Sering kali kita merasa hidup ini berat untuk dijalani. Biasanya, perasaan ini muncul karena tanggung jawab, beban kerja, atau bahkan peristiwa traumatis yang tidak kita inginkan. Emosi negatif dari kehidupan sehari-hari sering kali kita sebut dengan stres, atau terkadang orang juga menyebutkan dengan depresi. Padahal, dua hal ini merupakan kondisi psikologis yang berbeda.
Menurut Rice (1987) dalam Nasution (2007), stres merupakan peristiwa dari dalam diri atau lingkungan yang mengakibatkan reaksi tegang pada individu. Biasanya, stres diawali dengan ancaman sehingga muncul reaksi waspada yang ditandai dengan respons baik secara kognisi, emosi, maupun perilaku yang lama-kelamaan dapat mengakibatkan stress kronis. Dengan demikian stres merupakan rangkaian stimulus, respons, serta proses individu ketika menghadapi stresor (Lazarus, 1984).
Depresi merupakan gangguan psikologis yang secara umum ditunjukkan dengan rasa sedih yang mendalam, hampa, apatis, pesimis, hingga kesepian (Cole, Cole, & Feldman, 2003). Menurut National Institute of Mental Health, depresi dapat mengganggu perasaan, pikiran, dan perilaku yang menyebabkan kehidupan sehari-hari atau fungsi normal individu tidak berjalan seperti biasanya. Terdapat 12 cara mengatasi depresi berat untuk individu yang mengalaminya.
Pada dasarnya, stres yang kita rasakan adalah hal yang wajar karena semua orang pun pernah mengalaminya. Akan tetapi, stres dapat kita artikan sebagai bentuk baik atau eustres yang dapat memotivasi sehingga berdampak positif dan bermanfaat bagi individu, juga bentuk buruk atau distress yang dapat berdampak buruk bagi individu karena memunculkan hal-hal negatif dari individu (Dewi, 2012). Di sisi lain, depresi adalah gangguan yang lebih lama dan lebih berat serta memerlukan intervensi khusus untuk mengatasinya. Depresi dapat disebabkan oleh distress yang berkepanjangan sehingga berbahaya bagi individu jika dibiarkan begitu saja.
Dilansir dari situs Mental Health America, stres pada individu dapat ditandai dengan hal-hal berikut:
Sedangkan pada depresi, dapat ditandai oleh 7 gejala awal orang depresi, serta gejala lain, seperti:
Ketika menghadapi stres, pada umumnya kita masih bisa mencari cara untuk mengatasinya, yaitu dengan melakukan coping. Namun, kita harus tetap memilih cara-cara coping yang baik dan menghindari perilaku destruktif sebagai bentuk coping stress. Sedangkan pada depresi, penderitanya harus melakukan konsultasi dengan psikolog sebagai bentuk pertolongan agar dapat keluar dari depresi yang dirasakan. Intervensi pada penderita depresi dapat berupa konsultasi secara rutin, pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, juga penggunaan obat antidepresan.
Berikut adalah contoh-contoh dari situasi yang dapat menimbulkan stres dan depresi agar kita semakin mudah untuk melihat perbedaannya:
Depresi dan stres merupakan dua hal yang berbeda. Meskipun kita sudah mengetahui gejala-gejala yang menunjukkan stres atau depresi, tetapi ada baiknya saat merasakan hal tersebut, tidak kemudian kita langsung mendiagnosis diri sendiri. Mintalah bantuan kepada teman, orang tua, atau langsung berkonsultasi kepada psikolog. Sekecil apa pun hal negatif yang dirasakan, jangan merasa bahwa perasaan itu terlalu remeh untuk mencari pertolongan.
Demikianlah perbedaan stres dan depresi pada individu. Marilah kita berusaha menjaga kondisi mental agar terhindar dari rasa stres atau bahkan depresi.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…