Ilmu Psikologi

11 Alasan Tes Psikologi Menjadi Penting untuk Menentukan Pekerjaan

Saat ini, tes psikologi telah menjadi rangkaian penting dalam sebuah seleksi karyawan. Biasanya, perusahaan mewajibkan pelamar untuk melalui tes tes psikologi untuk menempati sebuah posisi penting, seperti manager. Namun, tes tes psikologi adalah wajib dilalui setiap pelamar yang melamar melalui outsourcing.

Baik pekerja maupun pemberi kerja pasti setuju bahwa pekerja ideal ialah ketika ia merupakan the right man on the right place. Bagi sebagian orang, bekerja dengan menghitung angka-angka dan mencocokkan data dari satu dokumen ke dokumen lainnya merupakan pekerjaan yang sangat mereka senangi, sementara bagi sebagian lainnya, ketika diminta bekerja demikian, mereka akan sangat frustrasi dan tidak puas dengan pekerjaannya. Akibatnya, tentu hasil kerjanya menjadi tidak optimal, banyak kesalahan, dan bahkan menambah pekerjaan bagi orang lain. Baca juga mengenai : metode testing dalam psikologi

Keunikan pada diri setiap orang rupanya menjadi modal penting bagi roda industri untuk tetap berputar. Dengan variasi peran yang dijalankna, mereka akan dapat saling mengisi kekosongan satu sama lain, sehingga produktivitas kerja dapat tercapai. Masalahnya, jarang sekali perusahaan yang  memiliki orang yang tepat pada posisi yang tepat itu. Ada orang-orang yang sebenarnya sangat potensial jika bekerja di bidang keuangan, namun karena ia bekerja di bidang pemasaran, maka potensinya menjadi tidak berkembang, walau ada pula orang-orang yang memang potensi dan motivasi kerjanya sangat terbatas sehingga tidak akan sesuai untuk mengisi pekerjaan apapun. Baca juga mengenai : tips mengerjakan tes psikologi

Untuk membantu memetakan potensi dan kemampuan seseorang agar dapat mengisi posisi yang tepat dalam sebuah perusahaan, pemeriksaan psikologis penting untuk dilakukan. Namun masalahnya, banyak perusahaan yang memilih untuk tidak melakukan pemeriksaan psikologis pada karyawannya karena berpikir bahwa mereka harus mengeluarkan uang. Padahal, menempatkan orang di posisi yang salah justru malah membuat mereka berpeluang besar untuk mengeluarkan uang yang lebih besar daripada untuk melakukan pemeriksaan psikologis (misal: biaya training yang sia-sia, produktivitas kerja yang kurang optimal, dan angka turnover yang meningkat). Baca juga mengenai : manfaat psikotes untuk sdm perusahaan

Pemeriksaan psikologi biasanya dilakukan oleh pihak ketiga dengan tujuan untuk menjamin netralitas hasil penilaian terhadap karyawan. Tujuan pemeriksaan bisa untuk dalam rangka seleksi penerimaan karyawan, pemetaan karyawan, atau mengevaluasi performa dan kesiapan karyawan yang nantinya akan berguna untuk pertimbangan melakukan promosi pada karyawan. Pemeriksaan psikologi merupakan rangkaian proses yang terdiri dari: tes psikologi (penggunaan materi tes psikologi baik dalam bentuk paper-and-pencil maupun computerized), observasi (bisa dalam bentuk simulation, focus group discussion, leaderless group discussion), dan wawancara. Baca juga mengenai : jenis tes dalam layanan psikotes

Hal ini penting karena lembaga outsourcing juga harus mempertahankan kredibilitasnya dalam menjaring kandidat terbaik. Dalam dunia kerja, terdapat 11 Alasan Tes Psikologi Menjadi Penting Untuk Menentukan Pekerjaan, antara lain: Baca juga mengenai : fungsi tes psikologi dalam layanan bk

1. Mengukur Potensi Kecerdasan Karyawan

Kecerdasan di sini tidak hanya berarti kecerdasan intelegensi, tetapi biasanya lebih terkait dengan kecerdasan emosional dan spiritual. Untuk posisi tertentu, seperti posisi penting yang membutuhkan kemampuan kepemimpinan tinggi, seperti manager, pelamar harus memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang baik, selain kecerdasan intelegensi. Jika keduanya buruk, maka akan berpengaruh buruk pula pada performa perusahaan.

2. Mengenali Kepribadian Karyawan

Dalam proses wawancara, seseorang yang sadar bahwa dirinya sedang diwawancara untuk posisi yang diinginkannya akan berusaha sebaik mungkin untuk menampilkan sosok terbaik dirinya.

Jika pewawancara tidak menggali lebih dalam mengenai kepribadian orang tersebut, bisa jadi pewawancara akan tertipu dengan pertemuan pertama tersebut. Adanya tes psikologi untuk mengenali kepribadian ini menjadi penting untuk mengetahui apakah pelamar tersebut dapat mengatasi beban kerja yang akan diterimanya nanti.

3. Memprediksi Performa Kerja Karyawan

Setiap orang memiliki performa kerja yang berbeda. Ada seseorang yang bekerja dengan baik ketika bekerja dalam tim, tetapi ada juga yang malah bekerja baik ketika sendirian.

Semua itu dapat dilihat dari pemeriksaan psikologi. Tes psikologi terutama penting dilakukan pada pelamar untuk posisi yang membutuhkan ketahanan terhadap tekanan dan deadline. Jika ketahanan pelamar terhadap kedua hal itu tidak diketahui, dikhawatirkan kinerja perusahaan akan terhambat atau yang buruk adalah kandidat mengundurkan diri.

4. Pemetaan Karyawan

Tes psikologi juga bertujuan untuk mengetahui potensi karyawan. Mengetahui hal ini dapat memudahkan perusahaan untuk menempatkan karyawan berdasarkan kemampuannya. Jika karyawan bekerja sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya, maka ia akan bekerja dengan bahagia dan tidak merasa tertekan atau terlalu terbebani.

5. Rencana Penempatan

Karyawan yang berhasil dalam kerjanya pasti akan mendapatkan promosi. Perusahaan juga mungkin akan melakukan rotasi untuk menyesuaikan kemampuan karyawan dengan posisi yang ada di perusahaan, jika memang perusahaan membuka departemen baru dan ingin departemen itu diisi oleh karyawan yang sudah ada. Untuk melakukan kedua hal ini, maka hasil tes psikologi akan sangat membantu SDM untuk melakukan penempatan.

6. Produktivitas Tinggi

Produktivitas kerja berhubungan erat dengan kemampuan dan keefektivan karyawan dalam melakukan tugasnya. Karyawan yang efektif dalam bekerja ditentukan oleh kemampuan divisi SDM menempatkan karyawan pada posisinya.

7. Turn Over Rendah

Turn over atau pengunduran diri sangat lazim dilakukan di beberapa perusahaan. Pengunduran ini biasa terjadi karena karyawan merasa tidak sesuai dengan gaji atau pekerjaannya, termasuk jika beban kerja yang diberikan terlalu berat.

8. Memprediksi performa pekerja sebelum mereka bekerja 

Berbeda dengan tes akademis yang biasa dilakukan, tes psikologi dapat memberikan informasi bukan hanya tentang kemampuan pekerja, tetapi juga potensi dari pekerja tersebut. Potensi berarti sesuatu yang belum terlihat.

Dengan demikian, ketika ada karyawan yang kurang menunjukkan performa yang baik, melalui tes psikologi/pemeriksaan psikologis kita dapat mengetahui apakah kinerja yang kurang baik tersebut disebabkan oleh:

  • ia tidak memiliki kemampuan dan kemauan untuk bekerja dengan baik
  • ia sebenarnya memiliki kemauan untuk bekerja, namun tidak mampu
  • ia sebenarnya mau dan mampu bekerja, namun kurang termotivasi karena beberapa faktor

Dengan menilik pada hal ini, tentu mudah untuk dapat memprediksi siapa yang akan berhasil, siapa yang akan berhasil jika dilakukan penyesuaian (baik pada sistem reward, posisi/jabatan, dan lain-lain), dan siapa yang kemungkinannya sangat kecil untuk berhasil.

9. Mengetahui nilai pasti

Setiap orang, apalagi orang yang sedang melamar kerja, tentu berusaha untuk menciptakan kesan pertama yang positif. Kesadaran bahwa dirinya sedang dinilai pasti membuatnya untuk menunjukkan dirinya yang terbaik. Jika yang ditunjukkan bukanlah kondisi yang sebenarnya, maka tentu saat ia bekerja, hasil kerjanya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

Rangkaian pemeriksaan psikologis/tes psikologi dapat mendeteksi hal tersebut, sehingga dapat membedakan orang-orang yang terlihat baik karena mereka memang benar-benar baik dan orang-orang yang terlihat baik karena mereka sedang menyembunyikan hal-hal yang buruk.

10. Membantu memetakan karyawan untuk mengisi posisi yang sesuai dengan dirinya

Rangkaian pemeriksaan psikologis dilakukan bukan hanya untuk menguntungkan perusahaan karena dapat memiliki orang-orang terbaik untuk mengisi posisi yang ada, tetapi juga menguntungkan karyawan yang bekerja di dalamnya karena akan membuatnya bekerja sesuai dengan minat dan kemampuannya. Setiap orang pasti memiliki potensi, dan sepanjang didukung dengan motivasi dan semangat kerja yang positif, tentu ia akan sesuai dengan salah satu dari sekian banyak lowongan pekerjaan yang ada.

Memiliki karyawan yang bekerja sesuai dengan keahliannya akan membuat produktivitas kerja meningkat berkali-kali lipat karena pekerjaan tidak lagi dianggap sebagai beban bagi mereka, tetapi sebagai pengalaman positif yang membantu mengaktualisasi diri mereka.

 11. Menunjang produktfitas

Oleh karena itu, tes psikologi merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam menunjang produktivitas suatu industri.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, sampai jumpa di artikel berikutnya, terima kasih.

Share
Published by
Arby Suharyanto

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

9 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

9 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago