Warna cokelat adalah salah satu warna pertama yang digunakan oleh manusia di bumi dalam hal kesenian. Peneliti telah menemukan gua berisi lukisan-lukisan yang dibuat dari tanah liat berwarna yang disebut umber. Karya tersebut diperkirakan telah dibuat pada tahun 40.000 sebelum masehi oleh bangsa Yunani.
Tidak hanya di Yunani, bangsa Romania juga mengembangkan tinta berwarna merah kecokelatan yang diambil dari hewan sotong sebagai pewarna bernama sepia. Bangsa Romani sendiri mengasosiasikan warna cokelat dengan tingkatan barbarian yang rendah, bahkan sebutan mereka untuk kaum miskin kota berasal dari kata pullati yang secara harfiah berarti “mereka yang berpakaian cokelat”.
Dalam psikologi warna, diketahui bahwa warna dapat membangkitkan reaksi psikologis dan mempengaruhi bagaimana perasaan dan perilaku seseorang. Warna cokelat kadang dapat terlihat sebagai warna yang solid dan membumi, tetapi terkadang juga dapat terlihat membosankan dan tidak menarik.
Warna cokelat memiliki banyak jenis, dari warna cokelat muda yang terang, seperti beige hingga cokelat tua yang gelap. Warnanya yang terlihat netral membuat warna cokelat sering kali menjadi warna favorit pada berbagai desain pakaian. Hal tersebut membuat warna ini juga dapat menunjukkan karakteristik pada penyuka warna cokelat menurut psikologi.
Warna cokelat sering kali terlihat sebagai warna yang solid, seperti bumi, sehingga warna ini juga sering dihubungkan dengan resiliensi, keteguhan, keamanan, dan keselamatan. Orang yang menyukai warna cokelat bisa jadi menunjukkan sifat-sifat yang membuat orang-orang di sekitarnya merasa aman dan terlindungi.
Tidak hanya memberikan perlindungan, orang yang menyukai warna cokelat juga cenderung dapat diandalkan. Mereka mampu berusaha untuk membantu orang lain dengan kemampuannya dan pada akhirnya dapat benar-benar menunjukkan tindakan nyata ketika memberi pertolongan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, warna cokelat biasanya dihubungkan dengan alam yang natural atau bersifat alamiah, sederhana dan bersahaja, atau konvensional. Akan tetapi, warna cokelat juga dapat menunjukkan kecanggihan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan ‘canggih’ adalah kemampuan penyuka warna cokelat dalam menghadapi orang lain.
Mereka memang terlihat seperti biasa-biasa saja atau tidak ingin menunjukkan berbagai hal yang dimiliki. Namun, di balik itu mereka selalu dapat menunjukkan sikap atau perilaku yang membuat orang lain merasa nyaman dan aman dengan kehangatan yang diberikan. Hal tersebut tentu tidak mudah untuk dilakukan oleh semua orang sehingga penyuka warna cokelat ini dapat disebut memiliki kecanggihan.
Rasa nyaman yang diberikan penyuka warna cokelat terhadap orang lain salah satunya dapat dikarenakan sifat mereka yang loyal. Ketika membantu orang lain, mereka tidak akan memikirkan timbal balik dari orang lain, seberapa besar manfaat yang akan mereka terima, atau setara kah dengan usaha yang telah mereka keluarkan.
Penyuka warna cokelat justru akan cenderung berusaha semaksimal mungkin untuk dapat membantu. Di sisi lain, mereka juga tidak melihat siapa orang yang mereka bantu, apakah mereka kenal atau tidak, apakah mereka berada atau tidak, sebab yang paling dipikirkan adalah bagaimana orang tersebut dapat merasa lebih baik.
Orang-orang yang menyukai warna cokelat juga biasanya cenderung mudah bergaul dan disenangi oleh orang lain. Hal ini dikarenakan penyuka cokelat tidak terlalu sulit untuk didekati oleh siapa pun dalam kondisi apa pun, serta mau bersikap terbuka.
Sikap terbuka inilah yang membuat penyuka warna cokelat dapat menggunakan cara mudah bergaul dengan orang baru tanpa malu di berbagai situasi. Penyuka warna cokelat pun biasanya adalah orang yang tulus apa adanya, tanpa ada embel-embel apa pun.
