Psikologi Sosial

9 Cara Mengatasi Lupa Dalam Psikologi

Lupa mungkin menjadi kasus yang sering dialami oleh sebagian besar orang-orang yang ada di dunia. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai tua pun juga tak luput dari kata “lupa”. Lalu apa sebenarnya defisini dari lupa? Menurut Gulo dan Reber, defisini dari lupa adalah kehilangan kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali mengenai hal-hal yang sebelumnya telah dipelajari seseorang. Lupa dianggap sebagai bentuk ketidak mampuan dalam mengenal maupun mengingat sesuatu yang sebelumnya pernah dialami atau dipelajari. Sehingga lupa bukan merupakan kondisi dimana kehilangan informasi dan pengetahuan yang ada di dalam akal manusia.

Selain itu menurut Muhibbinsyah (1996), dalam psikologi pendidikan menejlaskan jika lupa merupakan hilangnya kemampuan dalam menyebutkan kembali atau memmproduksi hal-hal yang sebelumnya sudah dipelajaris ecara sederhana. Dalam artikel kali ini akan dijelaskan lanjut mengenai lupa dalam psikologi serta cara mengatasi lupa dalam psikologi.

Penyebab Lupa

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah lupa, mulai dari faktor kesehatan, usia, hingga kebiasaan-kebiasaan buruk yang mempengaruhi kondisi kesehatan otak, Berikut ini beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mudah lupa.

1. Kadar Gula Darah Tinggi

 Memori yang tersimpan dalam otak bisa saja terganggu diakibatkan kadar gula darah yang cukup tinggi. Kondisi ini akan menganggu bagian otak yang berkaitan dengan memori. Sehingga jika dalam keluarga anda memiliki riwayat kencing manis, maka akan lebih baik untuk mengendalikan asupan gula. Jangan lupa untuk melakukan tes gula secara rutin dan mengatur pola makan yang sehat. Selain itu aktiflah beraktifitas seperti berjalan kaki yang dapat mencegah diabetes.

2. Kurang Istirahat

Manusia membutuhkan istirahat untuk bisa menyimpan memori yang baru. Dalam sebuah penelitian, responden yang memiliki waktu tidur 6 jam setiap malamnya selama kurun waktu 2 minggu mungkin tidak akan merasa kekurangan waktu tidur. Namun setelah dilakukan tes memori substansial, didapatkan hasil jika mereka kesulitan dalam mengingat memori jangka pendek. Sehingga penting untuk istirahat cukup setiap harinya. Jika memang anda tidak bisa, lakukan tidur pendek saat tubuh merasa lelah, kurang lebih sealam 6 menit saja. Ini akan efektif meningkatka kerja proses memori yang penting di dalam otak.

3. Kebiasaan Mendengkur

Tak hanya dapat menganggu nyamannya tidur, namun kebiasaan ini juga bisa menurunkan daya ingat. Ketika tidur dengan mendengkur, saluran napas akan terhambat sehingga dapat memotong pasokan oksigen selama beberapa detik dan menyebabkan sel-sel yanga da di dalam otak menjadi kelaparan.

4. Mengalami Depresi

Depresi nyatanya juga menjadi salah satu penyebab lupa yang sering terjadi. Apalagi jika sampai penderitanya mengalami depresi berat, tentu saja akan berpengaruh pada sel-sel di dalam otaknya. Ketika otak mengalami depresi, maka bisa saja hal ini akan membunuh sel-sel di dalam otak yang menyebabkan daya ingat menjadi menurun. Jika anda memang mengalami depresi, sebaiknya segera mencari terapi psikologi untuk depresi sehingga tidak sampai menyebabkan banyaknya sel-sel otak yang hilang dan membuat daya ingat menjadi sulit ditingkatkan.

