Kita mungkin pernah mendengar bahwa fungsi afeksi bagi keluarga itu merupakan sesuatu hal yang penting. Afeksi jika didefinisikan secara umum merupakan bentuk pengungkapan kasih sayang. Di dalam psikologi keluarga, afeksi menjadi salah satu unsur dimana keberlangsungan hidup seseorang bisa menjadi lebih bermakna dan berarti. Afeksi ini bisa dijumpai di hampir segala macam aspek. Apalagi jika kita sedang membicarakan keluarga, maka afeksi jelas bisa terlihat di sana. Penggambaran afeksi ini mungkin tidak hanya terbatas tentang bagaimana rasa kasih sayang yang ada antara orang tua kepada anak, namun juga antar anggota yang ada di dalamnya. (Baca juga: Manfaat psikologi dalam keluarga)
Mengapa afeksi itu penting bagi keluarga? Tujuannya jelas yaitu untuk menciptakan suasana keluarga yang lebih harmonis. Jika diuraikan dengan lebih rinci, berikut ini adalah beberapa macam fungsi dari afeksi ini. Kita bisa memahaminya supaya mengerti bagaimana pentingnya afeksi ini. Tanpa adanya afeksi, mungkin hubungan dalam keluarga akan terasa ada yang kurang.
Afeksi sebagaimana dilihat dari pengertiannya adalah sebuah rasa kasih sayang. Dengan adanya afeksi ini, rasa kasih sayang bisa dibagikan dan dirasakan di dalam keluarga. Kita bisa melihat bagaimana kasih sayang yang timbul dari orang tua kepada anak dan juga sebaliknya. Ini merupakan sebuah hal yang cukup penting.
Dengan adanya afeksi, hubungan keluarga juga menjadi lebih erat. Pengamatan terhadap perilaku ini bisa dilihat dari bagaimana keluarga yang anggotanya saling terbuka satu sama lain bisa menjadi lebih erat lagi hubungannya. Afeksi juga menjadi sebuah cara tersendiri yang bisa menunjukkan bagaimana kasih sayang itu bisa dirasakan oleh orang lain yang juga ada di dalam keluarga.
Afeksi yang ada di dalam keluarga juga akan menciptakan kerukunan di dalam anggota keluarga tersebut. Bagaimana pun juga, sebuah keluarga tidak mungkin bisa menjadi rukun bila tidak ada sikap saling menyayangi di dalamnya. Penyebab keluarga tidak harmonis salah satunya karena tidak adanya kerukunan. Oleh karenanya, sikap rukun ini bisa diwujudkan melalui afeksi. Keluarga yang rukun tentu saja menjadi sebuah tujuan tersendiri bagi setiap orang.
Sikap saling mengerti merupakan sikap yang bisa tumbuh karena adanya afeksi. Afeksi membuat seseorang menjadi lebih sadar betapa berharganya anggota keluarga yang lain untuk dirinya. Perbedaan pendapat atau perselisihan pendapat yang ada di antara anggota keluarga tentu bisa lebih mudah diselesaikan jika sebelumnya sudah ada afeksi yang ada dalam keluarga tersebut.
Suasana yang nyaman, perasaan ingin kembali ke rumah dengan senang, itu semua adalah contoh dari fungsi afeksi bagi keluarga. Melalui afeksi ini, suasana lingkungan rumah akan menjadi lebih menyenangkan. Seseorang akan lebih memilih tinggal di rumah karena ada sumber kenyamanan yang ia dapatkan di sana. (Baca juga: Peran ibu dalam keluarga)
Nuansa aman dan nyaman, merupakan dua kombinasi dari afeksi yang ada di dalam keluarga. Ini juga menjadi salah satu alasan mengapa dengan adanya afeksi, sebuah keluarga bisa menjadi lebih merasa aman. Mereka saling percaya dan juga yakin satu sama lain bahwa sikap saling melindungi itu ada di antara mereka. (Baca juga: Peran ayah dalam keluarga)
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sikap saling percaya juga akan muncul dengan adanya afeksi ini. Penghianatan atau pun kebohongan yang mungkin saja timbul di tengah-tengah keluarga bisa menimbulkan konflik. Namun bila afeksi yang ada di keluarga termasuk berkembang dengan baik, hal tersebut bisa diselesaikan dengan baik pula biasanya.
Keterbukaan dan bagaimana mencari sumber kenyamanan bisa menjadikan seseorang menjadi pribadi yang bisa diandalkan. Kita bisa melihat bagaimana saat kita kesusahan, tentu saja keluarga bisa menjadi pilihan terbaik dalam membantu menyelesaikan permasalahan kita. Ini adalah bukti bahwa afeksi menjadikan anggota keluarga bisa saling mengandalkan satu sama lain. Peran keluarga dalam pendidikan anak juga menjadi wadah dalam menumbuhkan sikap ini.
Suasana harmonis adalah fungsi paling utama yang ada dari afeksi di dalam keluarga. Keluarga harmonis akan menunjukkan bagaimana sikap-sikap tertentu yang bisa menjadikan seseorang lebih nyaman berada di tengah-tengah keluarga. Ini merupakan salah satu goal set yang juga termasuk baik dalam keluarga.
Sikap saling menghargai sudah bisa dengan jelas kita pahami. Perselisihan pendapat yang seringkali muncul tidak akan dianggap sebagai sesuatu yang bisa merusak hubungan keluarga, jika di dalamnya terbentuk pola afeksi yang baik.
Selain sikap saling mengandalkan, anggota keluarga juga akan menumbuhkan sikap saling memiliki. Sikap ini juga termasuk penting karena bisa semakin menumbuhkan sikap untuk saling mengandalkan.
Dengan adanya sikap saling menghargai, saling percaya dan saling mengerti, maka toleransi akan terbentuk dengan baik pula. Umumnya antar anggota akan lebih toleran dibanding ketika mereka bertemu dengan orang asing.
Pada akhirnya, afeksi akan memiliki fungsi dalam membangun bounding yang ada di dalam keluarga. Bounding bisa diartikan sebagai perasaan saling terhubung di dalam sebuah keluarga. Ini tentu saja menjadi sebuah hal yang pasti akan didapatkan sebuah keluarga bila afeksi di dalamnya cukup baik.
Jadi, bagaimana? Kira-kira apakah afeksi ini sudah ada di dalam keluarga Anda? Pastinya kita bisa mengamati bagaimana bentuk afeksi yang muncul tersebut. Semoga pengetahuan tentang fungsi afeksi bagi keluarga ini bermanfaat dan sampai jumpa di posting selanjutnya.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…