Salah satu cara atau tahapan dalam proses rekrutmen adalah tes kepribadian. Beberapa perusahaan maupun organisasi sudah mulai menggunakan tes tersebut sebagai bagian dari cara mereka menerima karyawan atau pekerja baru.
Tes kepribadian merupakan satu dari berbagai jenis psikotes yang ada. Namun, tes ini berbeda dengan psikotes untuk kognitif sebab tes kepribadian lebih mengarah pada sikap, karakter, gaya hidup, cara pandang, serta hal lainnya yang mempengaruhi perilaku individu.
Meskipun tidak terlalu mementingkan kemampuan atau kecerdasan tertentu, bukan berarti pengerjaan tes ini tidak membutuhkan persiapan. Berikut adalah 8 tips mengerjakan tes kepribadian yang harus diketahui, yakni:
Persiapan untuk mengerjakan tes kepribadian, terutama dengan tujuan tertentu seperti untuk rekrutmen pekerjaan sebaiknya sudah dimulai sejak jauh-jauh hari, terutama yang berkaitan dengan kondisi fisik dan mental.
Pastikan bahwa kita sudah memiliki istirahat yang cukup di hari-hari sebelumnya, sudah makan, serta dalam kondisi yang bugar atau tidak kelelahan. Namun, tidak hanya kondisi fisik saja, kondisi mental kita pun harus sudah siap.
Kondisi mental tersebut termasuk pikiran dan perasaan kita saat mengerjakan tes sebab ketika kita masih memiliki masalah yang mengganggu pikiran dan/atau perasaan, hal itu mungkin saja menyebabkan proses pengerjaan menjadi tidak lancar serta hasil kurang sesuai.
Pengerjaan tes kepribadian di tempat yang tidak kondusif, seperti terlalu bising, terlalu gelap, terlalu dingin atau panas, terlalu sempit, terlalu bau, dan sebagainya dapat mempengaruhi jawaban tes kita secara tidak langsung.
Hal tersebut dikarenakan kita tidak mengerjakan dalam situasi yang normal sehingga pastikan dulu bahwa kita berada dalam keadaan yang relatif stabil dan nyaman untuk mengerjakan tes dalam waktu yang sering kali juga tidak sebentar.
Selain itu, tempat ini juga bisa mempengaruhi suasana hati serta fokus kita dalam pengerjaan tes dan tentunya kita tidak ingin ada gangguan yang tidak diinginkan sehingga hasil tes tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Saat akan mengerjakan tes kepribadian, penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu pendahuluan beserta instruksi atau perintah yang ada dalam tes. Tahap iini harus kita lakukan sebab ada berbagai informasi penting yang harus kita ketahui.
Dalam pendahuluan, pembuat tes memberikan informed consent atau pernyataan kesediaan kita untuk melakukan tes tersebut. Selain itu, akan dijelaskan juga mengenai penggunaan hasil tes, tujuan tes, serta hal lainnya agar kita sebagai pengguna lebih memahami tes tersebut.
Kemudian, akan ada bagian pengisian data diri dan isilah dengan benar agar penyedia tes dapat mengidentifikasi kita sebagai pengguna. Setelah itu, akan diberikan pula instruksi pengerjaan. Misalnya, mengenai cara menjawab, pilihan jawaban (jika harus memilih), cara mengganti jawaban, waktu, dan lain-lain.
Mengerjakan tes kepribadian memang terkadang cukup membosankan atau melelahkan karena ada banyak pertanyaan atau pernyataan yang diberikan. Namun, kita tetap harus menjaga fokus selama proses pengerjaan.
Bacalah setiap soal demi soal dan pahami dengan baik. Jangan sampai ada kata yang tidak terbaca sehingga membuat kita keliru dalam menginterpretasikannya dan akhirnya jawaban yang kita berikan pun tidak sesuai.
Sebenarnya, soal tes kepribadian sudah melalui analisis dan pengujian agar dapat dengan mudah dipahami orang yang mengerjakannya. Akan tetapi, terkadang tetap ada pengecoh untuk melihat ketelitian sehingga kita tetap harus selalu teliti.