Mereka tidak suka melebih-lebihkan atau justru mengurang-ngurangi sesuatu sehingga berbeda dengan kenyataannya. Sifat tulus ini menjadikan orang-orang di sekitarnya menjadi semakin merasa nyaman, aman, dan senang sebab tentu saja tidak ada orang yang suka dibohongi atau dipermainkan.
Biasanya orang yang menyukai warna cokelat adalah orang yang mementingkan kenyamanan dan memilih untuk hidup sederhana. Mereka tidak biasa hidup dengan foya-foya atau menghambur-hamburkan uang hanya untuk kesenangan sementara, tetapi mereka memilih untuk hidup sesuai kebutuhannya saja karena yang terpenting adalah dapat hidup dengan nyaman.
Tidak hanya itu, penyuka warna cokelat juga merupakan orang yang lebih mengutamakan kualitas dibanding kuantitas dalam berbagai aspek. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa penyuka warna cokelat dapat menata hidupnya untuk hidup dengan hal-hal yang penting atau membuat mereka senang saja. Tidak perlu berlebihan atau mempunyai banyak hal yang sebenarnya tidak esensial bagi mereka.
Penyuka warna cokelat cenderung merupakan orang yang terorganisir, atau kebalikan dari sifat sebelumnya. Mereka akan lebih menghindari hal-hal yang tiba-tiba dengan cara sudah merencanakan atau memperhitungkannya terlebih dahulu. Cara ini mereka lakukan karena mereka merasa semuanya akan lebih baik jika sudah tergambar sejak awal sehingga lebih siap menghadapinya.
Pada banyak orang, menawan bukan hanya soal bagaimana tampilan fisiknya, apakah memiliki rupa yang cantik, ganteng, atau tidak, melainkan juga bagaimana sikap yang ditunjukkan, tutur kata yang disampaikan, atau mungkin gaya hidup sehari-hari yang dimiliki. Penyuka warna cokelat ini umumnya juga terlihat menawan bagi orang lain.
Kebaikan penyuka warna cokelat membuat mereka dilihat sebagai orang yang menawan sehingga membuat orang lain senang untuk berada dekat dengan mereka. Mereka mampu menarik hati seseorang dari perkataan maupun perbuatannya, tetapi itu karena ada dasarnya mereka memang tulus dan ramah, bukan karena mereka berusaha hanya untuk mendapat perhatian orang lain.
Seluruh sifat baik yang dimiliki oleh orang yang menyukai warna cokelat juga dipengaruhi oleh bagaimana hubungannya dengan keluarga. Biasanya mereka sendiri di rumah adalah orang yang penyayang dan selalu peduli dengan seluruh anggota keluarganya. Bagi penyuka warna ini, mereka menyadari pentingnya peran keluarga dalam pengambilan keputusan untuk hidupnya.
Oleh sebab itu orang yang menyukai warna cokelat akan berupaya semaksimal mungkin untuk kepentingan keluarganya, melindungi keluarganya, membantu keluarganya, serta mensejahterakan keluarganya. Dalam hidup, keluarganyalah yang lebih penting, bahkan jika dibandingkan dengan hidupnya sendiri. Hal inilah yang kemudian membawa sikap penyuka warna cokelat di lingkungan umum menjadi orang yang tulus, hangat, dan dapat dipercaya.
Berbagai sifat positif yang dimiliki oleh penyuka warna cokelat juga tidak terlepas dari kemampuan berpikir mereka yang cerdas. Penyuka warna cokelat di satu sisi memang sederhana, tetapi mereka selalu melakukan segala hal dengan sepenuh hati. Hal tersebut membuat mereka menjadi orang yang pekerja keras dan produktif.
Tidak hanya itu, kemampuan berpikir yang penyuka warna cokelat miliki juga membuat mereka dapat memperhitungkan segala hal dengan baik. Perhitungan di sini bukan berkonotasi negatif, melainkan menata dirinya agar dapat hidup dengan baik. Mereka mengetahui cara agar mampu berpikir kritis menurut psikologi untuk diterapkan langsung dalam kehidupannya.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…