Sebenarnya saat seseorang sedang berbohong, Anda bisa saja mengetahui hal tersebut. Sebab, saat seseorang sedang berbohong ekspresi wajah dan gerak-gerik tubuh mereka tidak bisa dibohongi. Makanya, ketika seseorang sedang berbohong pun bisa dilihat dari fakta bahasa tubuh menurut psikologi yang bisa dicari tahu untuk mengetahui apakah orang tersebut berbohong atau tidak.
Dalam hal psikologi, kunci seseorang untuk mengetahui kebohongan yang sedang orang lain lancarkan dapat diungkapkan melalui bahasa tubuh orang tersebut. Ada cara mengetahui mengetahui orang berbohong dalam psikologi, seperti misalnya coba perhatikan dan fokus pada bahasa tubuh, kata-kata yang mereka ucapkan, dan ekspresi wajah mereka, maka akan bisa menangkap kebohongan dari mereka.
Oleh sebab itu, berikut ini merupakan beberapa cara yang dapat dicoba untuk menjebak seseorang yang berbohong.
1. Buatlah Suasana yang Nyaman
Buat suasana nyaman terjalin dengan melakukan pendekatan melalui obrolan-obrolan yang ringan terlebih dahulu. Setelah itu, disela-sela obrolan ringan tersebut, bisa sedikit menyinggung permasalahan yang ingin ditanyakan. Sebab apabila suasana sudah nyaman, akan sangat terlihat jelas apabila orang tersebut berbohong atau tidak.
Biasanya terlihat jelas dari bahasa tubuh yang tadinya rileks menjadi menegang, atau yang tadinya mengobrol dengan nyaman sambil bercanda tawa, tiba-tiba menjadi gugup dan sulit menjawab pertanyaan yang diajukan.
2. Perhatikan Lawan Bicara
Banyak yang mengatakan bahwa mata adalah jendela hati manusia. Oleh karena itu, dengan memerhatikan fokus mata lawan akan dapat memahami apakah seseorang tersebut sedang berbohong atau tidak. Sebab, ada cara melihat kejujuran seseorang dari gerakan mata yang bisa dipelajari misalnya apabila lawan bicara sedang berbohong, maka hal tersebut akan terlihat dari gerak-gerik bola mata lawan bicara.
Mata manusia terhubung langsung dengan otak lewat syaraf-syaraf yang saling berhubungan satu sama lain. Oleh sebab hal itulah, saat seseorang berbohong maka mereka akan berpikir terlebih dahulu mengenai bagaimana caranya menutupi kebohongan yang mereka lakukan tersebut. Hal itulah yang kemudian memicu pergerakan-pergerakan bola mata seseorang berubah.
Umumnya, saat seseorang berbohong, maka secara otomatis gerakan bola mata akan mengarah ke kanan sambil mencari-cari alasan untuk menutupi kebohongannya. Selain itu, seseorang yang sedang berbohong juga biasanya akan lebih menghindari kontak mata dengan lawan bicaranya sebisa mungkin. Itu menjadi salah satu alasan orang tidak mau menatap lawan bicaranya.
3. Jangan Langsung Menuduhnya
Apabila ingin menjebak seseorang untuk berkata jujur mengenai kebohongannya, maka ada baiknya jangan langsung menuduh terlebih dahulu, apalagi jika bukti yang dimiliki tidak kuat. Namun meskipun memang sudah memiliki bukti yang kuat, tetap saja untuk ada baiknya jangan dulu menuduh mereka secara langsung sebab mereka akan berkilah dan malah berbalik menyudutkan.
Ajaklah mereka bicara baik-baik dan ciptakan suasana yang nyaman. Karena dengan begitu, mereka akan membuka diri serta mau berkata jujur. Namun ada baiknya saat bertanya kepada mereka, usahakan untuk menggunakan kata-kata yang tidak menyinggung dan membuat mereka merasa seperti di interogasi dan di tuduh. Baru setelah itu cobalah sedikit-sedikit memberi pertanyaan yang membuat mereka mengakui kebohongannya.
4. Lebih Baik Jujur Daripada Berbohong
Tunjukkanlah pada lawan bicara bahwa mengakui kebohongan lebih baik daripada terus menyimpan kebohongan. Beri kesan pada mereka bahwa apapun kebohongannya tidak akan menjadi masalah selama mereka mau berkata jujur. Beri mereka ucapan-ucapan yang menenangkan yang berhubungan dengan kejujuran.
Katakan padanya bahwa orang yang mau berkata jujur adalah sosok orang yang keren, berjiwa besar, berjiwa pemberani saat mereka mau mengakui kesalahan yang mereka perbuat, serta orang yang mau belajar bagaimana cara jujur terhadap diri sendiri suatu saat akan menjadi orang yang sukses di masa depan.
5. Tetap Bersikap Tenang
Saat merasa sedang dibohongi, pastinya akan langsung kesal, marah, dan ingin melabrak orang yang telah membohongi. Tapi alangkah baiknya untuk tidak langsung memarahi orang tersebut apalagi sampai mengkonfrontasinya.
Sebab melabrak mereka dengan marah-marah bukanlah solusi yang baik. Sebaliknya, tetaplah bersikap tenang sambil memikirkan kapan kiranya waktu yang tepat untuk membuat mereka tidak akan berkutik dan mengelak dengan bukti-bukti serta pertanyaan yang akan diberikan.
6. Konfirmasi Ulang Ucapannya
Apabila seseorang sedang berbohong dan kemudian memberikan pengakuan, sebaiknya jangan dulu langsung percaya pada apa yang mereka katakan. Meskipun dari bahasa tubuh dan bukti-bukti kuat telah didapatkan, tidak ada salahnya untuk melakukan konfirmasi terhadap orang-orang yang berhubungan dekat dengan orang tersebut.
Dengan begitu, akan lebih yakin lagi apakah bukti-bukti yang didapatkan serta ucapan si pembohong itu jujur atau tidak. Hal itu dilakukan, agar apabila orang tersebut berbohong, sudah memiliki bukti yang valid untuk membongkar kebohongannya hingga orang tersebut tak bisa berkutik lagi.
7. Tidak Boleh Lengah
Ketika ingin menjebak seseorang yang sedang berbohong, ada baiknya untuk tetap berhati-hati dan jangan lengah terhadap apa yang mereka lakukan. Sebab orang yang berbohong biasanya pandai memanipulatif, apalagi jika orang tersebut memang sudah pandai berbohong dan memutarbalikkan fakta. Pantau terus segala gerak-geriknya dan jangan sampai segala bukti yang dimiliki dan segala ucapan malah akan berbalik menjadi bumerang untuk menyerang balik diri sendiri.
8. Meminta Mengulang Kembali Cerita
Ketika seseorang berbohong, yang ada dipikiran mereka saat itu adalah mengarang cerita agar seseorang percaya pada kebohongan mereka. Oleh sebab itu, untuk membuktikan apakah mereka berbohong atau tidak, cobalah minta mereka lagi untuk mengulang cerita yang sama.
Sebab seseorang yang sedang berbohong biasanya akan kesulitan untuk menceritakan hal yang sama untuk yang kedua kalinya. Dan kalaupun mereka bisa bercerita dengan kronologis yang sama, biasanya akan ada perubahan dalam gestur tubuh dan wajahnya terutama pada gerakkan matanya, dan juga akan ada kata-kata sama yang terus mereka ucapkan berulang-ulang.
9. Tanyakan sesuatu secara mendetail
Apabila mereka jujur, saat ingin menanyakan kepada mereka suatu pertanyaan mendetail yang masih berhubungan dengan kebohongannya, tentu mereka akan sanggup menjawab segala pertanyaan yang diberikan. Namun, apabila mereka kesulitan menjawab pertanyaan-pertanyaan mendetail yang diajukan, maka dapat dipastikan bahwa orang tersebut memang berbohong.
Sebab saat orang berbohong, mereka hanya akan fokus pada hal-hal pentingnya saja untuk membuat orang lain percaya pada mereka. Dan akhirnya mereka akan melupakan detail-detail kecil yang justru tidak akan mereka duga bahwa suatu saat hal-hal kecil itu justru akan dapat menjebak mereka.
Menjebak seseorang yang berbohong memang tidak mudah. Jika tidak punya cukup bukti dan terlalu tergesa-gesa dalam melabrak mereka, maka yang terjadi hanyalah kegagalan. Mereka akan berkilah dan memutarbalikkan fakta.
Oleh sebab itu, dalam menjebak seseorang yang berbohong, dibutuhkan sikap yang tenang, bukti yang kuat, selalu bertindak dengan hati-hati, tidak boleh lengah, serta buatlah mereka selalu merasa aman dan nyaman. Dengan begitu, tentu hal tersebut akan melancarkan aksi dalam menjebak mereka yang berbohong.