Home » Ilmu Psikologi » Psikologi Faal » 16 Fakta Psikologi Tentang Menangis

16 Fakta Psikologi Tentang Menangis

by Fitri Febri

Rasa sedih, kecewa dan sakit hati adalah energi negatiif yang apabila dipendam akan menjadi racun dalam tubuh. Akan tetapi, racun ini akan menghilang bersamaan dengan mengeluarnya air mata pada saat kita menangis. Menangis adalah sifat alamiah yang kita keluarkan pada saat mendapati bahwasannya kenyataan dengan apa yang kita harapkan tak sesuai dengan kenyataan yang terjadi ataupun bisa juga karena bentuk tangisan haru dan bangga atas hasil yang telah kita capai.

Semua orang di dunia hampir 100% pernah meneteskan air mata entah itu karena sedih ataupun karena haru bahagia. Dan perilaku ini adalah perilaku manusiawi, sebab tidak ada orang yang tidak menangis. Banyak sekali faktor yang mendasari kita untuk menangis baik berupa faktor psikologis, sosial ataupun spiritual. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas fakta psikologi tentang menangis, simak baik-baik ya.

Jenis Tangisan

  • Tangis kasih sayang dan lembutnya hati
  • Tangis karena takut
  • Tangis cinta
  • Tangis gembira
  • Tangis karena menderita
  • Tangis karena sedih
  • Tangis karena lemah
  • Tangis karena ingin dikasihi
  • Tangis karena melihat orang lain menangis
  • Tangis karena pura-pura
  • Tangis karena mengingat dosa

Fakta Menangis Menurut Psikologi

Berikut adalah beberapa fakta psikologi tentang menangis yang wajib kita ketahui :

  1. Wanita Lebih Mudah Menangis

Wanita di belahan dunia manapun akan lebih sering menangis daripada pria. Apalagi bila ia merasa hatinya sudah tersentuh dikarenakan iba dengan orang lain, disakiti oleh pasangannya atau sebab yang lain. Menurut penelitian, wanita menangis mencapai 47 kali dalam setahu, sedangkan pria tidak sampai separuhnya.

Hal ini dikarenakan, saluran air mata yang dimiliki oleh wanita lebih besar dan mempunyai hormon prolaktin yang lebih tinggi daripada pria sehingga wanita lebih mudah untuk menangis. Pria dan wanita hanya dapat menangis secara bersama-sama ketika merkea berduka ditinggal; orang yang mereka cintai.

  1. Waktu Menangis

Para ahli sepakat bahwa kebanyakan seseorang akan menangis pada malam hari. Ketika malam hari, emosi seseorang dalam keadaan yang labil sehingga ketika ia merasa hatinya sedikit disentuh saja, ia akan leih mudah menangis. Apalagi ditambah ketika ia berada di tempat yang sepi dan sunyi, ini akan semakin memperbesar kemungkinannya untuk menangis.

  1. Lama Menangis

Ketika seseorang menangis, biasanya mereka akan membutuhkan waktu sekitar 5-6 menit saja. Sebanyak 43% wanita dan 24% pria mengatakan bahwa mereka hanya menangis kurang dari 5 menit. Sedangkan yang lain mengatakan bahwa menangis lebih dari 5-6 menit membuat mereka merasa bebannya dapat hilang sehingga mereka lebih lega.

  1. Ungkapan Paling Jujur

Menangis termasuk dalam kategori ungkapan paling jujur karena hal ini adalah sifat alamiah yang dibawa manusia ketika ia merasakan kehilangan akan sesuatu. Bahkan ada juga seseorang yang meluapkan marah dengan menangis. Hal ini disebabkan karena menangis juga termasuk bentuk penerimaan terhadap apa yang harus dihadapi.

  1. Membantu Penglihatan

Ketika kita menangis otomatis kita akan mengeluarkan air mata. Cairan yang keluar dari air mata ini dapat mencegah dehidrasi nagi membran mat. Apabila mata dehidrasi maka akan cenderung membuat penglihatan menjadi kabur.

  1. Membunuh Bakteri

Tuhan memang menciptakan sesuatu bersama dengan manfaat yang akan ditimbulkannya. Begitu pula dengan air mata. Kita tidak perlu membutuhkan cairan obat tetes mata untuk menghilangkan bakteri di dalam mata. Sebab kita sudah memiliki air mata yang mengandung cairan lisozom. Cairan lizosom yang dikandung oelh air mata dapat membunuh 90-95% bakteri hanya dalam waktu 5 menit.

  1. Meningkatkan Mood

Salah satu mengatasi depresi denagn cara ilmiah adalah dengan menangis. Sebab, dengan kita menangis akan senantiasa membuat mood kita yang tadinya buruk menjadi baik kembali. Menurut penelitian, air mata ketika menangis karena emosi terbukti mengandung protein albumin sekitar 24 persen dimana protein berkhasiat untuk memperbaiki sistem metabolisme daripada menangis karena iritasi.

  1. Mengeluarkan Racun

Beberapa stusdi telah membuktikan bahwa ketika menangis, air mata yang dihasilkan terbukti mengandung racun. Eitssss, jangan salah, ketika air mata yang keluar mengandung racun berarti menandakan bahwa air mata ini telah mengangkat racun yang ada di mata kita untuk dibawa keluar.

  1. Mengurangi Stres

Ternyata, air mata yang kita keluarkan pada saat menangis menghasilkan hormon stres yang diproduks oleh tubuh yaitu endorphin leucine-enkaphalin dan prolactin. Keluarnya hormon stres ini secara otomatis sebagai Cara Mengatasi Stres dan Depresi dan penyakit-penyakit yang dibawa oleh stres seperti tekanan darah tinggi.

  1. Membangun Komunitas

Bagaimana bisa menangis dapat membangun sebuah komunitas? Tentu bisa, hal ini terjadi karena ketika kita menceritakan masalah kita kepada orang lain, dan cerita yang kita utarakan adalah peristiwa paling menyakitkan, maka kita akan terpicu untuk menangis. Oleh sebab itu, aktivitas menceritakan kepada orang lain inilah yang dapat membangun komunitas karena kita bisa terlatih untuk bersoliasasi dan berkomunikasi dengan orang lain.

  1. Melegakan Perasaan

Semua orang setuju bahwa setelah menangis, beban yang kita rasakan menjadi terasa ringan. Walaupun masalah yang kita hadapi adalah masalah yang paling berat dalam hidup, namun saat kita selesai menangis, perasaan lega akan muncul. Perasaan lega akan membuat aktivitas anggota tubuh terutama otak dan jantung menjadi lancar karena menangis. Utarakan segala masalahmu sambil menangis.

  1. Mencegah Flu dan Batuk

Saat kita mennagis, aur mata yang kita kelaurkan di dalamnya mengandung Lisozim Fluida . Zat ini telah terbukti membunuh 95% bakteri dalam waktu beberapa menit saja. Jika hidung memiliki rambut untuk mneghalau datangnya kuman dan bakteri, maka mata memiliki air mata yang dapat membantu kita terjindar dari sakit.

  1. Mencegah Agresivitas

Ketika kita sedang berada dalam puncak emosi dan amarah yang meletup-letup, kita akan cenderung melakukan hal-hal yang agresif tanpa kita menyadarinya. Bahkan hal-hal yang agresif ini dapat berdampak buruk bagi oarang-orang di sekitarnya. Namun, ketika kita meluapkan emsoi dengan menangis ternyata hal ini bisa meredakan agresivitas yang yang ada di dalam diri kita. Dengan menangis menandakan bahwa kita sedang dalam keadaan yang menyerah.

  1. Memberikan Ketenangan

Sebauh penelitian di Amerika dan Belanda sudah membuktikan bahwa kebanyakan orang akan merasa tenang dan lebih baik pasca mereka menangis. Satu dari 10 orang saja yang merasakan kebalikannya. Maka, sudah terbukti bukan bahwa denagn menangis akan membuat kita menjadi tenang dan lebih baik.

  1. Memperkuat Hubungan

Kita telah mengetahui bahwa ketika seseorang tengah menanagis menandakan bahwa ia sedang menujukkan apa yang sedang ia rasakan. Hal ini tentu saja kana menimbulkan perasaan iba atau kasihan dari orang lain yang melihat kita sedang menangis. Dengan membuat orang lain iba ini akan semakin memperkuat hubungan persaudaraan atau hubungan sebagai pasangan diantara orang yang menangis dan orang yang melihatnya.

  1. Menangis itu Sehat

Kita tidak pernah malu untuk menangis. Karena berkaitan dnegan fakta-fakta di atas, menangis telah terbukti memberikan manfaat yang baik bagi tubuh dan kesehatan kita. menangis bukan hanya sebuah respon yang diberikan oleh tubuh, namun juga menandakan bahwa kita sehat. Selain itu, dengan menangis, kita dapat meminimalisir tekanan darah dan denyut jantung sehingga kita dapat terhindar dari penyakit yang berbahaya.

Demikian fakta psikologi tentang menangis. Kini kita mengetahui bahwa dengan menangis selain dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan ternyata juga terdapat sisi baik dari segi psikologis. Jangan lupa untuk menambah wawasanmu dengan membaca berbagai disiplin ilmu psikologi seperti psikologi perkembangan anak usia dini psikologi agamapsikologi olahragapsikologi komparatifpsikologi eksperimen, psikologi warnapsikologi diagnostikpsikologi cintapsikologi perkembanganpsikologi industri dan organisasi dan psikologi yang lain. Semoga bermanfaat.

You may also like