5. Metabolisme Menurun

Jika kondisi ini terjadi pada anda, mungkin bisa saja disebabkan karena masalah tiroid. Hormon tiroid bekerja untuk mengontrol metabolisme di dalma tubuh. Jika produksinya terlalu sedikit atau banyak tentunya bisa menganggu sel-sel di dalam otak dan memperlambat informasi yang masuk ke dalam otak. Untuk solusinya, anda bisa mencoba memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

6. Berusia Lebih Dari 65 Tahun

Tak jarang penyebab lupa juga dapat dikarenakan usia yang sudah cukup tua, misalnya lebih dari 65 tahun. Di usia ini, biasanya tubuh seseorang akan lebih sulit saat menyerap vitamin B12 dari makanan yang dikonsumsi. Untuk itu akan lebih baik untuk meningkatkan asupan vitamin B12 denagn mengkonsumsi suplemen.

7. Mengkonsumsi Obat Tidur atau Alergi

Obatan-obatan juga sering digunakan sebagai cara mengobati susah tidur, alergi, dan gangguan pencernaan. Namun sayangnya, hal ini juga bisa menyebabkan fungsi di dalam otak menjaid terganggu. Untuk itu sebelum mengkonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sehingga tidak akan mempengaruhi daya ingat otak anda.

Proses Terjadinya Lupa

Ketika seseorang mengalami lupa, sebenarnya ada 4 tahapan yang terjadi yaitu:

1. Tahap Pertama

Apa yang sudah kita ingat, akan disimpan dalam bagian otak tertentu jika materi tersebut harus diingat namun tidka pernah digunakan. Maka karena adanya proses metabolisme dalam otak, lambat laun materi tersebut akan terhapus dalam otak yang membuat seseorang tidak dapat mengingatnya kembali. Sehingga karena tidak digunakan lagi, maka secara tidak langsung menyebabkan materi tersebut lenyap dengan sendirinya.

2. Tahap Kedua

Aa beberapa prinsip-prinsip sistematis yang perlu anda ketahui, yaitu:

  • Penghalusan, materi berubah bentuk menuju bentuk yang lebih halus, lebih simetris, dan kurang tajam sehingga membuat bentuknya yang asli tidak dapat  diingat kembali.
  • Penegasan, bagian-bagian yang mencolok dalam sesuatu hal menjadi bagian yang paling mengesankan. Sehingga di dalam ingatan akan dipertegas. Sehingga bagian-bagian tersebutlah yang kemudian hanya diingat sedangkan yang lainnya secara keseluruhan tidak terlalu diingat.
  • Asimilasi, misalnya saja anda mengingat sebuah bunga, maka anda akan mengingatnya sebagai bunga meskipun bentuknya bukan bunga. Sehingga yang anda hanya ingat hanyalah sebuah bunga namun tidak mengingat bagaimana bentuknya yang asli. Perubahan materi ini disebabkan bagaimana bentuk wajah orang tersebut tidak dapat diingat lagi.

3. Tahap Ketiga

Saat mempelajari hal yang baru, kemungkina sesuatu yang sebelumnya sudah anda ingat tidak dapat kembali diingat. Dapat dikatakan jika materi kedua lah yang menjadi penghambat untuk mengingat kembali materi pertama sebelumnya. Hambatan seperti ini yang dinamakan dengan Hambatan retroaktif. Sebaliknya bisa saja materi yang baru dipelajari tidak masuk ke dalam ingatan dikarenakan mater lain sebelumnya, hambatan ini dikenal dengan nama hambatan proaktif.

4. Tahap Keempat

Ada kalanya saat seseorang melakukan sesuatu, disebut dengan represi. Peristiwa yang menakutkan, mengerikan, menjijikkan, dan sejenisnya tidak dapat diterima hati nurani yang membuat peristiwa tersebut akan sengaja terlupakan bahkan tanpa disadari. Dan bentuk ekstrim dari represi ini bisa menyebabkan amnesia. Untuk amnesia sendiri dapat diatasi melalui cara pendekatan psikoterapi.

Mengatasi Sifat Pelupa

Sifat pelupa mungkin sangat sulit disembuhkan namun dapat diatasi secara perlahan dengan cara-cara di bawah ini:

1. Overlearning (Belajar Lebih)

Cobalah untuk belajar melebihi dari batas penguasaan dasar dalam materi-materi tertentu. Overlearning biasanya terjadi akibat respon tertentu yang muncul setelah seseorang melakukan pembelajaran di luar dari kebiasaan yang sehari ahrinya dilakukan. Banyak contoh overlearning dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja siswa-siswa yang bersekolah sering membaca teks pancasila setiap senin yang memungkinkan jika ingatan tersebut akan lebih kuat.

