Kepribadian

10 Langkah Cara Berdamai dengan Diri Sendiri

Tidak ada teori tunggal yang secara eksklusif berkaitan dengan konsep berdamai dengan diri sendiri. Namun, berdamai dengan diri sendiri dapat dipahami dan dijelaskan melalui berbagai kerangka teoritis yang berasal dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, filosofi, dan ilmu sosial.

Kristin Neff mengembangkan konsep self-compassion, yang merupakan cara untuk memperlakukan diri sendiri dengan belas kasihan dan pengertian, mirip dengan cara kita memperlakukan orang lain yang kita pedulikan. Menurut teori ini, self-compassion adalah kunci untuk mengatasi perasaan negatif dan mencapai kesejahteraan emosional.

Ada banyak konsep dan kerangka teoritis lain yang relevan dalam menggambarkan dan memahami berdamai dengan diri sendiri. Hal ini mencerminkan kompleksitas dan subjektivitas pengalaman individu ketika mereka mencari keseimbangan dan penerimaan diri. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman psikologi, konsep ini terus berkembang dan diperkaya dengan penelitian dan pemikiran baru.

Berdamai dengan diri sendiri adalah proses penting dalam perjalanan menuju kesejahteraan emosional dan mental. Dibawah ini beberapa langkah berdamai dengan diri sendiri:

1. Self-awareness (kesadaran diri)

Cobalah untuk memahami siapa diri kita sebenarnya. Ini melibatkan pengenalan dan penerimaan terhadap kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri akan membantu kita menerima diri kita dengan lebih baik. Sadar akan diri sendiri akan membawa energi positif dan lebih mensyukuri diri tanpa harus membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

2. Praktikasi self-compassion (belas kasihan pada diri sendiri)

Cobalah untuk memperlakukan diri kita seperti teman terbaik. Alihkan pandangan kritikus internal atau judgement diri yang terkadang bisa menghakimi. Ingatlah bahwa semua orang melakukan kesalahan dan memiliki masa sulit. Kesalahan yang ada pada diri sendiri cukup dijadikan pelajaran berharga untuk meningkatkan kualitas diri sendiri menjadi lebih baik lagi kedepannya.

3. Terima emosi diri

Salah satu cara memahami emosi diri sendiri adalah jangan menekan atau menolak emosi diri sendiri, baik yang positif maupun yang negatif. Biarkan diri kita merasa emosi-emosi ini tanpa hukuman diri. Memahami bahwa emosi adalah bagian normal dari kehidupan manusia.

Emosional juga dapat melatih diri kita sendiri menerima kenyataan pahit, menerima masalah-masalah yang datang dalam hidup dan menjadikan diri lebih kuat dalam menghadapinya. Tanpa disadari hal tersebut lah yang membuat diri sendiri lebih berani dan lebih kuat dalam menghadapi rintangan kedepannya tanpa harus bergantung pada orang lain.

4. Refleksikan nilai dan tujuan diri

Tinjau kembali nilai-nilai yang ada dalam hidup dan apa yang benar-benar penting bagi diri kita. Selaras dengan nilai dan tujuan ini dapat membantu kita merasa lebih sejalan dengan diri sendiri. Lebih fokus kan pada diri sendiri akan hal-hal apa saja yang telah dilakukan, hal apa saja yang harus dijadikan pelajaran, dan hal-hal apa saja yang menjadi fokus tujuan yang ingin di capai.

5. Bersikap realistis

Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna. Tidak ada yang dapat mencapai semua harapan dan standar yang tidak realistis. Cobalah untuk memiliki harapan yang realistis terhadap diri kita sendiri. Berpandangan realistis akan membuat diri lebih bersyukur akan semua nikmat yang sudah tuhan berikan pada diri kita.

6. Self-care (perawatan diri)

Jangan lupakan pentingnya merawat diri kita sendiri. Merawat diri sendiri sama hal nya dengan melakukan metode self healing terbaik. Itu bisa termasuk menjaga kesehatan fisik, tidur yang cukup, makan dengan baik, berolahraga, dan meresapi momen-momen santai. Lakukan hal ini sesering mungkin demi memanjakan diri sendiri sehingga menghilangkan stress pada diri,

7. Berbicara dengan seseorang

Terkadang, berbicara dengan seorang teman, anggota keluarga, atau seorang profesional kesehatan mental dapat membantu kita mengatasi perasaan negatif atau ketidakbahagiaan yang mungkin kita alami. Sering berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain diyakini dapat membawa pengaruh yang positif pada diri kita sendiri.

Selain membawa energi positif berinteraksi dengan banyak orang-orang hebat disekeliling kita akan menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman hidup serta menambah teman yang bisa membawa kita kearah yang lebih baik.

8. Latihan meditasi atau mindfulness

Manfaat meditasi untuk kesehatan mental dan mindfulness dapat membantu kita mengembangkan kesadaran diri yang lebih dalam dan mengelola stres serta perasaan negatif dengan lebih baik. Banyak orang yang mengalami stress kronis ditimbulkan dari pikiran yang ada didalam diri sendiri yang kacau. Kurangnya meditasi akan berbahaya pada kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melatih diri dengan melakukan meditasi dan terapi utamanya untuk diri sendiri.

9. Menghindari perbandingan sosial

Hindari membandingkan diri kita dengan orang lain, terutama melalui media sosial. Ingatlah bahwa apa yang orang lain tunjukkan di media sosial tidak selalu mencerminkan realitas mereka. Dampak media sosial terhadap kesehatan mental terkadang hanya menampilkan sisi kesenangan dari postingan orang-orang di luar sana.

Padahal yang kita tahu bahwa tidak semua postingan tersebut sesuai dengan realitanya. Ada baiknya untuk kita membatasi media sosial yang bersifat flexing pada diri sendiri. Tinggalkan hal-hal yang tidak penting dan ubahlah pola pikir kita bahwa tidak semua yang terlihat bahagia sesuai dengan realitanya.

10. Bersikap sabar

Berdamai dengan diri sendiri adalah proses yang memerlukan waktu. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika kita merasa kesulitan atau mengalami kemunduran. Bersabarlah akan segala sesuatu yang membuat diri kita tergoda akan statement kurang baik. Hadapi sema kesulitan, masalah, rintangan, ujian dengan sabar dan lapang dada. Tidak ada yang kesulitan kecuali digantikan dengan yang sesuatu yang lebih indah.

Ingatlah bahwa berdamai dengan diri sendiri adalah perjalanan yang unik bagi setiap individu. Hal ini bisa memakan waktu dan usaha, tetapi hasilnya adalah kesejahteraan emosional dan mental yang lebih baik. Jika kita merasa kesulitan atau merasa terlalu terbebani oleh perasaan negatif, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental.

Share
Published by
Titi Rahmah

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago