyakan individu memerlukan 6 hingga 8 jam tidur tanpa gangguan untuk dapat bekerja secara maksimal. Sebenarnya, tidak ada aturan untuk menentukan jam tidur yang sesuai.
Namun Efek samping dari kekurangan tidur di antaranya rasa tidak enak, kesulitan saat bekerja, lemahnya sistem imun, bahkan depresi yang semua itu merupakan ciri dan akibat dari adanya gangguan aktualisasi diri. (Baca juga mengenai cara meningkatkan wibawa dan kharisma)
5. Mampu fokus
Berkonsentrasilah pada hal yang tengah dilakukan tentu merupakan hal yang mudah bagi individu yang memiliki karakteristik aktualisasi diri, sebab fokus membutuhkan konsentrasi dan ketenangan pikiran yang hanya dimiliki oleh individu yang bermental sehat. Sedangkan pada individu yang memiliki gangguan aktualisasi diri, ia akan sulit menghadapi atau fokus pada apapun karena sering cemas akibat penyait mental yang dialaminya. (Baca juga mengenai sifat umum aktifitas manusia)
6. Memiliki hubungan sosial yang baik
Orang yang memiliki mental sehat pada umumnya bisa beradaptasi atau memiliki hubungan yang baik dengan sekitar, baik itu dengan keluarga terdekat, rekan kerja, tetangga, dan masyarakat pada umumnya.
Orang yang memiliki gangguan aktualisasi diri akan memiliki gangguan dalam hubungan sosial sebab tidak mampu mengontrol perasaannya sendiri, misalnya ialah selalu memiliki kecemasan atas repon atau tanggapan orang lain, selalu mementingkan diri sendiri dan menganggap orang lain tidak benar, sulit
mengakui kesalahan diri sendiri dan tidak mau minta maaf, tidak mampu menjalankan kewajiban dalam hal apapun baik itu dalam rumah tangga atau pekerjaan, serta mudah sekali memiliki rasa benci dan dendam.
Gangguan aktualisasi diri tersebut membuatnya selalu memiliki hubungan yang buruk dengan orang sekitar sehingga orang yang memiliki ciri demikian umumnya memiliki sedikit teman, mudah stres, dan jarang bergaul atau berhubungan dan bersosialisasi dengan orang lain. Untuk mengatasinya tentu harus menyembuhkan gangguan aktualisasi dirinya terlebih dahulu.
7. Tidak memiliki gejala fisik yang mengkhawatirkan seperti :
8. Jauh dari gejala depresi, yakni tidak memiliki :
Nah sobat, selanjutnya ialah karakteristik aktualisasi diri menurut beragam pendapat ahli mulai dari psikolog hingga dari WHO yang tentunya telah disusun berdasarkan penelitian yang mendasar.
9. Menurut WHO :
10. Menurut Psikolog Hanna Djumhana Bastaman :
11. Menurut Psikolog Abdul Aziz el-Quussy :
12. Menurut Psikolog D.S. Wright dan A. Taylor:
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…