Hospitalisasi merupakan suatu keadaan atau darurat tertentu yang mengharuskan seseorang untuk tinggal di rumah sakit atau menjalani terapi perawatan sampai sudah saatnya dipulangkan ke rumah. Hospitalisasi tentu saja mempunyai efek terhadap keluarga. Sebab perlakuan atau pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit tidak selamanya sama dan setara.
Apalagi adanya kelas dalam strata fasilitas seperti misalnya keluarga pasien yang memilih kelas naratama/VIP akan diperlakukan berbeda dengan keluarga pasien yang memakai tanggungan asuransi yang biasanya mendapat pelayanan yang kurang memuaskan.
Sebab adanya perbedaan dalam pelayanan tersebut membuat keluarga mengalami dampak hospitalisasi seperti berikut ini:
Orang tua pasti akan merasa cemas dan takut apabila anaknya tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan benar oleh dokter atau staf rumah sakit lainnya. Apalagi ditambah jika mengetahui penyakit anak termasuk ke dalam golongan yang parah. Rasa takut tersebut justru akan lebih meningkat gangguan kecemasan pada orang tua.
Selain itu, keadaan orang tua yang memiliki masalah ekonomi/finansial juga menjadi faktor lain yang membuat mereka ketakutan jikalau anaknya tidak mendapatkan penanganan yang baik, mengesampingkan rasa sakit anaknya dan malah mengutamakan pasien lain dengan kelas VIP. Kecemasan-kecemasan itulah yang membuat orang tua terkadang khawatir apabila anak mereka diharuskan dirawat di rumah sakit.
Ketika orang tua memiliki anak yang harus mendapat penanganan dari rumah sakit sampai mengharuskannya di rawat berhari-hari, tentu saja orang tua akan mengalami perubahan dalam gaya hidup mereka. Adanya hospitalisasi membuat mereka mengalami masalah finansial, adanya perubahan gaya hidup, pekerjaan, serta perubahan dan kondisi anggota keluarga lainnya.
Misalnya perubahan tempat istirahat yang mengharuskan menginap di rumah sakit, suara-suara bising di rumah sakit, serta lingkungan rumah sakit yang tidak nyaman untuk beristirahat. Perubahan yang paling dirasakan orang tua juga terjadi ketika jadwal kerja yang berubah, rutinitas mandi, dan tidur yang dalam membuat mereka mengalami gangguan emosional.
Akibat adanya hospitalisasi rumah sakit terhadap pasien, membuat orang tua sukar untuk memercayai anaknya di rawat oleh pihak rumah sakit. Sebab adanya trauma atau ketakutan untuk mendatangi rumah sakit yang dapat merawat pasiennya dengan sangat baik, fasilitas dan pelayanan yang baik, karena berpikir bahwa semua itu membutuhkan biaya yang besar.
Orang tua yang sering mendengar desas desus bahwa rumah sakit memiliki sistem yang lebih mengutamakan terlebih dahulu pasien dari keluarga penting ataupun pasien naratama juga mejadi alasan yang mendasari mereka tidak memercayai rumah sakit beserta sistemnya.
Maka dari itu, untuk mengatasi adanya dampak hospitalisasi pada keluarga, dibutuhkan cara mengatasi hospitalisasi yang tepat seperti berikut ini:
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…