Psikologi Anak

5 Jenis Pola Asuh Beserta Penjelasan Lengkapnya

Pola asuh merupakan suatu hal yang sangat penting dipelajari terutama untuk para orang tua atau calon orang tua muda di luaran sana.

Karena apa? Tentu saja untuk mengetahui bagaimana cara mendidik anak yang baik. Sebagaimana yang sudah kita semua ketahui bahwa orang tua merupakan guru pertama dalam mendidik bagi anak-anaknya.

Tapi apa sih pengertian pola asuh (parenting) yang sebenarnya? Dan apa saja sih jenis-jenis nya?

Mari disimak penjelasan berikut ini.

A. Pengertian Pola Asuh (parenting)

Pola Asuh Orang tua

Menurut Baumrind pola asuh merupakan kontrol orang tua kepada anak, bagaimana orang tua mengontrol, membimbing, dan mendampingi anak dalam melaksanakan tugas perkembangan menuju proses pendewasaan.

Menurut (Wahyuning & Jash, 2003) menyebutkan bahwa pola asuh adalah sebuah cara perlakuan orang tua yang diterapkan kepada anak. Dalam bahasa Inggris Pola asuh diterjemahkan menjadi parenting.

Sedang dalam kamus oxford mengartikan “parenting yaitu be or act as a mother or father to (someone)”. Yang berarti “pola pengasuhan anak yang berlaku dalam keluarga, yaitu bagaimana keluarga membentuk perilaku generasi berikut sesuai dengan norma dan nilai yang baik sesuai dengan kehidupan masyarakat”( Hardywinoto, Toni Setiabudhi (Ed), 2003: 212).

Jadi bisa dikatakan bahwa pola asuh merupakan suatu bentuk atau sikap orang tua dalam atau ketika mendidik anak-anaknya. Seperti memberi hukuman, atau hadiah ketika mereka telah melakukan sesuatu. Memberinya perhatian dan pengarahan yang baik dan sesuai apa yang anak harapkan.

B. Jenis-Jenis Pola Asuh

Ada beberapa jenis pola asuh yang terjadi dikalangan orang tua, misalnya:

  1. Pengasuhan otoriter

Pola asuh secara otoriter memiliki karakteriatik dimana orang tua merancang segala ketetapan dan anak wajib mematuhinya. Membatasi dan memberi hukuman saat anak melakukan kesalahan yang tidak sesuai dengan kehendak orang tua. Biasanya, orang tua yang memiliki karakteristik ini juga tidak segan-segan memberi hukuman fisik ketika anaknya melakukan kesalahan.

  • ciri-ciri pola asuh otoriter
  1. Pendapat dan kehendak orang tua kepada anak lebih dominan
  2. Orang tua dengan ketat memantau segala aktifitas anak
  3. Orang tua tidak segan-segan untuk menghukum anak apabila di nilai melakukan kesalahan

Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter ini biasanya juga membuat anak merasa stres, terkekang, tertekan, dan terlihat kurang bahagia. Juga ketakutan dan minder dalam melakukan sesuatu karena takut salah karena akan berimbas anak itu akan mendapat hukuman.

2. Pengasuhan demokratis

Gaya pengasuhan demoktaris ini biasanya orang tua memberi kebebasan untuk anaknya melakukan sesuatu namun masih dibatasi dan diperhatikan oleh orang tua nya. Dalam melakukan sesuatu orang tua yang memiliki paham ini akan membebaskan anak berdiskusi dengan orang tua atas keinginan atau kehendak yang diinginkan sang anak. Dengan begitu, orang tua dan anak akan saling memberi kehangatan dan kasih sayang dalam berinteraksi satu sama lain.

  • ciri-ciri pola asuh demoktaris
  1. Anak diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan yang diinginkannya
  2. Orang tua dan anak saling berdiskusi dan bekerja sama dalam segala hal
  3. Orang tua akan membimbing anak dengan perlahan dan sabar
  4. memantau aktifitas anak

Biasanya anak yang berada dalam pengasuhan demokratis ini akan menjadi anak yang hangat, mandiri, dan dapat bersikap dewasa.

3. Pengasuhan permisif

Gaya pengasuhan persimif ini orang tua tidak pernah berperan dalam proses kehidupan anaknya. Anak diberi kebebasan apapun melakukan sesuatu tanpa diawasi oleh orang tua. Mereka seakan lalai dalam memerhatikan dan melakukan tugas mereka yang notabene nya orang tua kepada anaknya. Orang tua seakan menutup telinga, memilih tidak peduli dan hanya mementingkan dirinya sendiri.

  • ciri-ciri pola asuh permisif
  1. Anak diberi kebebasan penuh dalam segala hal
  2. Orang tua tidak memberi arahan maupun bimbingan kepada anak
  3. Orang tua memberikan kontrol penuh pada anak atas segala hal yang diinginkan anak
  4. Terlalu acuh tak acuh terhadap anak

Anak yang berada dalam pengasuhan permisif ini akan tumbuh menjadi yang tidak dewasa, selalu melanggar aturan, memiliki kesadaran diri yang rendah, dan selalu memaksakan kehendak.

4. Pengasuhan situasional

Gaya pengasuhan situsional ini orang tua tidak terlalu terlibat dengan anak, tidak terlalu menuntut dan mengontrol. Orang tua dengan pola ini membuatkan anak melakukan sesuatu sesuai keinginannya.

  • ciri-ciri pola asuh situasional
  1. Orang tua berusaha untuk tidak terlibat sebanyak mungkin dalam kehidupan anak dan memastikan bahwa ada cukup waktu yang dihabiskan bersama keluarga.
  2. tidak terlalu mengontrol aktifitas anak
  3. Membebaskan anak berbuat semaunya

Anak yang tumbuh dengan pengasuhan situasional ini memiliki dampak dimana anak akan tumbuh menjadi pribadi yang dewasa, dapat mengambil keputusan sendiri, namun suka melanggar aturan karena kurang mampu menyadari peraturan, dan sulit bersosialisasi dengan kawan sebaya sebab perilakunya yang sesuka hati.

5. Pengasuhan Overprotektif (terlalu berlebihan)

Orang tua yang melakukan gaya pola asuh seperti ini biasanya memperlakukan anak mereka secara berlebihan, terlalu mengawasi mereka, selalu ikut campur dalam memecahkan persoalan anak, dan memberi perawatan serta bantuan kepada anak mereka secara berlebihan walau sebenarnya anak mereka mampu melakukan semua itu sendiri.

  • Ciri-ciri pola asuh overprotectif
  1. Orang tua selalu ingin ikut campur dalam keputusan anak
  2. Orang tua tidak memberi kebebasan pada apa yang diinginkan anak
  3. Orang tua selalu cemas berlebihan dalam mengawasi anak
  4. Anak menjadi tidak mandiri

Anak yang di asuh dengan pola pengasuhan overprotektif ini biasanya membuat mereka menjadi pribadi yang manja, agresif, dengki, penakut, suka melarikan diri dari masalah, mudah gugup ketika hendak melakukan sesuatu karena merasa tidak ada bantuan orang tua nya.

Jadi… dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa pola asuh orang tua kepada anaknya saat kecil hingga beranjak dewasa sangat mempengaruhi sikap dan kepribadian anak ketika mereka dewasa. Seperti apa yang di katakan oleh Sigmund Freud bahwa perilaku orang dewasa dipengaruhi oleh masa kecil mereka. Semoga artikel ini dapat membantu dan memahami Anda mana pola pengasuhan yang sedang atau akan Anda terapkan kepada anak Anda.

Share
Published by
Raehatul Jannah

Recent Posts

Chrometophobia (Fobia Uang): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…

8 months ago

Anemophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Pengobatannya

Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…

8 months ago

Pantophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…

9 months ago

Heliophobia : Pengertian, Penyebab, Gejala, Komplikasi dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…

9 months ago

Somniphobia : Gejala, Penyebab dan Cara Pengobatannya

Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…

9 months ago

Cibophobia : Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…

9 months ago