Teori Psikologi

Berbicara Sendiri Menurut Psikolog

Bicara sendiri atau self-talk memang sudah tidak asing lagi untuk didengar. Ada banyak orang melakukan hal tersebut, dan mungkin salah satunya adalah Anda sendiri. Self-talk sendiri menurut para ahli dapat didefinisikan sebagai bentuk ekspresi verbal dari posisi keyakinan dalam diri yang maksudnya adalah mengungkapkan perasaan batin, intuisi tentang situasi melalui pembicaraan, dan pikiran non verbal yang dirasakan orang itu. Akan tetapi, hal tersebut hanya ditujukan untuk dirinya sendiri.

Adapun istilah lain dari berbicara sendiri menurut para Psikolog adalah External self-talk. Terkadang, ada beberapa yang memandang bahwa self talk adalah sebuah kekhasan yang dimiliki oleh seseorang. Akan tetapi, sebuah penelitian telah ditemukan bahwa self talk dapat memengaruhi perilaku dan kognisi.

Seorang Profesor Psikologi di University of Michigan, Ethan Kross mengatakan bahwa saat seseorang berbicara dengan dirinya sendiri, orang tersebut akan melihat segala sesuatu dengan lebih objektif. Jadi dapat disimpulakan bahwa berbicara sendiri adalah hal yang penting untuk diri sendiri dan membantu diri sendiri agar lebih objektif lagi dalam menilai sesuatu.

Sedangkan menurut studi dari Quarterly Journal of Experimental Psychology oleh ahli Psikologi bernama Gary Lupyan dari University of Wisconsin-Madison dan Daniel Swingley dari University of Pennsylvania meneliti bahwa self talk dapat memengaruhi pencarian visual. Seperti misalnya saat seseorang sedang mencari suatu barang yang sedang dicarinya sambil berbicara atau bergumam mengenai barang yang sedang dicari, hal tersebut justru akan membuat seseorang menemukan benda tersebut lebih cepat.

Ada dua jenis self talk yang mungkin sering dikenal, diantaranya motivation self-talk (memotivasi diri sendiri yang biasanya diucapkan dengan kata-kata yang ditujukan untuk diri sendiri), dan instructional self-talk (berbicara sendiri melalui tugas-tugas yang sedang dikerjakan untuk meningkatkan kontrol akan tugas, konsentrasi, dan kinerja, agar dapat meningkatkan fokus untuk memecahkan masalah).

Manfaat Berbicara Sendiri

  • Dapat menghilangkan stress

Saat seseorang sedang lelah biasanya mereka akan cenderung meminimalisir interaksinya dengan banyak orang dan lebih memilih berbicara dengan dirinya sendiri. Dan hal itu tentu saja bagus untuk mengatur pikiran, berpikir lebih jernih, dan memikirkan mana sebenarnya yang harus lebih diprioritaskan. Dengan melakukan hal tersebut, maka akan membuat Anda menjadi lebih rileks, tidak mudah stress, dan dapat melewati setiap tantangan yang Anda hadapi setiap hari.

  • Melatih berbicara di hadapan banyak orang

Biasanya, saat akan berbicara di depan umum, seseorang tentu akan terlebih dahulu melatih dirinya dengan berbicara sendiri di tempat yang sepi ataupun di depan cermin. Biasanya hal itu dilakukan agar ketika berbicara di hadapan umum, seseorang akan lebih siap dan tidak terlalu gugup.

  • Menyalurkan dan meredakan emosi

Apabila Anda sedang di hadapkan pada suatu keadaan yang menguras emosi, seperti misalnya mengantri membeli makanan disaat keadaan Anda sedang sangat lapar atau setelah di tegur oleh atasan, Anda mungkin pernah dengan secara refleks berbicara sendiri pada diri Anda sebagai bentuk protes dari emosi yang Anda rasakan. Tetapi kemudian, saat Anda menyadarinya, sebenarnya kebiasaan tersebut dapat membuat Anda menjadi lebih tenang dan dapat mengatur emosi dengan lebih baik.

  • Meningkatkan motivasi

Salah satu jenis dari berbicara sendiri adalah motivation self-talk, yaitu mengungkapkan kata-kata bijak sebagai bentuk dari cara memotivasi diri sendiri akan kembali bersemangat dan menyalurkan aura positif untuk diri sendiri. Tentu saja hal tersebut akan sangat membantu Anda dalam meningkatkan motivasi diri, semangat, serta membantu meredakan gangguan cemasan yang ada di dalam diri Anda.

  • Membantu menghilangkan rasa kesepian

Jangan salah, berbicara sendiri justru adalah salah satu cara mengatasi kesepian. Hal ini dapat membantu sebab saat Anda sedang merasa sendiri atau sedang berada di tempat yang sepi, maka suara-suara yang ada dalam pikiran Anda akan membuat Anda tidak merasa sepi.

Akan tetapi, apabila suara-suara yang sering Anda dengar apabila sedang berbicara sendiri justru merujuk pada hal-hal yang tidak baik seperti misalnya saling berdebat dengan diri sendiri atau malah membuat Anda menjadi terganggu, ada baiknya untuk konsultasikan hal tersebut kepada Psikolog atau Psikiater sebab hal tersebut dapat menjadi indikasi pada perilaku abnormal.

Kapan Perlu Dikhawatirkan

Mungkin tidak jarang orang berpikir bahwa terlalu sering berbicara sendiri ada kaitannya dengan penyebab kesehatan mental terganggu. Namun sebenarnya self-talk atau berbicara sendiri merupakan hal yang normal dialami oleh setiap orang. Dan meskipun pada kenyataannya masih banyak orang-orang yang mengaitkan hal tersebut dengan kondisi gangguan mental, para ahli kesehatan menganggap bahwa hal tersebut adalah hal yang normal terjadi di segala usia dan beberapa kondisi.

Akan tetapi, hal tersebut perlu dikhawatirkan apabila gejala tersebut dibarengi oleh halusinasi yang mengarah pada salah satu contoh gangguan mental seperti misalnya Skizofrenia. Gangguan mental jenis ini sering terjadi pada anak usia muda yang sedang mengalami masa transisi besar dalam hidupnya.

Skizofrenia memang tidak memiliki penyebab yang pasti, akan tetapi beberapa hal dapat membuat seseorang mengidap gangguan mental jenis ini. Ada beberapa penyebab seseorang mengidap Skizofrenia di antaranya adalah faktor genetik, faktor lingkungan, dan keseimbangan kimia otak.

Ada perbedaan antara seseorang penderita Skizofrenia dengan seseorang yang suka berbicara sendiri, yaitu pada seseorang penderita gangguan tersebut, biasanya gejala skizofrenia yang mereka hadapi adalah struktur pikiran dan bicara yang tidak teratur dan campur aduk. Sedangkan pada seseorang yang suka berbicara sendiri (self-talk) biasanya mereka lebih memiliki struktur pemikiran dan bicara yang teratur dan logis.

Cara Menghentikan Berbicara Sendiri

Berbicara sendiri memang memiliki beberapa manfaat untuk diri sendiri. Akan tetapi, apabila terus dilakukan tanpa mengenal waktu dan tempat, tentu saja hal itu bisa jadi akan mengganggu orang-orang yang berada di sekitar Anda. Maka, apabila kebiasaan self-talk tersebut sudah mulai menganggu Anda dan orang-orang di sekitar Anda, maka ada baiknya untuk mengurangi melakukan kebiasaan tersebut pada saat-saat tertentu.

Berikut ini merupakan cara yang dapat Anda terapkan untuk menghentikan berbicara sendiri.

  • Ingatlah bahwa Anda sedang berada di tempat yang ramai

Tidak semua orang merasa biasa-biasa saja dan menerima kebiasaan Anda yang sering berbicara sendiri. Bisa saja beberapa dari mereka akan merasa terganggu dengan kebiasaan Anda tersebut. Jadi, ada baiknya untuk cobalah mengontrol kebiasaan berbicara pada diri sendiri saat sedang berada di tempat yang ramai (umum).

  • Cobalah untuk membuat jurnal

Apabila Anda ingin mengurangi kebiasaan berbicara sendiri, maka tidak ada salahnya untuk Anda mulai membuat jurnal sebagai pengganti ketika Anda mulai berbicara sendiri. Sebab, menuliskan apa yang sedang Anda pikirkan, rasakan, serta berbagai gangguan emosional yang sedang menguasai diri Anda ke dalam sebuah jurnal, dapat membantu mengurangi kebiasaan berbicara sendiri. Serta, dengan menulis jurnal, Anda akan mampu menelaah apa yang sebenarnya Anda rasakan dan mencari solusi dari masalah tersebut.

  • Alihkan perhatian Anda pada sesuatu

Biasanya, untuk menghentikan berbicara sendiri, Anda bisa mengalihkannya pada sesuatu yang menarik perhatian. Misalnya, ketika berada di tempat yang ramai, Anda bisa mengajak seseorang mengobrol dengan Anda. Atau apabila Anda sedang berada di tempat yang sepi, Anda bisa mengalihkannya dengan membaca buku, mendengar musik, menonton video, atau mengunyah permen.

Ingatlah bahwa berbicara sendiri atau self-talk merupakan hal yang umum terjadi pada semua jenis usia. Akan tetapi, apabila seseorang yang berbicara sendiri itu diselingi dengan halusinasi, struktur pikiran dan gaya bicara yang tidak teratur dan campur aduk, maka sebaiknya hal tersebut perlu untuk dikhawatirkan dan segera konsultasikan hal tersebut pada Psikolog atau Psikiater.

Share
Published by
Raehatul Jannah

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

9 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

9 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago