Guru sering kali disebut sebagai orang tua kita di sekolah. Namun, pada umumnya kita tidak dapat selalu memilih guru yang akan mengajar kita sehingga mungkin ada guru yang tidak menerima kita sebagai muridnya dengan baik.
Guru yang tidak menerima tadi mungkin membenci kita. Padahal, perasaan dibenci oleh “orang tua” pasti sangat tidak nyaman dan mungkin mengganggu proses pembelajaran kita. Maka dari itu, perlu cara yang tepat untuk menghadapi guru yang membenci kita.
Di bawah ini adalah 9 cara menghadapi guru yang membenci kita, yakni sebagai berikut:
Ketika kita mengetahui ada guru yang membenci kita, jangan langsung menyerah dan tidak melakukan apa-apa. Coba ambil kembali hatinya dengan memperbaiki impresi di hadapannya sehingga secara perlahan berubah menjadi lebih baik.
Hal yang dapat dilakukan, seperti memberi bantuan untuk membawa buku, mengambil proyektor, menghapus papan tulis, membersihkan kelas, memanggil ke kantor, mengisikan spidol. Kamu juga bisa memberi perhatian, seperti mengucapkan salam, menanyakan kabar, memberi selamat jika guru mendapat pencapaian, dan lain sebagainya.
Guru yang membenci kita mungkin akan melihat kita sebagai pribadi yang kurang baik. Bisa jadi karena mungkin kebetulan guru tersebut melihat kita saat sedang melakukan kesalahan atau sekadar penilaian subjektifnya saja.
Maka dari itu, sebaiknya kita mulai belajar untuk lebih disiplin lagi terhadap diri sendiri, salah satunya dengan mematuhi aturan di sekolah, seperti datang tepat waktu, berpakaian sesuai ketentuan, tidak bolos, dan lain-lain.
Walaupun kita mungkin merasa sedih, kesal, kecewa, atau bahkan marah karena guru membenci kita. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat kita boleh memperlakukannya dengan buruk sebab bagaimanapun juga, beliau tetap guru kita.
Untuk “membalas” sikap guru yang membenci kita, sebaiknya tunjukkan sikap yang baik, penuh sopan santun, tetap hormat, berkata dengan lembut, dan usahakan untuk melakukannya dengan tulus atau tidak dibuat-buat.
Salah satu aspek yang menunjukkan kesiapan dan niat yang serius untuk belajar adalah bagaimana kita berpakaian dan membawa segala perlengkapan sekolah yang dibutuhkan, seperti buku, alat tulis, atribut sekolah, dan kebutuhan lainnya.
Jika kamu terlihat rapih dan siap secara konsisten atau dalam waktu yang lama, guru akan melihat kita benar-benar mau belajar. Selain itu, pastikan juga seragam kita bersih dan wangi sehingga tidak ada lagi alasan untuk guru masih terus membenci kita.
Kita dapat menunjukkan keseriusan dalam belajar di kelas dengan turut aktif selama pembelajaran berlangsung. Apabila sudah disediakan kesempatan bertanya, tanyakan hal-hal yang masih belum dipahami atau belum diketahui.
Selain itu, kamu juga bisa menjawab pertanyaan dari guru, teman lain, aktif berdiskusi dan bekerja sama untuk memecahkan permasalahan, belajar bersama dengan teman, memberi pertolongan bagi yang membutuhkan, dan masih banyak lagi.
Sebagai pelajar yang baik, meskipun guru ada yang membenci kita, berusahalah untuk tetap fokus pada kewajiban sebagai pelajar. Tunjukkan bahwa kita benar-benar serius belajar dan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menuntut ilmu.
Salah satu bentuk pemenuhan tanggung jawab kita adalah dengan menyelesaikan tugas yang guru tersebut berikan dan mengerjakannya dengan sepenuh hati sehingga hasilnya juga tidak mengecewakan. Dengan begitu, tingkat kebencian guru kepada kita bisa berkurang.
Salah satu penyebab yang membuat guru membenci kita mungkin adalah karena kita yang melakukan kesalahan atau kecerobohan dan beliau merasa kita sudah berlebihan. Dengan demikian, lebih berhati-hatilah di lain waktu agar apa yang kita kerjakan minim kelalaian.
Di sisi lain, ketika kita terus membuat kesalahan, bisa jadi guru tersebut akan semakin membenci kita sehingga lebih baik perhatikan seluruh instruksi dengan seksama dan tanyakan detail tugas dan lakukan tugas dengan perlahan, tapi pasti.
Kita mungkin tidak merasa melakukan kesalahan. Akan tetapi, tetap mintalah maaf kepada guru yang membenci kita. Jika ditanya mengapa minta maaf padahal tidak tahu kesalahannya apa, tidak apa-apa, jawab saja justru dengan menyampaikan permintaan maaf ini kita berharap tidak hanya mengucapkan kata “maaf” saja, tetapi ada sikap yang diperbaiki sehingga membutuhkan arahan dari guru tersebut.
Pada dasarnya, setiap guru memiliki andil yang besar untuk membimbing muridnya agar memiliki budi pekerti yang baik sehingga ketika ada kesalahan yang diperbuat, guru akan memberi arahan hal yang baik, bukan justru membencinya.
Oleh sebab itu, jangan terlalu mengkhawatirkan guru yang membenci kita. Cukup berusaha semaksimal mungkin dan fokus terhadap tujuan selama bersekolah, yakni belajar dengan giat hingga dapat lulus dengan hasil terbaik.
Demikianlah 9 cara untuk menghadapi guru yang membenci kita. Akibat dari kondisi ini mungkin kita merasa tidak nyaman, mendapat perlakuan yang berbeda, kurang diperhatikan, dan sebagaina. Guru yang seperti itu dapat dihadapi dengan cara-cara yang tepat.
Kita dapat tetap tunjukkan kepedulian, disiplin dan patuh pada aturan, menjaga sikap dan ucapan, berpakaian rapih setiap hari, aktif selama pembelajaran, menyelesaikan tugas tepat waktu, hindari melakukan kesalahan, sampaikan permohonan maaf, serta idak perlu tersinggung dan dimasukkan ke hati.
Selama kita bisa fokus terhadap tujuan kita sebagai pelajar, mempunyai keluarga dan teman-teman yang supportive, serta ada guru lain yang dapat membimbing kita dengan baik, adanya guru yang membenci kita dapat perlahal kita hadapi.
Fobia merupakan ketakutan yang dialami oleh manusia namun sudah dalam tahap sulit untuk dikendalikan dan…
Menikmati pemandangan alam dan menikmati udara yang menyejukan menjadi salah satu yang bisa kita rasakan…
Ada berbagai jenis dan juga tipe dari phobia atau rasa cemas, dan ketakutan berlebihan. Faktanya…
Berbicara mengenai fobia ataupun mengatasi rasa takut yang dialami oleh seseorang ada banyak sekali jenis…
Istilah Somniphobia atau dikenal dengan nama hypnophobia merupakan rasa takut yang berlebih saat seseorang jauh…
Berbicara mengenai fobia, ada beberap jenis fobia yang dikenal ditengah masyarakat. Misalnya fobia ketinggian, fobia…