2. Extra Study Time

Merupakan upaya untuk menambah alokasi waktu belajar tertentu yang berarti seseorang tersebut menambah jam untuk proses belajarnya. Dengan menambah frekuensi belajar seseorang, maka akan meningkatkan kekerapan belajar dalam materi-materi tertentu. Cara ini memang cukup efektif meningkatkan dan melindungi memori.

3. Mnemonic Device

Atau yang dikenal dengan mnemonic yang menjadi kiat khusus untuk dijadikan sebagai “alata pengait” untuk bisa memasukkan berbagai macam informasi ke dalam sistem akal seseorang. Cara mnemonic ini pun ada banyak ragamnya, seperti di bawah ini:

  • Singkatan, terdiri dari huruf-huruf awal atau istilah yang digunakan seseorang untuk mengingat sesuatu. Pembuatan singkatan ini nantinya akan menarik dan menimbulkan kesan tersendiri.
  • Sistem Kata pasar, teknik mnemonic  yang mana menggunakan komponen-komponen yang telah dikuasai sebelumnya sebagai pasak pengait memori baru.

4. Pengelompokan 

Yang dimaksudkan dengan pengelompokan adalah dengan menata ulang dair item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang kemudian dianggap menjadi hal yang lebih logis. Pentaan ini memang direkayasa sedemikian rupa ke dalam daftar-daftar materi yang akhirnya akan mudah untuk dihafalkan.

5. Latihan Terbagi

Dalam latihan terbagi ini seseorang akan melakukan latihan-latihan di waktu istirahat. Sehingga upaya ini dilakukan untuk bisa mengindari camming yang membuat seseorang belajar banyak materi dalam jangka waktu singkat dan tergesa-gesa. Dalam melaksanakan metode ini, siswa bisa menggunakan berbagai strategi dan metode belajar yang menurutnya lebih efisien.

6. Perbanyak Konsumsi  Omega-3

Tips meningkatkan daya ingat otak yang bisa anda lakukan adalah dengan mengkonsumsi lebih banyak lagi omega-3. Anda bisa menemukan omega-3 di dalam kandungan ikan-ikanan seperti salmon maupun makanan yang sudah diperkaya seperti yogurt. Omega-3 dan DHA sangat efektif untuk menurunkan peradangan pada arteri serta memperbaiki lapisan pelindung syaraf.

7. Perbanyak Olahraga

Olahraga bisa meningkatkan detak jantung hingga 3 kali seminggu dalam waktu 20 menit, bahkan jika hanya berjalan saja. Hal ini akan memperbanyak pasokan oksigen yang ada di dalam otak dan berfungsi membantu pertumbuhan sel-sel otak yang baru. Sehingga mulailah rutin berolaharga, ta usaha berolahrga yang berat cukup lakukan yang ringan-ringan saja

8. Buat Daftar Kegiatan

Cara lainnya yang bisa anda lakukan untuk mengatasi lupa adalah dengan mencatat segala kegiatan yang akan dilakukan dengan menggunakan notebook kecil atau agenda harian. Hal ini akan membantu anda pula saat anda melupakan sesuatu hal. Selain itu tempatkan benda-benda yang sering anda gunakan di tempat yang sama sehingga nantinya anda tidak akan kebingungan saat sedang lupa.

9. Membaca Buku

Meskipun terdengar klasik, namun membaca buku bisa menurunkan resiko otak kehilangan memori, bahkan hingga mencapai 30-50%. Sehingga tak ada salahnya jika kini anda mulai membaca buku kapanpun dan dimanapun berada. Bacaan yang berisikan tentang ilmu pengetahuan dan novel menjadi bacaan yang sangat baik dan membantu kinerja otak menjadi lebih baik lagi.

Nah itu tadi beberapa cara mengatasi lupa yang bisa dilakukan baik dalam belajar maupun dalam kehidupan sehari-harinya. Lupa memang bukanlah sebuah penyakit yang bisa dengan cepat disembuhkan, namun dapat dikurangi secara perlahan dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan baik. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat untuk anda.
Share
Published by
Khanza Savitra

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago