Selama kehamilan, ibu hamil mengalami perubahan fisik dan juga psikis. Dari segi fisik, perubahan pada perut dan dada cukup besar, dan muncul stretch mark di beberapa bagian tubuh. Tidak hanya perubahan fisik, tetapi juga perubahan psikologis dari perubahan suasana hati hingga depresi. Ya, pda masa kehamilan bukan hanya perubahan tubuh saja yang dialami oleh ibu hamil, melainkan perubahan emosional dan psikologis juga dapat dirasakan oleh ibu hamil. Ketika hamil, Bukan hanya ibu hamil yang perlu mempersiapkan untuk segala perubahan psikologis, tetapi suami juga harus siap membantu istri tercinta selama kehamilan.
Sangat penting untuk dimengerti sekaligus dipahami bahwa perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil ini disebabkan oleh meningkatnya hormon sepenuhnya terjadi secara alami. Bukan dibuat-buat lho yaa. Nah, tetapi semua perubahan-perubahan tersebut akan hilang karena ini bersifat sementara dan berlalu saat ibu hamil sudah melahirkan bayinya.
Walaupun begitu, menjaga diri dalam keadaan hamil agar tetap dalam kondisi Kesehatan yang sangat baik dari segi fisik maupun psikis adalah hal yang penting bagi ibu hamil dan juga suaminya untuk tetap menjaga istrinya yang sedang hamil agar Kesehatan ibu hamil dan bayi nya bisa terjaga kondisinya selalu.
Lalu mengapa perubahan psikologis dapat terjadi pada ibu hamil?
Pada masa kehamilan, ibu hamil akan mengalami peningkatan hormon yang cukup signifikan, seperti progresteron dan juga hormone estrogen berfungsi untuk membantu perkembangan bayi didalam Rahim. Tetapi, memang hal ini juga mempengaruhi sistem saraf ibu hamil. Sehingga ibu hamil menjadi mudah Lelah, mudah kesal, mudah marah, dan bahkan bisa sampai meras atertekan dan memiliki banyak emosi-emosi yang negatif lainnya di masa kehamilannya.
Perubahan akibat peningkatan hormon ini memiliki konsekuensi psikologis tergantung pada trimester kehamilan. Berikut akan dijelaskan dan cara mengatasinya.
Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, terjadi kelelahan, mual, dan nyeri punggung. Progesteron juga dikaitkan dengan perubahan suasana hati, gairah, dan menangis tanpa alasan. Gejala kecemasan ringan sangat sering terjadi pada primipara. Ini hasil dari rasa takut kehilangan anak, dan hampir semua wanita hamil memiliki kekhawatiran yang sama persis dalam situasi ini.
Berikut adalah cara untuk mengatasinya
Trimester sebelumnya biasanya menghilangkan kelelahan, perubahan suasana hati, dan morning sickness pada trimester kedua. Namun, sebagai gantinya, ibu hamil kurang terorganisir dari biasanya. Penambahan berat badan dan peregangan juga dapat menyebabkan masalah. Sentimen kehamilan biasanya tidak terlalu ekstrim selama trimester ini, tetapi masih dapat memiliki implikasi yang signifikan.
Nah, Cara mengatasi trimester kedua ini adalah sebagai berikut:
Sebagai ibu hamil, anda masih bisa mengalami lupa atau pelupaan dan hal-hal lain dari trimester sebelumnya. Tetapi ketika waktu melahirkan semakin dekat, biasanya ibu hamil mengalami perasaan yang campur aduk. Tidak bisa dipungkiri bahwa ibuhamil juga mungkin mengalami sedikit perasaan takut untuk melahirkan. Ini juga menyebabkan lebih banyak rasa sakit fisik, seperti sakit punggung, leher, kaki dan tulang rusuk. Rasa sakit ini membuat Anda merasa sakit.
Nah, berikut adalah Cara mengatasi trimester ketiga, yuk disimak
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…