Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Sosial » Teori Prososial Dalam Psikologi yang Wajib Diketahui

Teori Prososial Dalam Psikologi yang Wajib Diketahui

by Arby Suharyanto

Helo sobat terkasih yang selalu penulis rindukan, semoga sobat semua dalam keadaan baik –   baik saja dan dalam kadaan berbahagia ya sobat sama seperti penulis yang juga selalu senatiasa berbahagia ketika menulis artikel ini untuk sobat semua.

Berbeda dengan artikel sebelumnya, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenia psikologi. Sobat semua tentunya sudah pernah mendengar apa itu psikologi ya sobat, karena seyogianya psikologi ini sangatlah luas dan kmpleks cakupannya dalma kehidupan kita sehari –  harinya, baik itu kita sadari maupun tanpa kita sadari.

Oke sobat semua, adapu topik atau materi yang akan kita bahas enegnai psikologi apda kesempatan kali ini adalah mengenai teori prososial dalam psikologi. Apakah sobat semua sebelumnya sudah pernah mendengar kata prososial ini sobat dan sudha mengerti atau paham akan prososial tersebut?

Jika belum ada baiknya sobat semua menyimak ulasan berikut ini, karena pada kesempatan kali ini penulis akan menjelaskannya secara lengkap buat anda semua.  Berikut ulasannya untuk anda, yuk mari kita simak dengan seksama.

Sebelum membahas mengenai teori prososial dalam psikologi tersebut, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan psikologi itu sendiri. Setuju ya sobat. Adapun psikologi ini bersala dari Bahasa Yunani kuno,  yaitu psyche yang berarti jiwa , dan logos yang berarti kata.

Nah dengan demikian, dalam arti bebas, psikologi tersebut dapat kita artikan sebagai sebiah cabang ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan atau mental seseorang. Atau dengan kata lain psikologi adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan, perkembangan, perubahan sifat, kejiwaan, mental, atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan sekitarnya.

Psikologi ini sendiri tidak mempelajari jiwa atau mental itu secara lanngsung, karena sifatnya berupa abstrak, tetapi psikologi ini membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan dan proses serta kegiatannya serta dalam hubungan sosialnya dengan lingkungan sekitarnya.

Nah sobat setelah membaca ulasan di atas, tentunya sobat semua sudah mempunyai gambaran mengenai psikologi tersebut seperti apa ya sobat. Sekarang kita akan memabahas mengenai teori prososial dalam psikologi tersebut. Berikut ulasannya untuk anda.

Adapun yang dimaksud dengan sikap prososial atau altruisme merupakan sikap keikhlasan untuk menolong atau membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan atau jasa atau timbal balik apapun dari yang sudah dilakukannya tersebut terhadap seseorang. (Baca juga mengenai aplikasi psikodiagnostik dalam bidang sosial)

Perilaku yang cenderung memberi kontribusi baik fisik maupun psikis yang memberikan kebaikan atau kesejahteraan bagi orang lain. Atau dengan kata lain perilaku prososial juga dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang bermaksud untuk merubah keadaan fisik maupun psikis si penerima sedemikian rupa.

Sehingga dengan demikian sipenolong akan merasa bahwa sipenerima akan merasa lebih sejahtera atau puas baik secara material maupun secara psikologisnya. Wah sobat semua, perlu ditingkatkan nh perilaku prososial ini, bagaimana dengan anda sobat? (Baca juga mengenai aplikasi psikologi sosial dalam lingkungan)

Di dalam menjalankan fungsinya sebagai sikap yang ikhlas untuk menolong atau membantu orang lain, ada beberapa teori prososial dalam psikologi tersebut. Adapun teori yang dimaksud adalah sebagia berikut :

1. Teori Kesadaran Adanya Keadaan Darurat Atau Tahap Perhatian

Yaitu teori yang percaya bahwasanya setiap orang akan memiliki masa – masa atau kondisi dimana adanya saat atau waktu darurat yang akan muncul atau dialami oleh setiap manusia. Sebagai makhluk sosial dan prososial sudah sepantasnya kita saling membantu terhadap keadaan darurat tersebut yang berujung pada pemberian perhatian. Nah sobat semua, teori ini alangkah baiknya jika kita saling mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari – hari ya. (Baca juga mengenai dampak media sosial terhadap kesehatan mental)

2. Teori Penginterpretasian Keadaan Seabagai Keadaan Darurat

Yaitu teori yang beranggapan bahwa seseorang yang dibantu adalah seseorang yang memang mengalami suatu kejadian  yang memang dalam keadaan sangat membutuhkan pertolongan atau dukungan dari rekannya. Dalam keadaan seperti ini, si pemerhati akan menginterpretasikan perhatiannya lewat bantuan atau dukungan yang diberikan tanpa adanya maksud atau tujuan lain seperti mengharapakan imbalan diwaktu yang akan datang terkait bantujan yang telah diberikannya. Teori ini lebih menekankan pada rasa ikhlas.

3. Teori Tanggung Jawab Untuk Menolong

Teori ini adalah teori yang beranggapan bahwa kejadian atau keadaan yang dialami oleh setiap insan yang keadaannya darurat atau membutuhkan pertolongn dari orang lain, maka sudah sewajarnya sebagai sesama makhluk sosial untuk saling menekankan bahwasanya ini semua adalah tanggung jawab yang harus dipikul bersama. (Baca juga mengenai aplikasi psikologi sosial dalam bidang kesehatan)

Dalam teori ini, setiap beban atau perkara yang ditanggung oleh seseorang akan menjadi tanggung jawab yang harus dipikul bersama. Wah sobat semua, alangkah indahnya dunia ini jika hal seperti ini kita praktekkan dan aplikasikan dalam kehidupan sehari –  hari ya.

Hanya sebagai tambahan informasi saja sobat, dalam teori prososial dalam spikologi, menekankan beberapa aspek penting, diantaranya :

  • Saling Berbagi, artinya segala sesuatu baik itu kesedihan maupun kebahagiaan merupakan segala sesuatu yang sepatutnya untuk berbagi.
  • Menolong, yaitu ketanggapan dan kepedulian terhadap apa yang dirasakan oleh ornag lain dengan cara memberikan pertolongan.
  • Kerjasama, yaitu kesediaan setiap individu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki bersama dan untuk menjamin kebaikan dan kebahagiaan bersama.
  • Bertidak Jujur, yaitu kesediaan setiap individu untuk bertidak dan berkata jujur satu dengan yang lainnya. Tidak memobohongi orang lain dan tidak melakukan kecurangan kepada orang lain yang dapat menimbulkan perselisihan ditengah – tengah kelompok sosial.
  • Berdarma, yaitu kesediaan seseornag untuk memberikan sebagian apa yang dimilikinya secara sukarela tanpa mengharapkan imbalan apapun kepada orang lain yang membutuhkannya, dan tidak ada unsur lain di dalamnya.

Nah sobat semua, setelah membaca ulasan diatas, apa yang anda simpulkna tentang teori prososial dalam psikologi kali ini. Sudah pasti sikap atau perilaku prososial ini sangatlah kita butuhkan untuk menciptakan kebahagiaan ditengah – tengah sosial kita ya sobat.

Sekian informasi mengenai teori prososial dalam psikologi yang penulis share buat sobat semua pada kesempatan ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi sobat serta bisa menambah wawasan anda. Sampai jumpa, salam prososial selalu.

You may also like