Perkembangan setiap anak tentu berbeda dengan anak lainnya, namun secara umum harusnya kemampuan motorik maupun sensoriknya dapat dilihat apakah normal atau tidak. Ada beberapa anak yang memiliki masalah dalam belajar sehingga mengalami kondisi kesulitan tertentu. Dalam ilmu psikologi pendidikan, ada beberapa jenis kesulitan belajar yang berbeda beda tergantung dari kondisi yang dialami oleh anak tersebut.
Salah satu bentuk kesulitan belajar pada anak disebut sebagai disgrafia. Secara definisi, disgrafia adalah kondisi dimana seorang anak memiliki keterbatasan dan ketidakmampuan dalam menulis. Ketidakmampuan untuk menulis tersebut disebabkan oleh karena kelainan bahasa akibat gangguan motorik pada otak anak. Anak dengan digrafia dapat dikenali melalui karakteristik yang dibangunnya. Berikut ini beberapa karakteristik anak disgrafia yang perlu dipahami dengan baik.
Karakteristik anak dengan kondisi disgrafia sebagai salah satu jenis gangguan belajar pada anak yang pertama adalah seringnya anak memiliki masalah terhadap aktivitas menulis namun komunikasi secara verbalnya sangat lancar dan baik. Anak dengan disgrafia akan sangat sulit mengikuti pembelajaran menulis dan merangkai kata.
Sulit dalam merangkai dan mengeja kata merupakan bentuk karakteristik anak disgrafia sebagai salah satu hambatan psikologi dalam belajar lainnya yang dapat dengan mudah dikenali ketika sedang mendapatkan tugas untuk menulis. Kesulitan mengeja tersebut berbanding terbalik dengan kemampuannya untuk berbicara. Anak disgrafia lebih mudah mengeja dengan berbicara dibandingkan menulisnya.
Karakteristik lain yang juga dimiliki oleh anak anak dengan kondisi ketidakmampuan untuk menulis adalah lambatnya mereka dalam menulis hanya beberapa kalimat saja. Kondisi lambat dalam menulis ini kerapkali menjadi keadaan yang tidak baik ketika anak mengikuti ujian yang mengharuskannya menjawab pertanyaan dengan cara menjabarkan jawabannya sendiri dalam tulisan.
Kondisi anak disgrafia juga kerap kai mengulang kalimat dan perkataan yang sama dalam tulisannya. Selain itu, ketidaktauan akan tanda baca dan struktur kalimat juga akan terlihat dengan jelas pada anak dengan kondisi gangguan disgrafia tersebut.
Anak anak dengan kondisi disgrafia memang harus mendapatkan cara belajar yang khusus agar perkembangan kecerdasannya tetap terjaga. Salah satu karakteristik yang dapat ditujukan oleh anak dengan disgrafia adalah kesulitan memahami pertanyaan dengan baik sehingga jawaban yang diberikan tidak sesuai pertanyaannya.
Typo atau menulis secara tidak lengkap dalam satu kata sehingga ada satu atau beberapa hurup yang salah posisi maupun tidak ada merupakan kebiasaan dalam menulis. Namun untuk anak dengan kondisi disgrafia kerapkali melakukan typo terlalu sering dalam tulisannya.
Kondisi lain yang kerap kali terjadi pada anak disgrafia sebagai bagian dari karakteristiknya adalah sering berbicara sendiri saat menulis untuk membantunya menghasilkan tulisan yang benar. Selain sering berbicara saat menulis, biasanya anak disgrafia juga akan sangat serius dalam memperhatikan tangannya ketika menulis.
Itulah beberapa karakteristik anak disgrafia yang perlu dipahami dengan baik dan benar. Melalui pemahaman karakteristik yang ada dari kondisi gangguan belajar pada anak tersebut maka dapat dilakukan upaya yang benar untuk mengatasinya melalui peran psikologi dalam mengatasi kesulitan belajar.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…