Hal yang terpenting dalam tes kepribadian adalah menjawab dengan jujur seperti kondisi yang dirasakan atau dialami belakangan ini sebab tes kepribadian berbeda dengan tes psikologis lain, yakni tes kognitif.
Tes kognitif memang ingin melihat kemampuan atau kecerdasan individu sehingga akan ada nilai benar dan salah dari jawaban yang diberikan. Akan tetapi, dalam tes kepribadian sistemnya tidak seperti itu.
Tes kepribadian melihat seluruh jawaban individu adalah benar dan tidak ada yang salah selama jawaban tersebut memang sesuai dengan dirinya, tidak dilebih-lebihkan, tidak dibuat-buat, dan pengisian di saat kondisi stabil.
Wajar jika kita mempunyai kekurangan, tetapi bukan berarti kita pasrah begitu saja sehingga menjawab dengan pesimis. Hal tersebut dikarenakan kelebihan dan kekurangan pasti dimiliki setiap orang, tetapi kita juga harus tahu cara menanggapinya dengan baik.
Meskipun demikian, tidak pula kita bisa menjawab dengan melebih-lebihkan dari kemampuan sebenarnya hanya karena ingin dianggap baik atau singkatnya bersikap denial karena justru akan tidak normal ketika seseorang tidak memiliki kekurangan.
Permasalahan lain yang akan muncul ketika tidak menjawab dengan jujur adalah nanti ketika sudah bekerja sama dengan orang lain, kepribadian kita ternyata tidak sesuai dengan hasil tes sehingga akan sulit untuk bekerja karena tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dalam mengisi tes kepribadian, pada dasarnya waktu bukanlah hal yang paling utama. Mungkin tetap ada estimasi waktu tiap soal sehingga ada perkiraan waktu penyelesaian. Namun, ketika kita belum selesai pada waktu yang ditentukan atau justru selesai lebih cepat, tidak akan mempengaruhi penilaian.
Berbeda dengan tes kognitif yang mau tidak mau, selesai tidak selesai, ketika waktunya habis, peserta harus langsung mengumpulkannya. Sementara pada tes kepribadian, fokusnya adalah pada penyelesaian seluruh pertanyaan.
Di sisi lain, untuk tes kepribadian kita juga tidak perlu berpikir terlalu dalam dan menghabiskan banyak waktu. Justru diharapkan jawaban yang muncul cenderung spontan agar lebih sesuai dengan perasaan.
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa waktu untuk penyelesaian tes kepribadian cenderung lebih fleksibel. Maka dari itu, hal yang diutamakan dari tes ini adalah kita dapat mengisi jawaban seluruh pertanyaan.
Ketika melakukan tes kepribadian dengan soal secara konvensional, seperti menggunakan LJK dan pensil, terkadang ada soal yang bisa saja terlewat karena biasanya ada banyak soal dalam tes kepribadian.
Padahal, ketika ada pertanyaan yang tidak terjawab, hal itu bisa mempengaruhi penilaian sehingga hasilnya menjadi tidak optimal. Dengan demikian, periksalah kembali jawaban saat sudah selesai, terlebih jika waktu yang tersisa masih cukup banyak.
Demikianlah 8 tips mengerjakan tes kepribadian yang harus diketahui. Kesimpulannya, tes kepribadian digunakan untuk mengetahui sikap, karakter, gaya hidup, cara pandang, dan lain-lain yang mempengaruhi perilaku individu dan berbeda dengan tes kognitif.
Untuk mengerjakan tes kepribadian, usahakan dalam kondisi fisik dan mental yang stabil, mengerjakan di tempat yang kondusif, pahami pendahuluan dan instruksi dengan baik, baca soal dengan teliti, jawab dengan jujur sesuai diri sendiri, optimis dan berpikir positif, tidak terburu-buru atau terlalu lama, serta periksa terlebih dahulu sebelum dikumpulkan.
Apabila tes kepribadian digunakan untuk seleksi, sekalipun kita tidak diterima, hal itu bukan karena kita salah, melainkan karena kepribadian kita mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, tidak lolos buka sepenuhnya hal yang buruk, tetapi kita juga harus mencari posisi yang lebih sesuai.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…