Berpikir merupakan aktivitas yang hampir selalu manusia lakukan sepanjang hidup. Menurut Ainiyan (2017), pikiran adalah suatu gagasan dan proses mental untuk melakukan berbagai hal, seperti membentuk konsep, memecahkan masalah, melakukan penalaran, serta membuat keputusan.
Dalam psikologi, berpikir merupakan proses kognitif sebagai upaya individu untuk melakukan respons terhadap stimulus atau rangsangan yang diterima. Sebagai salah satu aspek psikologis, pikiran memiliki peran yang besar pada kondisi fisik manusia.
Kesehatan tubuh tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas yang dilakukan, tetapi juga bagaimana pikiran serta pola pikir yang dimiliki individu. Ketika individu cenderung memberi penilaian yang negatif pada suatu hal, secara tidak langsung ketika pikiran tersebut terus-menerus ada di otak dapat menyebabkan menurunnya kondisi kesehatan.
Contohnya ada pada penelitian di Stanford University yang hasilnya menyimpulkan bahwa orang yang memiliki pikiran negatif terhadap aktivitas fisiknya cenderung menganggap dirinya tidak bugar (Ramadhani, 2020). Selain itu, Penelitian dari Yale School of Public Health juga menunjukkan temuan menarik bahwa pikiran positif dapat membantu lansia atau adiyuswa hidup lebih lama dan memiliki kepuasan terhadap hidupnya (Rachman, 2019).
Kedua penelitian tersebut membuktikan bahwa pasti ada hubungan pikiran terhadap kesehatan fisik manusia. Hal ini dapat terjadi karena pada umumnya pikiran yang cenderung negatif membuat diri sendiri merasa khawatir atau cemas. Perasaan tersebut jika terus-menerus muncul dapat menimbulkan depresi atau gangguan psikologis lainnya.
Dari gangguan psikologis, muncullah perubahan perilaku yang bisa juga membuat kondisi fisik juga terganggu. Misalnya, menggunakan obat-obatan terlarang atau alkohol, bahkan sampai melakukan self-harm atau menyakiti diri sendiri.
Maka dari itu, penting bagi setiap manusia untuk menjaga pikiran agar tetap positif. Dalam hal ini, ketika menghadapi masalah atau situasi, orang tersebut tidak langsung merasa stres, tetapi berusaha tenang dan mencari solusi yang tepat sehingga permasalahan cepat selesai dan tidak lagi mengganggu pikiran.
Ditambah lagi, pikiran juga dapat mempengaruhi kondisi emosi seseorang yang secara tidak langsung mempengaruhi kondisi fisiknya. Jika emosi memburuk, dampak yang terjadi bisa saja munculnya kelelahan, sakit kepala, sakit perut, hipertensi, dan sebagainya. Namun jika pikiran dan emosi sedang baik, hidup akan lebih mudah untuk dijalani dan penyakit cenderung tidak datang.
Kita dapat berusaha untuk menjaga pikiran agar tetap positif dan menghindari pikiran negatif mempengaruhi diri kita. Cobalah untuk melatih fokus dengan meditasi atau yoga sehingga dalam menjalani hidup, kita tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik dan justru dapat meresponnya dengan efektif. Dengan demikian, pikiran kita membuat kondisi fisik tetap sehat.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…