Kalau sobat mendengar istilah psikologi dasar seringkali akan mengaitkan dengan ilmu dasar ramal atau ilmu dasar raba raba yang penuh kerancuan. Mungkin ada yang berasumsi bahwa ilmu dasar psikologi dasar tidak pasti. Nyatanya, pandangan itu tidak benar. Psikologi dasar adalah sebuah displin ilmu dasar. Itu artinya psikologi dasar harus memiliki metode yang jelas dan terukur dalam menjelaskan fenoma psikologi dasar.
Dengan kata lain, ilmu dasar psikologi dasar harus mampu mengukur aspek jiwa individu. Permasalahannya, apakah aspek jiwa individu yang tidak kelihatan itu bisa diukur ? Ternyata bisa loh sobat. Bagaimana caranya? Sobat bisa menggunakan ilmu dasar psikometri atau teori pengukuran psikologi dasar.
Sebelum membahas bagaimana ilmu dasar psikologi dasar mengukur aspek jiwa individu yang tidak kelihatan, lebih dahulu sobat akan membahas tentang definisi teori pengukuran. Azwar (2016) mendefinisikan ilmu dasar teori pengukuran sebagai cabang dari ilmu dasar statistika terapan yang bertujuan untuk membangun dasar dasar teoretik dalam pengembangan tes psikologi yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan tes psikologi yang dapat berfungsi secara optimal, valid, dan reliabel.
Apakah teori pengukuran dalam psikologi itu penting? Ya, teori pengukuran dalam psikologi itu penting bahkan sangat penting. Tanpa teori pengukuran dalam psikologi maka disiplin ilmu dasar psikologi hanya terjadi dan dilakukan dengan cara menduga duga permasalahan tanpa bisa mencari tahu permasalahan yang sebenarnya atau tanpa mengetahui hasil yang benar benar tepat.
Pengukuran psikologi dapat dilakukan dengan langkah : (Baca juga mengenai penggunaan teori psikologi dalam dakwah)
Nah sobat, dalam pengukuran psikologi itu sendiri tentu dibutuhkan beragam teori agar disesuaikan dan dibutuhkan benarkah atau tepatkah teori tersebut jika diterapkan dalam kehidupan individu atau mengetahui aspek jiwa individu secara psikologi dengan tepat, berikut 12 Fungsi Teori dalam Pengukuran Psikologi selengkapnya. (Baca juga mengenai teori bruner dalam aliran psikologi kognitif)
1. Fungsi teori seleksi
yakni untuk memutuskan individu individu yang akan dipilih. Contohnya tes masuk untuk suatu lembaga pendidikan atau tes seleksi untuk suatu jenis jabatan tertentu (Baca juga mengenai teori empirisme dalam psikologi)
2. Fungsi teori pengelompokan
yakni mengelompokkan individu dalam kelompok sejenis. Contohnya mengelompokkan individu yang mempunyai permasalahan yang sejenis sehingga dapat diberikan bantuan yang sesuai permasalahannya. Atau mengelompokkan individu ke program yang khusus. (Baca juga mengenai teori fitrah dalam psikologi pendidikan)
3. Fungsi teori penggambaran
yakni menyuguhkan hasil fungsi teori dalam pengukuran psikologi yang telah diperbuat tanpa pengelompokan tertentu. Contohnya melaporkan profil minat individu yang telah dites dengan tes minat.
4. Menilai suatu treatment
yakni untuk mengetahui apakah suatu perbuatan tertentu yang telah diperbuat terhadap individu atau kelompok individu telah mencapai hasil atau belum. Contohnya individu individu yang mengalami kesulitan belajar diberikan remidial lalu diadakan tes untuk mengetahui apakah remidial yang diberikan sudah berhasil atau belum.
5. Menguji suatu hipotesis
yakni untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan itu betul atau salah. Contohnya seindividu peniliti mengemukakan hipotesis sebagai berikut : makin terang lampu yang digunakan untuk belajar makin baik prestasi belajar yang akan dicapai.
6. Membantu pekerjaan dalam organisasi
Tujuan fungsi teori dalam pengukuran psikologi khususnya dalam layanannya Bimbingan dan Konseling di sekolah atau organisasi dapat dikemukakan sebagai berikut:
7. Mengetahui hasil yang tepat
8. Mengetahui cara dan dasar penilaian psikologi, yaitu :
9. Mempermudah proses pembukuan
yakni untuk menjalankan suatu cara pendekatan dalam pengadministrasian dan penginterpretasian fungsi teori dalam pengukuran psikologi yang didasarkan atas perhitungan numerikal dengan menggunakan satuan ukuran tertentu terhadap suatu aspek psikis tertentu.
10. Mengetahui karakter
yakni suatu cara pendekatan dalam pengadministrasian dan penginterpretasian fungsi teori dalam pengukuran psikologi untuk memahami karakter individu yang didasarkan atas kesan yang ditimbulkan oleh individu yang bersangkutan.
11. Mengetahui minat
Pengukuran minat dalam pengukuran psikologi akan memiliki fungsi individu dalam memilih kemauan yang diinginkannya kemudian mengembangkan minat tersebut. Dengan demikian pengukuran minat memfasilitasi individu dalam memilih kemauannya.
12. Mengetahui aspek kemampuan
Fungsi teori dalam pengukuran psikologi merupakan suatu prosedur yang mencoba untuk menggambarkan dasar psikologi dari individu. Dasar psikologi adalah objek pengukuran dari sampel perilaku mengenai aspek kemampuan umum diantaranya integelensi (IQ), emosi (EQ), spiritual (SQ), kreativitas (CQ). Selain itu, dasar psikologi mencakup pengukuran minat dan karakter dari perilaku individu.
Dengan demikian, fungsi teori dalam pengukuran psikologi memiliki peran yang besar dalam penggambaran karakter individu baik dari segi kemampuan, minat dan karakter. Selain itu, fungsi teori dalam pengukuran psikologi sangat dipengaruhi oleh kemampuan individu baik dalam intelegensi, emosi, ataupun spiritual.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga bermanfaat ya sobat, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…